Forum Diskusi 4C

Forum Diskusi

Forum Diskusi

by Riska Risty W -
Number of replies: 61

Selamat siang semuanya...

Semoga masih dalam keadaan sehat dan semangat dalam menuntut ilmu

Silahkan download materi diatas, lalu pelajari trlbh dahulu tntng apa itu congenital infeksi, epidemiologi dan faktor pnybbnya...

Setelah selesai mmbaca jurnal diatas maka tlng jwb pertanyaan dbwh ini:

1. Cari 1 kasus congenital infeksi

2. Jabarkan pengertian serta gambaran klinis, faktor pnyebab dan problematika FT dari kasus yg kalian pilih 

Note : absensi saya ambil dari jawaban yg telah kalian berikan sbg tnda kehadiran kalian...

Jika ada prtnyaan dr materi diatas juga saya persilahkan...

Good luck guys~



In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301165 MUHAMMAD IKBAL MUHARROM -

Izin menjawab bu :

Salah satu contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu Cerebral Palsy.

1. Pengertian : Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang


2. Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.


3. Faktor Penyebab : Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.

Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :

1. Pranatal

- Malformasi kongenital.

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).

 

2. Natal

- Anoksia / hipoksia

- Perdarahan intra kranial

- Trauma lahir

 

4. Problematika Fisioterapi : sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :

- Spastisitas

- Mikrosefali

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia).

- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

- disertai kejang


Terima kasih

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301147 KHOLIFATUL HASANAH -

Waalaikumussalam, izin menjawab bu🙏

Spina Bifida
1. Spina bifida adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Penyakit ini merupakan suatu bentuk kelainan tuba neural. Pada spina bifida, tuba neural tidak menutup dengan sempurna, sehingga tulang belakang yang melapisi dan melindunginya tidak terbentuk dan menutup sebagaimana mestinya. 
2. Gambaran klinis
Secara umum terdapat 2 jenis spina bifida, yaitu spina bifida terbuka (aperta) dan spina bifida tertutup (okulta). Pada spina bifida aperta, jaringan saraf mengalami protrusi dan terbuka tanpa penutup jaringan kulit. Sedangkan pada spina bifida okulta, protusi jaringan tidak terbuka secara langsung karena tertutup jaringan kulit. Terdapat beberapa jenis spina bifida okulta, yaitu meningokel, lipomielomeningokel, lipomeningokel, dan  spinal dorsal dermal sinus tract. 
3. Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dinilai dapat meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan dengan spina bifida, di antaranya:

• Mengalami kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang sangat penting untuk perkembangan janin.

• Memiliki riwayat keluarga dengan spina bifida.

• Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan anti-kejang, seperti asam valproat.

• Menderita diabetes atau obesitas.

• Mengalami hipertermia pada minggu-minggu awal kehamilan.


4. Problematika FT
- Deformitas tulang belakang (vertebra),

- kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida

- atrofi otot pada bagian bawah lesi,

- deformitas ekstremitas bawah (dislokasi pinggul, kontraktur sendi, club foot)

- Hilangnya sensasi sensasi bawah lesi

- kelemahan otot bagian bawah lesi,

- keterbatasan gerak sendi

- masalah kandung kemih dan usus,

- keterlambatan perkembangan motorik.

Terima kasih, mohon maaf apabila ada kesalahan.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301170 INDRIA CHANTRISNA KINANTI -
Selamat siang Bu

Ijin menjawab kasus conggenital infeksi yang saya pilih adalah

Hidrosefalus

Hidrosefalus juga termasuk dalam jenis kelainan pada bayi. Hidrosefalus adalah kelainan pada otak yang berakibat bertambahnya cairan serebrospinal, sehingga terjadi pelebaran ventrikel. Hidrosefalus dapat terlihat setelah bayi lahir atau normal ketika lahir, tetapi pertumbuhan kepalanya cepat pada bulan pertama setelah lahir. Tingginya tekanan intrakranial dapat membuat pengidapnya kehilangan nafsu makan, gangguan pada bola mata, dan hiperrefleksia.

Gejala umumnya berupa nyeri kepala, yang memberat saat berbaring, mual- muntah, gangguan penglihatan (pandangan kabur atau ganda), papiledema pada funduskopik, paralisis otot rectus lateral, ataxia, dan gangguan kesadaran. Studi tentang neuroimaging sangat membantu dalam penegakan diagnosis hidrosefalus.

Faktor penyebab

  1. Lahir prematur. Hal ini dapat membuat risiko perdarahan otak yang berujung pada hidrosefalus meningkat.
  2. Gangguan pada perkembangan janin, seperti kelainan tulang belakang.
  3. Infeksi yang terjadi pada rahim saat hamil, sehingga memicu peradangan jaringan otak pada janin.
  4. Terinfeksi virus saat hamil, seperti Cytomegalovirus (CMV), Rubella (campak Jerman), mumps, sifilis, dan toksoplasmosis.
  5. Tidak normalnya perkembangan sistem saraf pusat.
  6. Ada benjolan atau tumor pada tulang belakang atau otak.
  7. Infeksi pada sistem saraf pusat.
  8. Perdarahan di otak.
  9. Cedera pada otak.

Problematika  FT Stimulasi motorik yang dilakukan untuk keterlambatan motorik pada anak disesuaikan dengan perkembangan anak yang sudah tampak. Stimulasi mengacu pada tahap perkembangan mulai dari bayi terlentang, tengkurap, merangkak, duduk hingga berdiri. Pada kasus ini, fisioterapi yang dilakukan meliputi latihan penguatan lengan, penguatan otot ekstensor dan rotasi trunk, stimulasi tengkurap,stimulasi duduk.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301175 ANNISA RIMA CITRIANI NUR -

assalammualaikum, izin menjawab bu.

Cerebal Palsy

Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan motorik dan postural non-progresif dan juga umumnya menyebabkan disabilitas fisik yang berat pada anak (Lacoste, et al., 2009). Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang (Campbell, et al.,2012).

Pada anak-anak, hubungan antara lesi pada sistem saraf pusat dan gangguan fungsi bisa berubah. Abnormalitas pada tonus motorik dapat meningkat selama tahun pertama kehidupan setelah kelahiran. Cerebral palsy dapat diklasifikasikan berdasar keterlibatan alat gerak atau ekstremitas (monoplegia, hemiplegia, diplegia, dan quadriplegia) dan karakteristik disfungsi neurologik (spastik, hipotonik, distonik, athetonik, atau campuran). Manifestasi klinik yang tampak seringkali berbeda, tergantung pada usia gestasi saat kelahiran, usia kronologis, distribusi lesi dan penyakit akibat kelainan bawaan.

CP dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkat, yaitu : 

a. Mild Pada tingkatan ini, anak bisa bergerak tanpa bantuan, anak tidak memiliki keterbatasan dalam aktivitas sehari - hari. 

b. Moderate Pada tingkatan ini, anak membutuhkan alat bantu berupa brace, obatobatan, dan teknologi adaptif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 

c. Severe Pada tingkatan ini, anak membutuhkan kursi roda dan memliki tantangan yang berat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

ETIOLOGI:

Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan. Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu : 

1. Pranatal 

- Malformasi kongenital. 

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). 

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal). 

2. Natal 

- Anoksia / hipoksia 

- Perdarahan intra kranial 

- Trauma lahir

- Prematuritas 

3. Postnatal 

- Trauma kapitis 

- Infeksi (misalnya meningitis bakterial, abses serebri, trombophlebitis, ensefalomielitis) 

- Kern ikterus


PATOFISIOLOGI:

1. Cedera otak atau perkembangan otak yang abnormal Cedera otak sebelum 20 minggu kehamilan dapat mengakibatkan defisit migrasi neuronal; cedera antara minggu 26 dan 34 dapat mengakibatkan leukomalacia periventricular, cedera antara minggu ke-34 dan ke-40 dapat mengakibatkan cedera otak fokal dan multifokal. 

2. Prematuritas dan pembuluh darah serebral Antara minggu 26 dan 34 usia kehamilan, daerah white matter periventrikular dekat ventrikel lateral yang paling rentan terhadap cedera. Karena daerah ini membawa serat yang bertanggung jawab atas kontrol motor dan tonus otot kaki. Cedera yang terjadi dapat berupa spasik diplegia. 

3. Periventrikular leukomalacia

Cedera asimetris untuk white matter periventrikuler dapat menghasilkan satu sisi tubuh yang lebih terpengaruh dari yang lain. Gambaran keadaan dapat seperti hemiplegia spastik tetapi lebih tampak sebagai kejang diplegia asimetris.


PROBLEMATIKA FISIO:

- Gangguan atau keterlambatan motorik

- Spastisitas

- Kontraktur

- Hipotonus


INTERVENSI: 

- NDT

Pendekatan NDT yang diaplikasikan memfokuskan pada sensorimotor dari tonus otot, refleks dan pola gerakan abnormal, kontrol postural, sensasi, persepsi, dan memori.

Menggunakan teknik fasilitasi, inhibisi, dan stimulasi

> Fasilitasi adalah proses intervensi yang menggunakan teknik perbaikan tonus postural dalam aktivitas tujuan yang terarah.

Input taktil yang diberikan adalah dengan bentuk vibrasi manual dan berbagai metode tapping. Input propriseptif melalui aktivasi otot dengan pemberian kompresi dan traksi sendi untuk membantu anak mempertahankan mid-posisi dan selama pembebanan berat badan. Kompresi pada sendi dapat memberikan fasilitasi terjadinya stabilisasi maupun pengurangan tonus.

- Oral Therapy

memberikan stimulus berupa sentuhan menggunakan tangan atau pun sikat berbulu halus pada bagian pipi kanan dan kiri, upper dan down lips, bagian lidah, pipi dalam dan juga gusi anak. ini diharapkan dapat mengurangi efek drolling atau ngeces dan memperbaiki fungsi menghisap dan menelan dari anak. 

- Play Therapy dan strenghtening

bisa menggunakan gymbal, posisikan anak untuk duduk diatasnya dan terapis akan menggoyangkan bola tersebut , hal ini diharapkan dapat memperkuat muscle core, pelvic, dan shoulder karena anak akan berusaha menyeimbangkan tubuhnya. gunakan mainan untuk menarik perhatian anak.

- Latihan tidur terlentang ke duduk

- Latihan tengkurap

- Latihan crawling

- Latihan kneeling

- Fasilitasi untuk latihan berjalan

- Braingym

kemudian setelah itu dapat dievaluasi secara berkala menggunakan GMFM.


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301168 SANY FEBRIANTI TIANOTAK -

Pengertian :

Down Syndrome (DS) suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. 

down syndrome ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada kromosom ke-21, sehingga menyebabkan jumlah kromosom menjadi 47, bukan 46 seperti pada individu normal.

Down syndrome dinamai sesuai nama dokter berkebangsaan Inggris bernama Langdon Down, yang pertama kali menemukan tanda-tanda klinisnya pada tahun 1866. Pada tahun 1959 seorang ahli genetika Perancis Jerome Lejeune dan para koleganya, mengidentifikasi basis genetiknya. Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu.

Etiologi :

DS disebabkan oleh adanya kelebihan materi genetik pada kromosom 21 atau trisomi 21. Manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom XX atau 23 pasang kromosom XY dengan jumlah total 46 tetapi penyandang DS memilki 3 kromosom ke 21. Ini bermakna penyandang DS mempunyai 47 kromosom lebih banyak 1 kromosom dibandingkan manusia normal yang hanya mempunyai 46. Kejadian ini disebabkan oleh salah satu dari 3 keadaan berikut :

1. Non disjunction (95%)

2. Mozaikisme (1-2%)

3. Translokasi Robertsonian (2-3%)

Faktor resiko : 

- Bertambhanya usia ibu hamil > 35 th

- Riwayat DS

- Genetik

Problematika fisioterapi : 

dapat disimpulkan berdasarkan hasil dari diagnosa fisioterapi dimana pasien mengalami Hipotonus otot pada grup otot regio cervical spine, thoraco-lumbar spine, kedua sisi AGA dan AGB, kelemahan otot pada kedua sisi AGA dan AGB, serta penurunan kemampuan aktivitas fungsional.

Tindakan Fisioterapi (NDT) : 

Teknik Fasilitasi 

Teknik fasilitasi adalah upaya mempermudah reaksi-reaksi automatik dan gerak motorik yang mendekati gerak normal dengan teknik Key Point of Control (KPOC) yang bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara tonus postural dan tonus pada ekstremitas, untuk memudahkan gerakan-gerakan yang disengaja ketika diperlukan dalam aktifitas sehari-hari. 

 Teknik Stimulasi

Stimulasi yaitu upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui proprioseptif dan taktil. Berguna untuk meningkatkan reaksi pada anak, memelihara posisi dan pola gerak yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara automatik. Terdapat 3 jenis input stimulasi yaitu input melalui taktil (touch), propioseptif, dan vestibular.

Sekian Terima Kasih🙏🏻

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301138 PUTRI MAULINA ANGGRAINI -

Izin menjawab bu

Campak Jerman atau Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Meskipun sama-sama menyebabkan ruam kemerahan pada kulit, rubella berbeda dengan campak. Selain disebabkan oleh virus yang berbeda, efek campak umumnya lebih parah dibandingkan rubella.walaupun tergolong ringan, rubella bisa menulari ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan keguguran, atau jika kehamilan terus berlangsung, bayi dapat terlahir tuli, menderita katarak, atau mengalami kelainan jantung.Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kekebalan tubuh terhadap rubella pada saat merencanakan kehamilan.

Penyebab Rubella

Rubella disebabkan oleh infeksi virus yang menular dari satu orang ke orang lain. Seseorang bisa terserang rubella ketika menghirup percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur penderita juga memungkinkan seseorang mengalami rubella.selain melalui beberapa cara di atas, virus rubella juga dapat menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya, melalui aliran darah.


Gejala Rubella

Gejala rubella muncul 2 sampai 3 minggu sejak terpapar virus, dan dapat berlangsung selama 1-5 hari. Gejalanya meliputi:

Ruam merah yang bermula di wajah, lalu menyebar ke badan dan tungkai.

Demam.

Sakit kepala.

Pilek dan hidung tersumbat.

Tidak nafsu makan.

Mata merah.

Nyeri sendi, terutama pada remaja wanita.

Muncul benjolan di sekitar telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala yang timbul akibat rubella biasanya ringan, sehingga sulit terdeteksi. Namun begitu seseorang terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5-7 hari. Periode yang paling rentan untuk menularkan penyakit ini pada orang lain adalah pada hari pertama sampai hari kelima setelah ruam muncul.


Masih tingginya angka pravelensi bayi yg lahir dengan infeksi konginetal sitomegalovirus menjadisalah satu permasalahan dalam keterlambatan tumbuh kembang bayi karena kurangnya informasi sang ibu tentang virus tersebut. Dengan adanya keterlambatan  pada perkembangan anak  yg mengakibatkan mereka tidak bisa berkembang sesuai umumnya yang tentu akan menjadi penghambat bila tidak adanya penanganan yang tepat. Dalam hal ini peran fisioterapi sangatlah penting dalam menunjang untuk tunbuh kembang anak. Slaah satunya adalah meningkatakan kemampuan fungsional dan aktifitasnya dalam kehidupan sehari hari agar lebih optimal.

In reply to 1910301138 PUTRI MAULINA ANGGRAINI

Re: Forum Diskusi

by 1910301173 SANDRA SILVIA -

izin menjawab bu

1. Pengertian : Cerebral palsy adalah suatu kelainan otak yang ditandai dengan gangguan mengontrol hingga timbul kesulitan dalam bergerak dan meletakkan posisi tubuh disertai gangguan fungsi tubuh lainnya (Organization[WHO], 2014)

2. Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological

3. Penyebab CP dapat dibagi dalam 3 bagian (Sheresta N, 2017), yaitu prenatal, perinatal, dan pasca natal.

1.      Prenatal 

Infeksi terjadi dalam masa kandungan, menyebabkan kelainan pada janin misalnya oleh lues, toksoplasmosis, rubela, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya. Kelainan yang mencolok biasanya gangguan pergerakan dan retardasi mental. Anoksia dalam kandungan, terkena radiasi sinar-X dan keracunan kehamilan dapat menimbulkan “Palsi Serebral”.

2.      Perinatal

·         Anoksia/hipoksia

·         Perdarahan otak Perdarahan

·         Prematuritas Bayi

·         Ikterus

·         Meningitis purulenta

3.      Pascanatal Setiap kerusakan pada jaringan otak yang mengganggu perkembangan dapat menyebabkan CP, misalnya pada trauma kapitis, meningitis, ensefalitis dan luka parut pada otak pasca-operasi, dan juga kern ikterus seperti kasus pada gejala sekuele neurogik dan eritroblastosis fetal atau defisiensi enzim hati (Tjasmani, 2016). Trauma lahir bisa menimbulkan gejala sisa akibat lesi irreversible pada otak.

4. Problematika FT:

·         Gangguan atau keterlambatan motorik

·         Spastisitas

·         Kontraktur

·         Hipotonus

 terima kasih bu


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301159 DWI ESTI RAMADHANI -

Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. (cuncha: 1992). Ahli pertama yang mengidentifikasikan gangguan ini adalah John Langdon Down. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Jadi Sindrome Down adalah suatu keadaan fisik yang disebabkan oleh mutasi gen ketika anak berada dalam kandungan.

Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian (anteroposterior) kepala mendatar, penderita down syndrome mempunyai paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar. Pangkal hidungnya pendek. Jarak diantara 2 mata jauh dan berlebihan kulit di sudut dalam. Ukuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan lidah selalu terjulur. Mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).

Problematika Fisioterapi pada kasus Down Syndrome

•Keterlambatan perkembangan motorik kasar 

•Anak kurang memahami konsep latihan.

•Ditemukan adanya keterlambatan psikososial dibanding anak normal


Sumber: Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301151 SINTA EKA PURNAMASARI -

Izin menjawab bu :

1. Pengertian : Suatu kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur. Lumpuh otak (cerebral palsy) disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, sering kali sebelum lahir.

2. Gambaran klinis : sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang. kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental.

3. Faktor Penyebab : Faktor penyebab kejadian CP terdiri dari factor prenatal, factor kelahiran, dan factor setelah kelahiran. 

1. Pranatal : Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH 

2. Natal : trauma, pendarahan  

4. Problematika Fisioterapi : 

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Spastisitas

- rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia).

- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

- disertai kejang

Terima kasih


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301150 NILA AYU NURAZIZAH -

Izin menjawab bu

Contoh kasus Cerebral palsy

A. Pengertian

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.

B. Faktor Penyebab

Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:

- Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.

- Infeksi saat hamil yang menular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.

- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).

- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.

- Bayi kembar dua atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.

- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.

- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.

- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki terlebih dulu keluar.

- Radang pada otak atau selaput otak bayi.

- Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus).

- Cedera parah di kepala, misalnya akibat terjatuh atau kecelakaan.

C. Problematika FT Pada Kasus

Terdapat adanya kekauan pada kedua anggota gerak bawah, spasme pada otot m. trapezius dan m. gastroc. Pasien masih belum mamapu berdiri dan berjalan secara mandiri. Parameter yang di gunakan untuk  evaluasi antara lain evaluasi kemampuan fungsional dengan GMFM, penurunan spastisitas dengan skala Asworth. Untuk mengurangi problematic yang ada maka penulis modalitas Fisioterapi berupa inhibisi mengurangi spastisitas, mobilisasi punggung, fasilitasi pola gerak.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301146 SUCI SHOLIHATUL HOIRIYAH -

Down Syndrome adalah suatu  kondisi keterbelakangan perkembangan  fisik dan mental pada anak yang disebabkan oleh adanya abnormalitas perkembangan kromosom. (cuncha: 1992). Ahli pertama yang mengidentifikasi gangguan ini adalah John Langdon Down. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Jadi Sindrome Down adalah suatu keadaan fisik yang disebabkan oleh mutasi ketika anak berada dalam kandungan.

Penderita dengan tanda-tanda khas sangat mudah dikenal dengan penampilan fisik yang muncul berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian (anteroposterior) kepala mendatar, penderita down syndrome memiliki paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar. Pangkal hidungnya pendek. Jarak 2 di antara mata jauh dan berlebihan di sudut dalam. Ukuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan lidah selalu terjulur. Mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).

Problematika Fisioterapi pada kasus Down Syndrome

•Keterlambatan perkembangan motorik kasar 

•Anak kurang memahami konsep latihan.

•Ditemukan adanya keterlambatan psikososial dibanding anak normal


Sumber: Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Din


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301146 SUCI SHOLIHATUL HOIRIYAH -

Down Syndrome adalah suatu  kondisi keterbelakangan perkembangan  fisik dan mental pada anak yang disebabkan oleh adanya abnormalitas perkembangan kromosom. (cuncha: 1992). Ahli pertama yang mengidentifikasi gangguan ini adalah John Langdon Down. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Jadi Sindrome Down adalah suatu keadaan fisik yang disebabkan oleh mutasi ketika anak berada dalam kandungan.

Penderita dengan tanda-tanda khas sangat mudah dikenal dengan penampilan fisik yang muncul berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian (anteroposterior) kepala mendatar, penderita down syndrome memiliki paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar. Pangkal hidungnya pendek. Jarak 2 di antara mata jauh dan berlebihan di sudut dalam. Ukuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan lidah selalu terjulur. Mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).

Problematika Fisioterapi pada kasus Down Syndrome

•Keterlambatan perkembangan motorik kasar 

•Anak kurang memahami konsep latihan.

•Ditemukan adanya keterlambatan psikososial dibanding anak normal


Sumber: Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Din


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301141 SALSABILA DITA OCTANIA -

Izin menjawab, Bu

Contoh kelainan kongenital yang sering ditemui salah satunya Down Syndrom (DS). DS yaitu suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Jadi adanya kelebihan materi genetik pada kromosom 21 atau trisomi 21. Manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom XX dan 23 pasang kromosom XY dengan jumlah total 46 tetapi penyandang DS memilki 3 kromosom ke 21, sehingga jumlah totalnya menjadi 47. 

Problematika Fisioterapi:

  • Hypotonus
  • Gangguan kemampuan motorik, sensorik, dan kognitif pada anak
  • Adanya kontraktur

Intervensi Fisioterapi bisa dengan:

1. Neurodevelopmental treatment (NDT)/Bobath, merupakan salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk intervensi anak-anak dengan gangguan perkembangan. Tujuannya untuk memperbaiki dan mencegah postur dan pola gerakan abnormal dan mengajarkan postur dan pola gerak yang normal. Pada NDT dapat menggunakan: 

  • Teknik Fasilitasi, upaya mempermudah reaksi-reaksi automatik dan gerak motorik yang mendekati gerak normal dengan teknik Key Point of Control (KPOC) yang bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara tonus postural dan tonus pada ekstremitas, untuk memudahkan gerakan-gerakan aktifitas sehari-hari. KPOC dasarnya hanya sebuah letak pegang/handling. Ada beberapa tempat yg bisa kita pegang, area kepala, shoulder, tangan, pelvic, center (tengah), kaki. KPOC dibedakan jadi 3 titik: - Central key point CKP ada di tengah yaitu di xiphoid procesus.                                        - Proximal keypoint PKP, letak pegangan terapis pd px dgn menumpu pd area kepala, shoulder & pelvic.                                - Distal key point DKP, letak pegangan pada area tangan & kaki
  • Teknik Stimulasi 

Stimulasi yaitu upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui proprioseptif dan taktil. Berguna untuk meningkatkan reaksi pada anak, memelihara posisi dan pola gerak yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara automatik. 

Terdapat 3 jenis input stimulasi yaitu input melalui taktil (touch), propioseptif, dan vestibular.

2. Neuro Sensomotor

Pemberian sentuhan ringan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Berguna untuk rileksasi otot-otot yg mengalami penegangan (spastik). Posisi pasien tidur terlentang, miring dan tengkurap. Gerakkannya: usapan lembut dari kelapa, hingga ujung kaki.

Memberikan usapan lembut dengan penekanan pada sendi-sendi. Di ulangi sebanyak 3 kali.

3. Myofacial release Treatment (MRT)

Merupakan teknik yang diberikan untuk jaringan lunak muskuloskeletal yang mengalami imobilisasi dan nyeri. Pertama kali dikenalkan oleh Andrew Taylor Still. 

4. Oral Stimulation

Yakni memberikan massage atau pijatan di area mulut. Ini dilakukan bisa dengan tujuan untuk mengurangi “ngeces” (drolling) atau sebagai pemanasan di awal terapi. Oral massage diberikan pada titik-titik tertentu di area gusi luar – gusi dalam – serta area lidah. 

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301144 FAJAR TRIANANTA PRAMUDYA PUTRA -

Selamat siang baik bu

Contoh kasus Cerebral palsy

A. Pengertian

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.

B. Faktor Penyebab

Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:

- Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.

- Infeksi saat hamil yang menular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.

- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).

- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.

- Bayi kembar dua atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.

- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.

- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.

- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki terlebih dulu keluar.

- Radang pada otak atau selaput otak bayi.

- Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus).

- Cedera parah di kepala, misalnya akibat terjatuh atau kecelakaan.

C. Problematika FT Pada Kasus

Terdapat adanya kekauan pada kedua anggota gerak bawah, spasme pada otot m. trapezius dan m. gastroc. Pasien masih belum mamapu berdiri dan berjalan secara mandiri. Parameter yang di gunakan untuk  evaluasi antara lain evaluasi kemampuan fungsional dengan GMFM, penurunan spastisitas dengan skala Asworth. Untuk mengurangi problematic yang ada maka penulis modalitas Fisioterapi berupa inhibisi mengurangi spastisitas, mobilisasi punggung, fasilitasi pola gerak.


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301177 SITI NUR FATIMAH -

Izienjawab

1. Pengertian

Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan. Hal ini menyebabkan munculnya celah pada ruas tulang belakang

2. Gambaran klinik

1. Spina Bifida Okulta

Jenis ini termasuk paling umum dan ringan karena hanya menyebabkan terbentuknya celah kecil di antara ruas tulang punggung dan tidak memengaruhi saraf. Pengidap spina bifida jenis ini biasanya hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala

2. Meningokel

Jenis ini termasuk langka karena menyebabkan kondisi yang lebih parah dibandingkan spina bifida okulta. Pengidap spina bifida jenis ini ditandai dengan terbentuknya pembukaan yang cukup besar sehingga pelindung tulang belakang mencuat keluar dari beberapa celah di tulang punggung dan membentuk kantun

3. Mielomeningokel

Jenis ini termasuk yang paling penting karena ditandai dengan terbentuknya menonjolkan keluar dan tulang belakang yang menonjol pada daerah punggung. Pada kasus yang berat, kantung ini tidak memiliki kulit sehingga Si Kecil rentan mengalami infeksi yang bisa mengancam

3. Faktor resiko

- Mengalami kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang sangat penting untuk perkembangan janin

-Memiliki riwayat keluarga dengan spina bifida

-Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan anti-kejang, seperti asam valproat

-Menderita diabetes atau obesitas

-Mengalami hipertermia pada minggu-minggu awal kehamilan

4. Problematika Fisioterapi

a) Struktur Tubuh : Deformitas tulang belakang (vertebra), kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida, atrofi otot pada bagian bawah lesi, deformitas ekstremitas bawah (dislokasi hip, kontraktur sendi, club foot

b) Fungsi Tubuh : Hilangnya sensasi bagian bawah lesi, kelemahan otot bagian bawah lesi, keterbatasan lingkup gerak sendi, masalah kandung kemih dan usus, keterlambatan perkembangan motorik

c) Batasan Aktivitas : Keterlambatan tumbuh kembang (berupa berguling, duduk, berdiri dan berjalan), Keterbatasan transfer dan ambulasi, keterbatasan merawat diri (makan, berpakaian, dan toileting)

d) Participation Restriction : Berinteraksi dalam interaksi sosial, kesulitan bermain dengan teman, kesulitan belajar dan sekola).

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301142 SYIFA AULIA RAHMA -

Assalammualakum wr wb
izin menjawab Bu


Serebral Palsy adalah gangguan gerakan dan postur karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

 Manifestasi klinis dari penyakit ini bermacam-macam, tergantung pada lokasi yang tekena apakah kelainan terjadi secara luas di korteks dan batang otak, atau hanya terbatas pada daerah tertentu. Kelainan kromosom atau pengaruh zat-zat teratogen yang terjadi pada 8 minggu pertama kehamilan, dapat berpengaruh pada proses embriogenesis sehingga dapat mengakibatkan kelainan berat. Pengaruh za-zat tera-togen setelah trimester 1 akan mempengaruhi maturasi otak. Infeksi pada janin yang terjadi pada masa pertumbuhan janin, akan mengakibatkan kerusakan pada otak

 penyebab CP pada Bayi:

1.       Prenatal

-          infeksi intrauterin: TORCH dan sifilis

-          radiasi

-          asfiksia intrauterin (abrupsio plasenta, plasenta previa, anoksia maternal, kelainan

umbilikus dll)

-          toksemia gravidarum

-          DIC oleh karena kematian pranatal pada salah satu bayi kembar

2.       Perinatal

-          anoksia/hipoksia

-          perdarahan otak

-          prematuritas

-          postmaturitas

-          hyperbilirubinemia

-          bayi kembar

3.       Postnatal

-          trauma kepala

-          meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan

-          racun: logam berat, CO

Problematika  fisioterapi

1.       kelemahan otot

2.       spastisitas pada otot

3.       kontraktur sendi

4.       masalah pada oral motor

5.       Gangguan perkembangan

terimakasih 
wassalammualaikum wr wb
In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301139 JUWITA -

Izin menjawab Bu, salah satu contoh kasus kelainan konginetal adalah Down Syndrom

Pengertian

Down Syndrome: (DS) suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.

Down syndrome ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada kromosom ke-21, sehingga menyebabkan jumlah kromosom menjadi 47, bukan 46 seperti pada individu normal.

Down Syndrome dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Down Sindrome Triplo-21 atau Trisomi
21, sehingga penderita memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki= 47,xy,+21, sedangkan perempuan= 47,xx,+21. Kira-kira 92,5% dari semua kasus syndrome down tergolong dalam tipe ini.
2. Down Sindrome Translokasi, yaitu peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolog-nya (Suryo, 2011).

Faktor resiko

- Bertambhanya usia ibu hamil > 35 th
- Riwayat DS
- Genetik
- Kurang asupan asam folat

Gambaran klinis penderita sindrom Down, yaitu mata sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds), mulut yang mengecil dengan lidah besar sehingga tampak menonjol keluar (macroglossia), bentuk kepala yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan orang normal (microchephaly), penderita down syndrome mempunyai paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol, Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, Pertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur serta otot yang lemah (hypotomus) ; mengakibatkan pertumbuhan terganggu (terlambat dalam proses berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara).

Problematika FT

- Otot yang mengalami hipotonus

- Gangguan fungsional (ADL)

- Keterlamabatan motorik

Pemeriksaan FT

- MMT (Manual muscle testing) untuk memeriksa tonus otot pasien DS
- Pemeriksaan reflek: Tandai dengan kode positif (+) bila refleks positif atau kode (-) negatif bila refleks negative
- Indeks Barthel merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian terhadap aktivitas dasar sehari-hari.

Intervensi FT

1. NEUROSENSO

Neuro senso adalah suatu intervensi dengan memberikan stimulasi sensoris berupa taktil (seluruh tubuh) sebagai pintu utama semua rangsangan atau stimulus yang masuk. Neuro senso bertujuan melatih proses persepsi, integrasi dan asosiasi sensoris melalui aktivitas gerak, diharapkan dapat memperbaki sikap, perilaku gerak dan sensory feedback.

2. NDT (NEURODEPLOMENTAL TREATMENT)

NDT Memperbaiki dan mencegah postur dan pola gerakan abnormal DAN Mengajarkan postur dan pola gerak yang normal.Metode Bobath mempunyai beberapa Teknik :

a. Inhibisi dari postur yang abnormal dan tonus otot yang dinamis

b. Stimulasi terhadap otot-otot yang mengalami hypertonik

c. Fasilitasi pola gerak normal

3. MYOFACIAL RELEASE TREATMENT (MRT)

MRT dilakukan untuk memecah perlengketan otot dan mengembalikan pola gerakan normal otot. MRT dapat dilakukan dengan praktisi secara pasif menggerakkan bagian tubuh pasien, atau saat pasien secara aktif menggerakkannya.

4. ORAL STIMULATION

Adalah teknik yang dilakukan untuk menstimulasi oromotor atau oral motor yang didefinisikan sebagai sistem gerak otot yang mencakup area rongga mulut (oral cavity)termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan pipi.





In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301166 MUHAMMAD ACHMAL -

Izin menjawab bu

Cerebral palsy

A. Pengertian

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.

B. Faktor Penyebab

Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:

1. Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.

2. Infeksi saat hamil yang menular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.

3. Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).

4. Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.

5. Bayi kembar dua atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.

6. Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.

7. Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.

8. Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

9. Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki terlebih dulu keluar.

10. Radang pada otak atau selaput otak bayi.

11. Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus).

12. Cedera parah di kepala, misalnya akibat terjatuh atau kecelakaan.

C. Problematika FT Pada Kasus

Terdapat adanya kekauan pada kedua anggota gerak bawah, spasme pada otot m. trapezius dan m. gastroc. Pasien masih belum mamapu berdiri dan berjalan secara mandiri. Parameter yang di gunakan untuk  evaluasi antara lain evaluasi kemampuan fungsional dengan GMFM, penurunan spastisitas dengan skala Asworth. Untuk mengurangi problematic yang ada maka penulis modalitas Fisioterapi berupa inhibisi mengurangi spastisitas, mobilisasi punggung, fasilitasi pola gerak.


Terimakasih 

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301179 AULIA RAHMA -

Izin menjawab Bu 

Down Syndrome (DS) suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. 

down syndrome ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada kromosom ke-21, sehingga menyebabkan jumlah kromosom menjadi 47, bukan 46 seperti pada individu normal.

Down syndrome dinamai sesuai nama dokter berkebangsaan Inggris bernama Langdon Down, yang pertama kali menemukan tanda-tanda klinisnya pada tahun 1866. Pada tahun 1959 seorang ahli genetika Perancis Jerome Lejeune dan para koleganya, mengidentifikasi basis genetiknya. Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu.

Etiologi :D

DSdisebabkan oleh adanya kelebihan materi genetik pada kromosom 21 atau trisomi 21. Manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom XX atau 23 pasang kromosom XY dengan jumlah total 46 tetapi penyandang DS memilki 3 kromosom ke 21. Ini bermakna penyandang DS mempunyai 47 kromosom lebih banyak 1 kromosom dibandingkan manusia normal yang hanya mempunyai 46. Kejadian ini disebabkan oleh salah satu dari 3 keadaan berikut :

1. Non disjunction (95%)

2. Mozaikisme (1-2%)

3. Translokasi Robertsonian (2-3%)

Faktor resiko : 

- Bertambhanya usia ibu hamil > 35 th

- Riwayat DS

- Genetik

Problematika fisioterapi : 

dapat disimpulkan berdasarkan hasil dari diagnosa fisioterapi dimana pasien mengalami Hipotonus otot pada grup otot regio cervical spine, thoraco-lumbar spine, kedua sisi AGA dan AGB, kelemahan otot pada kedua sisi AGA dan AGB, serta penurunan kemampuan aktivitas fungsional.

Tindakan Fisioterapi (NDT) : 

Teknik fasilitasi adalah upaya mempermudah reaksi-reaksi automatik dan gerak motorik yang mendekati gerak normal dengan teknik Key Point of Control (KPOC) yang bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara tonus postural dan tonus pada ekstremitas, untuk memudahkan gerakan-gerakan yang disengaja ketika diperlukan dalam aktifitas sehari-hari. 

Stimulasi yaitu upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui proprioseptif dan taktil. Berguna untuk meningkatkan reaksi pada anak, memelihara posisi dan pola gerak yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara automatik. Terdapat 3 jenis input stimulasi yaitu input melalui taktil (touch), propioseptif, dan vestibular

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301174 LISTI MURLIN -

Waalaikumussalam, izin menjawab bu

Pengertian :

Sindrom Down adalah suatu kondisi dimana terdapat tambahan kromosom pada kromosom 21 atau dikenal juga dengan istilah trisomi 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik, ketidakmampuan belajar, penyakit jantung, tanda awal alzeimer, dan leukimia. Bayi yang lahir dengan sindrom Down berkisar 1 dari 800 kelahiran hidup.

Gambaran klinis :

penderita sindrom Down, yaitu mata sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds), mulut yang mengecil dengan lidah besar sehingga tampak menonjol keluar (macroglossia), bentuk kepala yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan orang normal (microchephaly), rajah telapak tangan yang melintang lurus/horizontal (simian crease), penurunan tonus otot (hypotonia), jembatan hidung datar (depressed nasal bridge), bertubuh pendek, gangguan pendengaran, dagu yang lebih kecil (micrognatia), dan gigi lebih kecil dari normal (microdontia). 

Faktor penyebab :

- Usia Ibu

Pada usia 20 tahun, ibu mempunyai sekitar 1 dari 2.000 kemungkinan untuk melahirkan anak dengan DS, menjelang usia 49 tahun, ibu memiliki 1 dari 12 kemungkinan untuk melahirkan anak DS. Meskipun wanita berusia 35 tahun mempunyai kemungkinan 8% dari semua kelahiran, wanita ini melahirkan 20% dari semua anak dengan DS (Djuantoro, 2014). Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara usia kehamilan ibu dan anak yang lahir dengan kondisi DS. Wanita dengan advanced maternal age (usia lebih dari 35 tahun) yang tidak menjalani pemeriksaan antenatal secara teratur memiliki risiko komplikasi kehamilan yang tinggi (Toy, 2011).

Problematika fisioterapi : 

Disimpulkan berdasarkan hasil dari diagnosa fisioterapi dimana pasien mengalami Hipotonus otot pada grup otot regio cervical spine, thoraco-lumbar spine, kedua sisi AGA dan AGB, kelemahan otot pada kedua sisi AGA dan AGB, serta penurunan kemampuan aktivitas fungsional. 

 Penatalaksanaan Fisioterapi:

1. Neuro sensomotor adalah Pemberian sentuhan ringan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Berguna untuk rileksasi otot-otot yg mengalami penegangan (spastik). Posisi pasien tidur terlentang, miring dan tengkurap. Gerakkannya: usapan lembut dari kelapa, wajah, leher hingga tangan lalu badan anak dari dada sampai pelvic hingga ujung kaki. 

Memberikan usapan lembut dengan penekanan pada sendi-sendi mulai dari yang proksimal ke distal. (aproximasi pada setiap sendi). Di ulangi sebanyak 3 kali.

2. Myofacial release Treatment (MRT) Merupakan teknik yang diberikan untuk jaringan lunak muskuloskeletal yang mengalami imobilisasi dan nyeri. Pertama kali dikenalkan oleh Andrew Taylor Still. Manfaat MRT yakni:

- Mengkoreksi ketidakseimbangan otot

-  Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS)

- Meredakan nyeri otot

- Meningkatkan efisiensi neuromuskuler

- Menjaga panjang otot fungsional

3. Oral Stimulation

Yakni memberikan massage atau pijatan di area mulut. Ini dilakukan bisa dengan tujuan untuk mengurangi “ngeces” (drolling) atau sebagai pemanasan di awal terapi. Oral massage diberikan pada titik-titik tertentu di area gusi luar – gusi dalam – serta area lidah.

 

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301131 NURUL NABILAH GUSMAN -

Waalaikumussalam, izin menjawab

Spina Bifida 
1. Spina bifida adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Penyakit ini merupakan suatu bentuk kelainan tuba neural. Pada spina bifida, tuba neural tidak menutup dengan sempurna, sehingga tulang belakang yang melapisi dan melindunginya tidak terbentuk dan menutup sebagaimana mestinya. 
2. Gambaran klinis
Secara umum terdapat 2 jenis spina bifida, yaitu spina bifida terbuka (aperta) dan spina bifida tertutup (okulta). Pada spina bifida aperta, jaringan saraf mengalami protrusi dan terbuka tanpa penutup jaringan kulit. Sedangkan pada spina bifida okulta, protusi jaringan tidak terbuka secara langsung karena tertutup jaringan kulit. Terdapat beberapa jenis spina bifida okulta, yaitu meningokel, lipomielomeningokel, lipomeningokel, dan  spinal dorsal dermal sinus tract. 
3. Faktor Risiko 
Beberapa faktor yang dinilai dapat meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan dengan spina bifida, di antaranya: 

• Mengalami kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang sangat penting untuk perkembangan janin. 

• Memiliki riwayat keluarga dengan spina bifida. 

• Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan anti-kejang, seperti asam valproat. 

• Menderita diabetes atau obesitas. 

• Mengalami hipertermia pada minggu-minggu awal kehamilan.


4. Problematika FT 
- Deformitas tulang belakang (vertebra),

- kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida

- atrofi otot pada bagian bawah lesi,

- deformitas ekstremitas bawah (dislokasi pinggul, kontraktur sendi, club foot)

- Hilangnya sensasi sensasi bawah lesi

- kelemahan otot bagian bawah lesi,

- keterbatasan gerak sendi

- masalah kandung kemih dan usus,

- keterlambatan perkembangan motorik.

Terima kasih.


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301140 PURBANINGRUM -

Assalamualaikum Wr. Wb.

Izin menjawab, Bu.

Kasus : Mikrosefali

Definisi

Mikrosefali adalah kondisi malformasi congenital otak dimana hasil pengukuran lingkar kepala bagian oksipital hingga frontal menjadi lebih dari dua standar deviasi (SD) di bawah rata-rata.

Gambaran Klinis

Pada pasien mikrosefali dapat terjadi tanpa atau kombinasi dengan kelainan lain tetapi sekitar 90% dari kasus yang terkait dengan kecacatan intelektual.

Otak mikrosefali selalu lebih ringan hingga dapat serendah 25% otak normal. Jumlah dan kompleksitas girus korteks mungkin berkurang. Lobus frontalis adalah yang paling parah, serebelum sering kali membesar tak seimbang.

Penyebab

Faktor genetik atau lingkungan selama kehamilan yang memengaruhi perkembangan otak janin, infeksi virus prenatal (misal virus Zika, HIV, Rubella, Herpes, Cytomegalovirus), ibu mengonsumsi alkohol, serta terkadang memiliki keterkaitan dengan hipertensi.

Gejala

Ukuran lingkar kepala yang lebih kecil, kejang, gangguan penglihatan, gangguan berbicara, gangguan koordinasi gerak maupun keseimbangan, retradasi mental, hiperaktif, perkembangannya yang terhambat

Diagnosis

Bayi dengan mikrosefali dapat didiagnosis selama kehamilan atau setelah bayi lahir. Selama kehamilan, mikrosefali dapat didiagnosis dengan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur lingkar kepala dan lingkar perut fetus. Dikatakan kecil apabila lingkar perut fetus kurang dari 5 persentil kurva referensi sedangkan untuk lingkar kepala dikatakan kecil ketika kurang dari -3 SD. Setelah lahir, untuk mendiagnosis mikrosefali adalah dengan pengukuran lingkar kepala bayi oleh penyedia layanan kesehatan selama pemeriksaan fisik. Kemudian dibandingkan hasil pengukuran dengan standar penduduk menurut jenis kelamin dan usia. Pemeriksaan pendukung lainnya dapat dilakukan dengan mengandalkan hasil dari CT Scan dan MRI.

Problematika Fisioterapi

Permasalahan kejang

Gangguan koordinasi gerak dan keseimbangan

Keterlambatan tumbuh kembang

Perilaku pasien yang hiperaktif

Peran Fisioterapi

Untuk mengoptimalkan fungsi otak

Untuk melatih pertumbuhkembangan agar sesuai dengan usianya

Untuk meningkatkan kemampuan gerak

Untuk mengurangi terjadinya kejang

Sekian dan terima kasih.


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301157 RAIHANUL MUTMAINNAH -

Izin menjawab bu.

Kasus down syndrome

1. Pengertian

Down Syndrome atau sindrom down merupakan kelainan kromosom, yaitu terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21) akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan, sehingga Kromosom ekstra tersebut menyebabkan jumlah protein tertentu juga berlebih sehingga mengganggu pertumbuhan normal dari tubuh baik fisik maupun mental dan menyebabkan perubahan perkembangan otak yang sudah tertata sebelumnya.

2. Gambaran klinis 

Gambaran klinis penderita sindrom Down, yaitu mata sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds), mulut yang mengecil dengan lidah besar sehingga tampak menonjol keluar (macroglossia), bentuk kepala yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan orang normal (microchephaly).

3. Faktor penyebab

Karena kelainan kelebihan kromosom 21(trisomy 21), genetik, riwayat DS.

4. Problematika ft

-Keterlambatan perkembangan motorik kasar 

-Anak kurang memahami konsep latihan.

-Ditemukan adanya keterlambatan psikososial dibanding anak normal.

Sumber : PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DOWN SYNDROME DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT DI YPAC SURAKARTA.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301133 SABRIYANTI RAMDHANI -

  1. Pengertian

Spina bifida adalah pusat yang paling umum dan kompleks malformasi sistem saraf pada manusia. Atau merupakan suatu cacat kelahiran yang menyebabkan vertebra dan saraf mengalami kerusakan dalam kaitan dengan tidak sempurna mencakup vertebra, dan lesi pada serabut saraf. Kegagalan arcus vertebralis untuk berdifusi dibagian posterior sehingga meningen dan medulla spinalis tidak terlindungi. Hal tersebut terjadi sejak bayi baru lahir.

  1. Gambaran klinis

Secara umum terdapat 2 jenis spina bifida, yaitu spina bifida terbuka (aperta) dan spina bifida tertutup (okulta). Pada spina bifida aperta, jaringan saraf mengalami protrusi dan terbuka tanpa penutup jaringan kulit. Sedangkan pada spina bifida okulta, protusi jaringan tidak terbuka secara langsung karena tertutup jaringan kulit. Terdapat beberapa jenis spina bifida okulta, yaitu meningokel, lipomielomeningokel, lipomeningokel, dan  spinal dorsal dermal sinus tract. 

  1. Faktor Penyebab

Kekurangan asam folat pada saat awal kehamilan. Asam folat adalah suatu gugus yang berperan dalam ppembentukan DNA pada proses erithropoesis yakni dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit dan perkembangaan sistem saraf. Selain itu, penyebab terjadinya spina bifida adalah rendahnya kadar vitamin maternal yang dikonsumsi akan mengurangi vitamin yang dibutuhkan dalam pembentukkan, apa lagi pada awal masa kehamilan, sehingga nutrisi yang dibutuhkan dalam membentuk tulang pada bayi menjadi lambat dan kurang sempurna. Adapun kelainan bawaan lainnya yang juga ditemukan pada penderita spina bifida:

1) Hidrosefalus

2) Siringomielia

3) Dislokasi Pinggul

  1. Problematika FT

a) Body Structure : Deformitas tulang belakang (vertebra), kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida, atrofi otot pada bagian bawah lesi, deformitas ekstremitas bawah (dislokasi hip, kontraktur sendi, club foot)

b) Body Function : Hilangnya sensasi bagian bawah lesi, kelemahan otot bagian bawah lesi, keterbatasan lingkup gerak sendi, masalah bladder dan bowel, keterlambatan perkembangan motorik.

c) Activity Limitation : Keterlambatan tumbuh kembang (berupa berguling, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan), Keterbatasan transfer dan ambulasi, keterbatasan merawat diri (makan, berpakaian, dan toileting)

d) Participation Restriction : Kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan bermain dengan temannya, kesulitan belajar dan sekolah.

Terimakasih.
In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301167 RIZKI RAHMADANI DWIWANDA -

Salah satu contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu Cerebral Palsy.


1. Pengertian : Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang




2. Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.




3. Faktor Penyebab : Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.


Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :


1. Pranatal


- Malformasi kongenital.


- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH


- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).


 


2. Natal


- Anoksia / hipoksia


- Perdarahan intra kranial


- Trauma lahir


 


4. Problematika Fisioterapi : sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :


- Spastisitas


- Mikrosefali


- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.


- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak


- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.


- Kesulitan dalam menelan (disfagia).


- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.


- disertai kejang



Terima kasih

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301143 NURATIKA -

Izin menjawab bu. 

Pengertian Hydrochepalus merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. Kasus ini merupakan salah satu masalah yang sering ditemui di bidang bedah saraf, yaitu sekitar 40% hingga 50%. 

Hydrochepalus gangguan pembentukan, aliran, maupun penyerapan dari cairan serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan serebrospinal pada susunan saraf pusat, kondisi ini juga dapat diartikan sebagai gangguan hidrodinamik cairan serebrospinal.

Penyebab Hidrosefalus yang terjadi pada bayi umumnya akibat infeksi saat kehamilan. Infeksi tersebut disebabkan oleh cytomegalovirus (CMV), rubella, mumps, sifilis, atau toksoplasma.

Sementara itu, hidrosefalus yang baru terjadi setelah lahir (acquired hydrocephalus) umumnya disebabkan karena penyakit di otak yang menimbulkan gangguan sirkulasi cairan otak. Misalnya karena stroke perdarahan, tumor otak, radang otak atau radang selaput otak.

Problematika Fisioterapi Bila anak hidrosefalus mengalami gangguan perkembangan yang disebabkan oleh kerusakan pada otak, terapi untuk mengatasi kelambatan tumbuh kembang dapat dilakukan. Misalnya saja terapi wicara atau terapi fisik untuk mengatasi gangguan kemampuan motorik.

Fisioterapi sendiri memiliki tujuaj untuk Meningkatkan keterampilan fungsional dan mengurangi gangguan sekunder, seperti obesitas, kontraktur, dan patah tulang, yang dapat menunda keterampilan perkembangan.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301163 BAGAS AFIANTA -

Down Syndrome

 

Pengertian :

Sindrom Down (SD) merupakan suatu kelainan genetik yang paling sering terjadi dan paling mudah diidentifikasi. SD atau yang lebih dikenal sebagai kelainan genetik trisomi, di mana terdapat tambahan kromosom pada kromosom 21. Kromosom ekstra tersebut menyebabkan jumlah protein tertentu juga berlebih sehingga mengganggu pertumbuhan normal dari tubuh dan menyebabkan perubahanperkembanganotakyangsudahtertatasebelumnya.

 

Karakteristik Fisik Anak Ds :

  • Satu garis ditelapak tangan
  • Lidah terjulur (disebabkan rongga mulut kecil)
  • Leher pendek
  • Pada kaki jarak antara ibu jari kaki dan telunjuk jauh
  • Rambut lebih lemas  tipis, dan jarang
  • Tangan lebih pendek
  • Mental retardation : IQ rendah, rata-rata 30-40%
  • Physical retardation: pertumbuhan dan perkembangan fisik terlamba

 

Faktor Resiko

  • usia ibu hamil > 35 th
  • Riwayat DS
  • Genetik
  • INFEKSI VIRUS
  • Radiasi

 

Problematika FT

·         Hipotonus otot 

·         penurunan kemampuan aktivitas fungsional.

·         Keterlambatan pada tumbuh kembang

 

 


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301135 RAHMAHWATI HALIMAH NURFITRIANI -

1. Cari 1 kasus congenital infeksi

Jawaban :

PJB (Penyakit Jantung Bawaan)

2. Jabarkan pengertian serta gambaran klinis, faktor pnyebab dan problematika FT dari kasus yg kalian pilih 

Jawaban :

•Pengertian PJB : Penyakit jantung bawaan (PJB) disebut juga defek jantung bawaan, merupakan istilah umum untuk kelainan pada struktur jantung dan pembuluh darah besar yang muncul sejak lahir yang sering ditemukan dan merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua jenis kelainan bawaan. Sebagian besar PJB ini terjadi akibat kesalahan embriogenesis antara minggu ke-3 sampai minggu ke- 8 gestasi, ketika struktur utama jantung sudah terbentuk dan mulai untuk berfungsi.

•Faktor penyebab : Faktor lingkungan seperti infeksi maternal virus rubella, penggunaan obat-obatan yang teratogenik selama masa kehamilan, konsumsi alkohol yang berlebihan (maternal alcohol abuse)

•Problematika FT : Problematika yang terjadi pada kasus PJB adalah menurunnya kapasitas kerjajantung yang berakibat menurunnya toleransi aktivitas, sehingga terapi yang diberikan adalah mobilisasi dini dan fleksibel sesuai dengan kondisi pasien.

Referensi :

E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301164 RICKY SUGIARTO SANTOSO WIHARDJA -

Izin menjawab bu :

Salah satu contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu Cerebral Palsy.

1. Pengertian Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang


2. Gambaran klinispada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.


3. Faktor PenyebabCerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.

Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :

1. Pranatal

- Malformasi kongenital.

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).

 

2. Natal

- Anoksia / hipoksia

- Perdarahan intra kranial

- Trauma lahir

 

4. Problematika Fisioterapi :sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :

- Spastisitas

- Mikrosefali

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia).

- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

- disertai kejang


Terima kasih


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301127 JUMI KURNIAWAN -

Izin menjawab.

Spina bifida adalah kondisi yang menyerang tulang belakang dan biasanya  muncul sejak lahir. Spina bifida adalah salah satu jenis dari cacat tabung saraf.

Faktor penyebab

 Spina  bifida paling mungkin disebabkan oleh multifaktorial, yang berarti bahwa beberapa  penyebab (termasuk faktor genetik, gizi, dan/atau lingkungan) memberikan  kontribusi pada munculnya gangguan ini. Menurut beberapa studi, kekurangan asam  folat yang dikonsumsi ibu selama kehamilan merupakan salah satu faktor yang  mengontribusi munculnya spina bifida.

Jenis Spina Bifida

1. Spina Bifida Occulta

2. Spina Bifida Meningocele

3. Spina Bifida Mylomeningiocele

Problematika Fisioterapi

a) Body Structure : Deformitas tulang belakang (vertebra), kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida, atrofi otot pada bagian bawah lesi, deformitas ekstremitas bawah (dislokasi hip, kontraktur sendi, club foot)

b) Body Function : Hilangnya sensasi bagian bawah lesi, kelemahan otot bagian bawah lesi, keterbatasan lingkup gerak sendi, masalah bladder dan bowel, keterlambatan perkembangan motorik.

c) Activity Limitation : Keterlambatan tumbuh kembang (berupa berguling, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan), Keterbatasan transfer dan ambulasi, keterbatasan merawat diri (makan, berpakaian, dan toileting)

d) Participation Restriction : Kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan bermain dengan temannya, kesulitan belajar dan sekolah.

In reply to 1910301127 JUMI KURNIAWAN

Re: Forum Diskusi

by Riska Risty W -

Saya sudah membaca untuk tmn2 yg sdh menjwab, semua benar ya untuk macam2 kelainan kongenital karena pada kondisi pre natal itu sangat rentan sekali terjadi gangguan patologis..

Hanya menambahkan saja untuk contoh yg lain bisa juga seperti kelainan fisik yang bs kita lihat di lingkungan sekitar seperti : bibir sumbing, kelainan jantung bawaan, kelainan bentuk dan jumlah tangan dan kaki, kecacatan pada otak.

kelainan fungsional seperti down syndrom yaitu kelainan fungsi otak dan saraf sehingga menimbulkan gangguan intelektual, perilaku dan bahasa..


In reply to 1910301127 JUMI KURNIAWAN

Re: Forum Diskusi

by Riska Risty W -

Saya sudah membaca untuk tmn2 yg sdh menjwab, semua benar ya untuk macam2 kelainan kongenital karena pada kondisi pre natal itu sangat rentan sekali terjadi gangguan patologis..

Hanya menambahkan saja untuk contoh yg lain bisa juga seperti kelainan fisik yang bs kita lihat di lingkungan sekitar seperti : bibir sumbing, kelainan jantung bawaan, kelainan bentuk dan jumlah tangan dan kaki, kecacatan pada otak.

kelainan fungsional seperti down syndrom yaitu kelainan fungsi otak dan saraf sehingga menimbulkan gangguan intelektual, perilaku dan bahasa..


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301136 MOHAMMED RAGEL RUSUYA FIZAVI -

Spina bifida adalah salah satu bentuk kecacatan pada saluran neuralis (neural tube defects) alias cacat tabung saraf. Tuba (saluran) neuralis atau tabung saraf merupakan struktur embrionik yang berkembang menjadi otak dan saraf tulang belakang serta jaringan sekitarnya

Jenis-jenis spina bifida: 

•Spina bifida occulta


Terdapat celah di antara tulang belakang

Tidak terlihat dari luar

Tidak ada kantong berisi cairan di punggung

Muncul tanda lahiratau lesung pipit di punggung

Tumbuh rambut di punggung

Lemak ekstra pada punggung


•Meningocele

Saluran tulang belakang bagian tengah dan bawah yang terbuka

Muncul kantong muncul di punggung karena selaput dan sumsum tulang belakang yang terdorong keluar

Kelemahan atau kelumpuhan pada otot kaki

Kejang-kejang

Kaki mengalami kecacatan

Pinggul yang tidak rata

Tulang belakang melengkung seperti huruf C atau S (skoliosis)

Gangguan pada usus dan kandung kemih

•Mielomeningokel

Adanya lubang di punggung

Adanya kantong di punggung yang terlihat sejak bayi

Membran yang keluar dari celah di tulang belakang dan masuk ke kantong

Perkembangan yang wajar pada sumsum tulang belakang


Penyebab spina bifida tidak diketahui hingga sekarang. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kondisi ini.Faktor-faktor risiko spina bifida tersebut meliputi:

•Tidak mendapatkan asupan asam folat yang cukup selama hamil

•Memiliki keluarga dengan riwayat spina bifida

•Mengonsumsi obat tertentu selama kehamilan

•Ibu hamil yang memiliki gula darah tak terkontrol (diabetes)

•Berat badan berlebih sejak sebelum hamil

Memiliki suhu badan yang meningkat di awal kehamilan


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301160 SUCI AYU LASTARI -

Izin menjawab bu :

Salah satu contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu Cerebral Palsy.

Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang

Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.

Faktor Penyebab : Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.

Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :

1. Pranatal

- Malformasi kongenital.

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).

2. Natal

- Anoksia / hipoksia

- Perdarahan intra kranial

- Trauma lahir

Problematika Fisioterapi : sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :

- Spastisitas

- Mikrosefali

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia).

- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

- disertai kejang

Terima kasih.
In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301132 DWI JAYATI -

izin menjawab bu 

contoh kelinan akibat congintal ifeksi yaitu Thalasemia

Pengertian
Thalasemia adalah kelainan darah yang ditandai dengan terbentuknya hemoglobin yang tidak normal pada sel darah merah. Penyakit ini diturunkan secara genetis dari orangtua pada anaknya.  Thalasemia lebih sering terjadi pada orang-orang ras dengan ras tertentu, seperti ras Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Mediterania. Kelainan darah ini dibagi menjadi beberapa jenis berikut:

  • Thalasemia beta yang meliputi subtipe mayor dan intermedia. Thalasemia mayor merupakan jenis berat karena menyebabkan penderita sering membutuhkan transfusi darah. Sedangkan jenis intermedia lebih ringan daripada tipe mayor.
  • Thalasemia alfa yang meliputi subtipe hemoglobin A dan hidrops fetalis.
  • Thalasemia minor yang sering kali tidak bergejala.

Faktor penyebab
Penyebab utama thalasemia adalah mutasi genetik yang mengakibatkan produksi hemoglobin menjadi tidak normal. Hemoglobin merupakan bagian dari sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.Karena hemoglobin pada penderita thalasemia tidak normal, terjadilah penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Pada akhirnya, kondisi ini menyebabkan gejala kurang darah atau anemia.Faktor risiko timbulnya thalasemia meliputi

  • Faktor keturunan: bila salah satu atau kedua orangtua menderita thalasemia
  • Ras tertentu seperti Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Mediterania

Problematika fisio terapi

- Gangguan kardiopulmunal
- Gangguan tumbuh kembang infeksi
- Gangguan tumbuh kembang trauma
Gangguan bentuk tulang
Terimakasih bu
In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301169 EGA VIA AMBAR WATI -

Izin menjawab bu


Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan. Hal ini menyebabkan munculnya celah pada ruas tulang belakang.


Faktor Penyebab

Kekurangan asam folat pada saat awal kehamilan. Asam folat adalah suatu gugus yang berperan dalam ppembentukan DNA pada proses erithropoesis yakni dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit dan perkembangaan sistem saraf. Selain itu, penyebab terjadinya spina bifida adalah rendahnya kadar vitamin maternal yang dikonsumsi akan mengurangi vitamin yang dibutuhkan dalam pembentukkan, apa lagi pada awal masa kehamilan, sehingga nutrisi yang dibutuhkan dalam membentuk tulang pada bayi menjadi lambat dan kurang sempurna.


Jenis Spina Bifida

1. Spina Bifida Occulta

2. Spina Bifida Meningocele

3. Spina Bifida Mylomeningiocele

Problematika Fisioterapi

a) Body Structure : Deformitas tulang belakang (vertebra), kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida, atrofi otot pada bagian bawah lesi, deformitas ekstremitas bawah (dislokasi hip, kontraktur sendi, club foot)

b) Body Function : Hilangnya sensasi bagian bawah lesi, kelemahan otot bagian bawah lesi, keterbatasan lingkup gerak sendi, masalah bladder dan bowel, keterlambatan perkembangan motorik.

c) Activity Limitation : Keterlambatan tumbuh kembang (berupa berguling, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan), Keterbatasan transfer dan ambulasi, keterbatasan merawat diri (makan, berpakaian, dan toileting)

d) Participation Restriction : Kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan bermain dengan temannya, kesulitan belajar dan sekolah.

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301137 MEIKE PAULINA IVANA DIMU -

Ijin menjawab bu .


A. Pengertian cerabral palsy

 cerabral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.

B. Faktor Penyebab

Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:

- Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.

- Infeksi saat hamil yang menular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.

- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).

- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.

- Bayi kembar dua atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.

- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.

- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.

C. Problematika FT 

Pada Kasus Terdapatadanya kekauan pada kedua anggota gerak bawah, spasme pada otot m. trapezius dan m. gastroc. Pasien masih belum mamapu berdiri dan berjalan secara mandiri. Parameter yang di gunakan untuk evaluasi antara lain evaluasi kemampuan fungsional dengan GMFM, penurunan spastisitas dengan skala Asworth. Untuk mengurangi problematic yang ada maka penulis modalitas Fisioterapi berupa inhibisi mengurangi spastisitas, mobilisasi punggung, fasilitasi pola gerak


Terimkasih 

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301129 DWIZLIANTO -

Izin menjawab bu, 

Pengertian :

Down Syndrome (DS) suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. 

down syndrome ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada kromosom ke-21, sehingga menyebabkan jumlah kromosom menjadi 47, bukan 46 seperti pada individu normal.

Down syndrome dinamai sesuai nama dokter berkebangsaan Inggris bernama Langdon Down, yang pertama kali menemukan tanda-tanda klinisnya pada tahun 1866. Pada tahun 1959 seorang ahli genetika Perancis Jerome Lejeune dan para koleganya, mengidentifikasi basis genetiknya. Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu.

Etiologi :

DS disebabkan oleh adanya kelebihan materi genetik pada kromosom 21 atau trisomi 21. Manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom XX atau 23 pasang kromosom XY dengan jumlah total 46 tetapi penyandang DS memilki 3 kromosom ke 21. Ini bermakna penyandang DS mempunyai 47 kromosom lebih banyak 1 kromosom dibandingkan manusia normal yang hanya mempunyai 46. Kejadian ini disebabkan oleh salah satu dari 3 keadaan berikut :

1. Non disjunction (95%)

2. Mozaikisme (1-2%)

3. Translokasi Robertsonian (2-3%)

Faktor resiko : 

- Bertambhanya usia ibu hamil > 35 th

- Riwayat DS

- Genetik

Problematika fisioterapi : 

dapat disimpulkan berdasarkan hasil dari diagnosa fisioterapi dimana pasien mengalami Hipotonus otot pada grup otot regio cervical spine, thoraco-lumbar spine, kedua sisi AGA dan AGB, kelemahan otot pada kedua sisi AGA dan AGB, serta penurunan kemampuan aktivitas fungsional.

Tindakan Fisioterapi (NDT) : 

Teknik Fasilitasi 

Teknik fasilitasi adalah upaya mempermudah reaksi-reaksi automatik dan gerak motorik yang mendekati gerak normal dengan teknik Key Point of Control (KPOC) yang bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara tonus postural dan tonus pada ekstremitas, untuk memudahkan gerakan-gerakan yang disengaja ketika diperlukan dalam aktifitas sehari-hari. 

 Teknik Stimulasi

Stimulasi yaitu upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui proprioseptif dan taktil. Berguna untuk meningkatkan reaksi pada anak, memelihara posisi dan pola gerak yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara automatik. Terdapat 3 jenis input stimulasi yaitu input melalui taktil (touch), propioseptif, dan vestibular.

Sekian Terima Kasih🙏🏻


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301182 IHDA REKAZMAL -

Izin menjawab bu,Salahsatu contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu Cerebral Palsy.

PengertianCerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang

Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.

 Faktor penyebabCerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.

Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :1. Pranatal

- Malformasi kongenital.

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal)

2. Natal

- Anoksia / hipoksia

- Perdarahan intra kranial

- Trauma lahir

Problematika  : sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :

- Spastisitas

- Mikrosefali

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia)

Terima kasih,mohon dikoreksi bu terimkaaish

In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301178 SELVI RATANIA -

izin menjawab bu,

contoh kelainan akibat congenital infeksi yaitu salah satunya Cerebral Palsy.

1. definisi Cerebral palsy menggambarkan sekelompok gangguan permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh, menyebabkan keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang sedang berkembang

2. Gambaran klinis : pada gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan , disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan mental. Selanjutnya lesi muncul di awal kehidupan dan mengganggu perkembangan otak yang normal. Gambaran kliniknya di dominasi oleh gangguan gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya secara sadar. Mungkin juga diiringi komplikasi lain dari gangguan neurological.

3. Faktor Penyebab : Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Sekitar 70-80% terjadi saat prenatal yaitu bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan.

Menurut Nigel (2005), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu :

1. Pranatal

- Malformasi kongenital.

- Infeksi kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya rubela, toksoplamosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Virus TORCH

- Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).

 

2. Natal

- Anoksia / hipoksia

- Perdarahan intra kranial

- Trauma lahir

 

4. Problematika Fisioterapi :sejumlah problematika yang akan dihadapi oleh fisioterapi yaitu :

- Spastisitas

- Mikrosefali

- Gangguan motorik/kemampuan fungsional, misalnya tidak bisa tengkurap, duduk, berdiri dll.

- Gangguan Tumbuh Kembang pada anak

- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

- Kesulitan dalam menelan (disfagia).

- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

- disertai kejang


In reply to Riska Risty W

Re: Forum Diskusi

by 1910301159 DWI ESTI RAMADHANI -
Spina Bifida

1. Spina bifida adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Penyakit ini merupakan suatu bentuk kelainan tuba neural. Pada spina bifida, tuba neural tidak menutup dengan sempurna, sehingga tulang belakang yang melapisi dan melindunginya tidak terbentuk dan menutup sebagaimana mestinya. 
2. Gambaran klinis
Secara umum terdapat 2 jenis spina bifida, yaitu spina bifida terbuka (aperta) dan spina bifida tertutup (okulta). Pada spina bifida aperta, jaringan saraf mengalami protrusi dan terbuka tanpa penutup jaringan kulit. Sedangkan pada spina bifida okulta, protusi jaringan tidak terbuka secara langsung karena tertutup jaringan kulit. Terdapat beberapa jenis spina bifida okulta, yaitu meningokel, lipomielomeningokel, lipomeningokel, dan  spinal dorsal dermal sinus tract. 
3. Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dinilai dapat meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan dengan spina bifida, di antaranya:

• Mengalami kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang sangat penting untuk perkembangan janin.

• Memiliki riwayat keluarga dengan spina bifida.

• Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan anti-kejang, seperti asam valproat.

• Menderita diabetes atau obesitas.

• Mengalami hipertermia pada minggu-minggu awal kehamilan.


4. Problematika FT
- Deformitas tulang belakang (vertebra),

- kerusakan jaringan saraf di daerah yang terkena spina bifida

- atrofi otot pada bagian bawah lesi,

- deformitas ekstremitas bawah (dislokasi pinggul, kontraktur sendi, club foot)

- Hilangnya sensasi sensasi bawah lesi

- kelemahan otot bagian bawah lesi,

- keterbatasan gerak sendi

- masalah kandung kemih dan usus,

- keterlambatan perkembangan motorik.