KELAS B

DISKUSI

DISKUSI

by RIZKY WULANDARI -
Number of replies: 72

assalamulaikum wr wb, silahkan sebelum dimulai membaca doa terlebih dahulu, bauk untuk opik ini sebelum membaca ppt sy.. cb sebutkan patologi pd tumbang infeksi dan bagian anatomi mana yg terganggu.. contoh cp+cerebelum

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301081 HINDA ANNIDA KHOIRINA -

Waalaikumsalam wr.wb. baik Bu.

In reply to 1910301081 HINDA ANNIDA KHOIRINA

Re: DISKUSI

by 1910301081 HINDA ANNIDA KHOIRINA -

Autisme Syndrome (Frontal Cortex)

Sebanyak 50% autisme disebabkan oleh kelainan kromosom saat penyusunan otak. Pada anak penyandang autisme, wilayah otak yang disebut frontal cortex yang terdiri atas prefrontal cortex dan temporal cortex tidak dapat berfungsi secara sempurna.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301092 LAILA NUR SAFITRI -

Izin menjawab :

Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Kondisi ini menyebabkan mereka tidak mampu berkomunikasi maupun mengekspresikan keinginannya, sehingga mengakibatkan terganggunya perilaku dan hubungan dengan orang lain.

Menurut Gayatri Pamoedji (2007) penyebab autis adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi susunan otak.

Penyebab nya :

1. Genetik

2. Kelainan anatomis otak

Kelainan anatomis otak ditemukan khususnya di lobus parietalis, serta pada sistem limbiknya. Sebanyak 43% penyandang autisme mempunyai kelainan di lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak tampak acuh terhadap lingkungannya. Kelainan juga ditemukan pada otak kecil (serebelum), terutama pada lobus ke VI dan VII. Otak kecil bertanggung jawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian). Jumlah sel Purkinye di otak kecil juga ditemukan sangat sedikit, sehingga terjadi gangguan keseimbangan serotonin dan dopamin, menyebabkan gangguan atau kekacauan lalu lintas impuls di otak. Kelainan khas juga ditemukan di daerah sistem limbik yang disebut hipokampus dan amigdala. Kelainan tersebut menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi. Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, sering terlalu agresif atau sangat pasif. Amigdala juga bertanggung jawab terhadap berbagai rangsang sensoris seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, rasa dan rasa takut. Hipokampus bertanggung jawab terhadap fungsi belajar dan daya ingat. Gangguan hipokampus menyebabkan kesulitan penyimpanan informasi baru, perilaku diulang-ulang yang aneh dan hiperaktif.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301065 ZULMA SANTIYA -

Izin menjawab Bu,

Autisme
Pada anak  penyandang  autisme , wilayah  otak  yang disebut korteks frontal yang terdiri atas korteks prefrontal dan korteks temporal tidak dapat berfungsi dengan sempurna. “Kelainan ini menyebabkan  otak  tidak dapat memberi perintah ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Tepatnya di bagian otak besar (cerebrum).

Central auditory processing disorder (CAPD)
CAPD menyebabkan kesulitan dalam bahasa pada orang dewasa dan anak-anak akibat distorsi pada sinyal auditori (pendengaran). Kepatuhan utama CAPD pada anak-anak yaitu mereka tidak mampu membedakan ucapan di lingkungan yang jelas, sulit mengikuti petunjuk dan kode keterampilan dalam menguraikan kode, mudah tidak terganggu, dan sulit belajar. Tepatnya di bagian otak besar (cerebrum).

Terima kasih

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH -

Izin menjawab bu

Anatomi CP pada otak

Otak merupakan bagian terdepan dari sistem saraf pusat yang mengalami perubahan dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung (meningen) dan berada di dalam rongga tulang tengkorak. Pembagian otak terdiri dari cortex cerebri, ganglion basalis, thalamus, serta hypothalamus, mesenchepalon,batang otak dan cerebellum (Chusid, 1993).

Hemispherium Cerebri,Lobus frontalis,Lobus parietalis,Lobus temporalis,Lobus occipitalis

Patologi CP.

1. Cedera otak atau perkembangan otak yang abnormal. Cedera otak sebelum 20 minggu kehamilan dapat mengakibatkan defisit migrasi neuronal; cedera antara minggu 26 dan 34 dapat mengakibatkan leukomalacia periventricular, cedera antara minggu ke-34 dan ke-40 dapat mengakibatkan cedera otak fokal dan multifokal. 

2. Prematuritas dan pembuluh darah serebral. Antara minggu 26 dan 34 usia kehamilan, daerah white matter periventrikular dekat ventrikel lateral yang paling rentan terhadap cedera. Karena daerah ini membawa serat yang bertanggung jawab atas kontrol motor dan tonus otot kaki. Cedera yang terjadi dapat berupa spasik diplegia.

3. Periventrikular leukomalacia. Cedera asimetris untuk white matter periventrikuler dapat menghasilkan satu 

sisi tubuh yang lebih terpengaruh dari yang lain. Gambaran keadaan dapat seperti hemiplegia spastik tetapi lebih tampak sebagai kejang diplegia asimetris.

Terima kaish bu🙏


In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301078 MUHAMMAD ANDIKA NOOR ROMADHONI -

Waalaikumsalam ,izin menjawab bu

Penyandang Autisme,nahh yang dimana Autisme sendiri kan itu adalah gangguan perkembangan yg dimna menyebabkan seseorang anak itu mengalami kesulitan dalam berinteraksi maupun komunikasi dan prilaku lainnya, dan menurut para ahli jika kita itu bermain dengan seorang anak autisme maka yg paling pnting bagaimna kita berinteraksi sama mereka.

dan untuk penyandang autisme yang meninggal menunjukkan bahwa memang ada kelainan neurologis pada Susunan Saraf Pusat (SSP). Kelainan neurologi pada SSP ini berupa pertumbuhan sel otak yang tidak sempurna pada beberapa bagian otak, seperti pada cerebellum (otak kecil), cortex bagian parietal, temporal dan frontal juga pada sistem limbik (pusat emosi). Gangguan pada pertumbuhan sel otak ini terjadi selama masa kehamilan, terutama pada kehamilan muda dimana sel-sel otak sedang dibentuk.

Mohon maaf jika banyak kesalahan terima kasih.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN -
Assalamualaikum Bu izin menjawab


Humunkulus motorik berasal dari area motorik primer (area 4 broadman) yang merupakan area otak yang berfungsi untuk mengeksekusi gerakan. Area ini akan membentuk sebuah jalur desenden ke medulla spinalis atau yang biasa disebut traktus piramidalis. Semakin luas area humunkulus, maka semakin komplek pula fungsi area tubuh yang diinervasi olehnya. Apabila area motorik ini mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan kelainan pada bagian tubuh yang diinervasi oleh area otak tersebut (Scivoletto,2007)Selain humunkulus motorik, terdapat humunkulus sensorik (gambar 2.2).

Humunkulus ini terletak pada girus possentralis di lobus parietalis di area 1, 2,

dan 3 menurut topografi broadman. Area ini merupakan area somatosensorik yang

bennanfaat untuk menerima rangsang yang datang dari panca indra. Proses

penerimaan impuls oleh area somatosensorik dibagi menjadi 3 orde. Orde

pertama, stimulus atau rangsang yang diterima oleh reseptor-reseptor ditingkat

perifer dibawa menuju ke posterior horn cell (PHC) di medula spinalis. Orde

kedua, membawa impuls dari medulla spinalis menuju thalamus yang dibawa oleh

traktus spinotalamikus. Selanjutnya impuls dari thalamus akan dibawa menuju

kortek sensorik melalui traktus thalamokortikalis (Wade, 2013).

Kelainan yang muncul pada kondisi CP Spastik Diplegia mempunyai ciri

ekstremitas bawah dominan mengalami gangguan. Berdasarkan susunan

humunkulus pada gambar 2.1, dapat disimpuIkan bahwa CP Spastik Diplegia.

mengalami gangguan pada area otak yang mengurusi anggota gerak bawah yang

terletak pada sisi superior cerebri (Sherpherd, 2007).


Area Broadman

Otak memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah fungsi motorik. Area

otak yang mengurusi motorik atau gerakan berasal dari area otak yang terletak di

girus presentralis lobus frontalis. Aktivitas tersebut dimediasi oleh tiga area

kortek yakni, area motorik primer (area 4 broadman), area premotor (area 6

broadman) dan area motorik tambaban (gambar 2.3). Pada area presentralis yang

terletak pada girus presentralis, dibagi menjadi daerah posterior dan anterior.

Daerah posterior disebut sebagai area motorik, area motorik primer atau area

broadman 4 menempati girus presentalis yang membentang melewati tepi

superior masuk ke dalam lobulus parasentalis. Daerah anterior dikenal sebagai

area premotorik, area motorik sekunder atau area broadman 6, serta sebagian area

8, 44 dan 45. Fungsi dari area motorik primer adalah untuk menimbulkan

gerakan-gerakan individual pada berbagai bagian tubuh. Sedangkan fungsi dari

area premotorik adalah untuk menyimpan program aktivitas motorik .


Dengan demikian, area

premotorik membuat program aktivitas motorik pada area motorik primer. Area

ini terutama berperan untuk mengontrol gerakan postural kasar melalui

hubungannya dengan basal ganglia. Area motorik tambahan terletak di girus

frontalis medialis pada permukaan medial hemisferium dan di anterior lobulus

parasentralis. Area motorik tambahan mentransmisikan informasi dari area lain di

kortek dan basal ganglia ke kortrek motorik primer (Gordon,2005).

Dalam sistem gerak, beberapa area di otak saling bekerjasama untuk

menghasilkan gerakan yang halus terkoordinasi. Gerakan yang terampil dan

terkoordinasi dihasilkan dari kerja kortek motorik yang dibantu oleh basal

ganglia. Sebuah perencanaan motorik dibuat oleh area premotor yang nantinya

akan dieksekusi oleh area motorik primer. Gerakan yang dihasilkan oleh kortek

motorik primer masih kasar, sehingga perlu dikontrol oleh area premotor yang

berhubungan dengan basal ganglia. Dengan peran dari basal ganglia maka gerakan

yang dihasilkan akan lebih terkontrol (Gordon, 2005).

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301064 VISCA QOTRUNADA -
Walaikumsalam.izin menjawab Bu


Sindrom Down  yang diakibatkan adanya kromosom tambahan pada kromosom autosomal 21.

Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga ditetapkan menjadi 46. penderita sindroma down, kromosom nomor 21 dapat tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan ini mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem metabolisme sel dan kelainan dari jumlah kromosom ini mengakibatkan kelainan perkembangan otak dan terganggunya keseimbangan motorik.

Kromosom dapat menjadi sebagai pengaruh penting untuk perkembangan otak dan karena kelainan kromosom dapat menganggu perkembangan otak pada semua tahap. Seperti perkembangan otak di ganglia basal, hipotalamus mengalami gangguan neurologis

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301072 EKA ZINTA NURMALA DEWI -
Salah satu gangguan tumbuh kembang infeksi adalah ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder). ADHD adalah suatu kondisi anak dengan intelegensi yang rendah atau di bawah rata-rata serta mengalami keterlambatan perkembangan atensi. Gejala yang terjadi pada anak adalah perilaku impulsif, hiperaktif, dan kurang perhatian. Penyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti. Namun diyakini bahwa gangguan terjadi pada bagian otak atau sistem saraf pusat karena ketidakseimbangan neurotransmitter di dalamnya.
In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI -

Izin menjawab Bu,

Anak tunadaksa adalah anak yang mempunyai kelainan ortopedik atau salah satu bentuk berupa gangguan dari fungsi normal pada tulang, otot, dan persendian yang bisa karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan, sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu.

Ada beberapa macam sebab yang dapat menimbulkan kerusakan pada anak sehingga menjadi tunadaksa. Kerusakan tersebut ada yang terletak di jaringan otak, jaringan sumsum tulang belakang, serta pada sistem musculus-skeletal. Terdapat keragaman jenis tunadaksa, dan masing-masing timbul dari kerusakan yang berbeda-beda. Dilihat dari waktu terjadinya, kerusakan otak dapat terjadi pada masa sebelum lahir, saat lahir, dan sesudah lahir. 

1. Sebelum Lahir (Fase Prenatal) 

Kerusakan terjadi pada saat bayi masih dalam kandungan, yaitu disebabkan oleh: 

a. Infeksi atau penyakit yang menyerang ketika ibu mengandung sehingga menyerang otak bayi yang sedang dikandungnya. 

b. Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran terganggu, tali pusar tertekan, sehingga merusak pembentukan syaraf-syaraf di dalam otak. 

c. Bayi dalam kandungan terkena radiasi yang langsung mempengaruhi sistem syarat pusat sehingga struktur maupun fungsinya terganggu. 

d. Ibu yang sedang mengandung mengalami trauma yang dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan sistem syaraf pusat. Misalnya, ibu jatuh dan perutnya terbentur dengan cukup keras dan tepat terkena kepala bayi, maka dapat merusak sistem syaraf pusat. 

2. Saat Kelahiran (Fase Natal/Perinatal) 

Hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan otak bayi pada saat bayi dilahirkan, antara lain: 

a. Proses kelahiran yang terlalu lama karena tulang pinggang yang kecil pada ibu sehingga bayi mengalami kekurangan oksigen. Hal ini kemudian menyebabkan terganggunya sistem metabolisme dalam otak bayi sehingga jaringan syaraf pusat mengalami kerusakan.

b. Pemakaian alat bantu berupa tang ketika proses kelahiran yang mengalami kesulitan sehingga dapat merusak jaringan syaraf otak pada bayi. 

c. Pemakaian anastesi yang melebihi ketentuan. Ibu yang melahirkan karena operasi dan menggunakan anastesi yang melebihi dosis dapat mempengaruhi sistem persyarafan otak bayi sehingga otak mengalami kelainan struktur ataupun fungsinya. 

3. Setelah Proses Kelahiran (Fase Post Natal) 

Fase setelah kelahiran adalah masa ketika bayi mulai dilahirkan sampai masa perkembangan otak dianggap selesai, yaitu pada usia kurang lebih lima tahun. Hal-hal yang dapat menyebabkan kecacatan setelah bayi lahir, adalah: 

a. Kecelakaan/trauma kepala 

b. Amputasi 

c. Infeksi penyakit yang menyerang otak.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301075 FITRIA HANA PERTIWI -

Izin menjawab bu

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang kompleks, biasanya muncul pada anak-anak terutama usia 1 – 3 tahun akibat adanya kelainan biologis dan neurologis pada otak termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan tubuh. 

Kelainan anatomis otak ditemukan khususnya di lobus parietalis, serta pada sistem limbiknya. Sebanyak 43% penyandang autisme mempunyai kelainan di lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak tampak acuh terhadap lingkungannya. Kelainan juga ditemukan pada otak kecil (serebelum), terutama pada lobus ke VI dan VII. Otak kecil bertanggung jawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian). Jumlah sel Purkinye di otak kecil juga ditemukan sangat sedikit, sehingga terjadi gangguan keseimbangan serotonin dan dopamin, menyebabkan gangguan atau kekacauan lalu lintas impuls di otak. Kelainan khas juga ditemukan di daerah sistem limbik yang disebut hipokampus dan amigdala. Kelainan tersebut menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi. Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, sering terlalu agresif atau sangat pasif. Amigdala juga bertanggung jawab terhadap berbagai rangsang sensoris seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, rasa dan rasa takut. Hipokampus bertanggung jawab terhadap fungsi belajar dan daya ingat. Gangguan hipokampus menyebabkan kesulitan penyimpanan informasi baru, perilaku diulang-ulang yang aneh dan hiperaktif.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH -
izin menjawab bu

Autisme adalah gangguan perkembangan otak bagian frontal korteks yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.

Patofisiologi autism spectrum disorder (ASD), di Indonesia dikenal sebagai gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik.

mohon maaf apabila kurang tepat bu
In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH -

Izin berpendapat bu

Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan

Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan ini mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem metabolisme sel dan kelainan dari jumlah kromosom ini mengakibatkan kelainan perkembangan otak dan terganggunya keseimbangan motorik yang akhirnya memunculkan down syndrome.

Basal ganglia memiliki peran kompleks dalam mengontrol gerakan tubuh manusia. Secara khusus, basal ganglia penting dalam perkembangan tonus otot di seluruh tubuh. Pada down syndrome basal ganglia tidak berkembang dengan baik untuk melaksanakan peran-perannya mengontrol gerakan tubuh. Kelebihan kromosom dapat menyebabkan perubahan dalam proses normal yang mengatur embryogenesis dan memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik (kelainan otot), system saraf pusat (penglihatan, pendengaran, keseimbangan) dan kecerdasan yang terbatas.

Sumber : https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/644821f6107bcbfaa507c135bb2fb885.pdf

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301089 DEWI NOVIA SARI -

Istilah attention deficit masih sering menyesatkan. Secara umum, saat ini beberapa teori yang medominasi menunjukkan bahwa orang dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan perhatian defisit (ADD), benar-benar memiliki kesulitan mengatur perhatian mereka; perhatian menghambat mereka terhadap rangsangan atau fokus terlalu intens pada rangsangan tertentu untuk mengesampingkan apa yang relevan. Di satu sisi terlalu sedikit perhatian, penderita ADHD (ADD) memperhatikan terlalu banyak hal, yang menyebabkan mereka untuk memiliki fokus sedikit.

Fungsi eksekutif adalah tugas utama dari lobus frontal. MRI dari korteks prefrontal kanan mesial pada orang dengan ADHD (ADD) sangat mendukung aktivasi menurun (gairah rendah) selama tugas yang membutuhkan penghambatan respon motorik yang direncanakan dan waktu respon motor untuk isyarat sensorik. MRI pada orang dengan ADHD (ADD) juga sangat mendukung kegiatan melemah di korteks prefrontal kanan lebih rendah dan berekor kiri selama tugas yang melibatkan waktu respon motor untuk isyarat sensorik. Dalam upaya untuk mengeksplorasi berkorelasi saraf yang menengahi defisit respons inhibisi pada anak dengan ADHD, Spinelli, dkk (2011) meneliti pola fungsional aktivasi otak MRI anak usia 8-13 tahun dengan dan tanpa ADHD pada go / no-go tugas. Sementara penyimpangan dalam perhatian didahului kesalahan respons inhibisi pada anak tanpa ADHD, otak sirkuit terlibat dalam respon seleksi dan kontrol diaktifkan sebelum terjadi kesalahan pada anak dengan ADHD. Katekolamin adalah neurotransmiter utama dengan frontal lobus-fungsi. Katekolamin neurotransmisi terkontrol dopaminergik dan noradrenergik tampaknya menjadi target utama obat yang digunakan untuk mengobati ADHD (ADD).

Selain peran neurotransmiter paling sering dikaitkan dengan lobus frontal dan jalur yang disebutkan di atas, beberapa penyelidikan telah mulai menjajaki kemungkinan peran selama 5-hidroksitriptamin (5-HT). Meskipun daerah motorik otak dipersarafi oleh proyeksi 5-HT, tidak ada hubungan antara 5-HT dan ADHD (ADD) patologi motor yang belum teridentifikasi. Namun, koneksi telah dibuat untuk perhatian-terkait proses. Perubahan Aktifitas 5-HT tidak muncul untuk setidaknya bagian dari penyebab kesulitan dengan sensitivitas persepsi dan pemahaman yang tepat terhadap signifikansi relatif dari stimulasi.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH -

Izin menjawab bu, 

Anak  penyandang  autisme wilayah  otak  yang disebut korteks frontal yang terdiri atas korteks prefrontal dan korteks temporal tidak dapat berfungsi dengan sempurna. “Kelainan ini menyebabkan  otak  tidak dapat memberi perintah ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Tepatnya pada bagian otak besar (cerebrum).

Central auditory processing disorder (CAPD) menyebabkan kesulitan dalam bahasa pada orang dewasa dan anak-anak akibat distorsi pada sinyal auditori (pendengaran). Mereka tidak mampu membedakan ucapan di lingkungan yang jelas, sulit mengikuti petunjuk dan kode keterampilan dalam menguraikan kode, mudah tidak terganggu, dan sulit belajar. Tepatnya di bagian otak besar. 



In reply to 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH

Re: DISKUSI

by 1910301101 SAFITRI WULANDARI -
Izin menjawab Bu Cerebral Palsy👇🏼 Kerusakan pada bagian ini adalah yang terbanyak (70-80%), terjadi di traktus kortikospinalis. Gambaran klinis yaitu anak mengalami kelumpuhan yang kaku, refleks moro atau refleks menggenggam yang masih menetap, hiperrefleksia, klonus, respon ekstensor babinski, refleks primitif persisten dan refleks overflow ( melintasi adduktor). CP spastik dibagi berdasarkan jumlah ekstremitas yang terkena menjadi : 1) Monoplegi, kelumpuhan empat anggota gerak tetapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari sebelumnya. 2) Quadriplegia, kelumpuhan pada keempat anggota geraknya, dua kaki dan dua tangan lumpuh. Gambaran seluruh tubuh dapat hipertonia atau trunk hipotonia dengan ekstremitas hipertonia, disfungsi oromotor, kejang, kaki maupun lengan saling dipengaruhi, meningkatnya risiko kesulitan kognitif. 3) Diplegia, kelumpuhan dua anggota gerak yang berhubungan, biasanya kedua anggota gerak bawah. Keterlibatan upper motor neuron tampak di kaki daripada lengan, pola scissoring gait, lutut tertekuk posisi valgus. 4) Hemiplegi, kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak, misalnya tangan kiri, kaki kiri. Pergerakan anggota gerak berkurang, bahu adduksi, fleksi (menekuk) lengan pada siku, lengan tetap mengepal, fleksi hip lemah dan dorsofleksi pergelangan kaki, otot tibialis posterior terlalu aktif, sensasi terganggu. Lengan umumnya lebih dipengaruhi daripada kaki dan disfungsi oromotor.
In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301104 NAMIRA INTANI -

Izin menjawab pertanyaan bu

- Autisme

Gangguan spektrum autisme (ASD) atau lebih dikenal dengan sebutan autisme saja, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gangguan perkembangan otak yang kompleks yang dapat mengakibatkan tantangan perilaku sosial dan komunikasi


In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301086 DINA MUSYAROF -

Down syndrom di sebabkan oleh genetik yang dikarenakan adanya kromosom tambahan pada kromosom autosomal 21.

Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga ditetapkan menjadi 46. penderita sindroma down, kromosom nomor 21 dapat tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan ini mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem metabolisme sel dan kelainan dari jumlah kromosom ini mengakibatkan kelainan perkembangan otak dan terganggunya keseimbangan motorik.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301079 WULAN OCTARI -
Sindrom Autisme: Sebanyak 50% autisme disebabkan oleh kelainan kromosom saat penyusunan otak. Pada anak penyandang autisme, wilayah otak yang disebut korteks frontal yang terdiri atas korteks prefrontal dan korteks temporal tidak dapat berfungsi dengan sempurna. “Kelainan ini menyebabkan otak tidak dapat memberi perintah ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Tepatnya di bagian otak besar (cerebrum).
In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301087 NURFATIN ALIYANI -

Izin menjawab bu,

Central auditory processing disorder /
Gangguan yang memengaruhi kemampuan untuk memahami pembicaraan. Saat ini, tidak ada penyebab yang pasti diketahui dari gangguan proses pendengaran. Mungkin berhubungan dengan infeksi telinga, kelahiran prematur, atau trauma kepala.

Terima kasih, maaf jika jawaban saya kurang tepat🙏

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301073 FADILA ULFA DIAHNINGRUM -

Izin menjawab bu

Gangguan spektrum autisme (ASD) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gangguan perkembangan otak yang kompleks yang dapat mengakibatkan tantangan perilaku sosial dan komunikasi. 

Anak  dengan penyandang  autisme wilayah  otak  yang disebut korteks frontal yang terdiri atas korteks prefrontal dan korteks temporal tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Dikarenakan kelainan ini menyebabkan  otak  tidak dapat memberi perintah ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Tepatnya pada bagian otak besar yaitu cerebrum. 

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI -

Izin menjawab bu

Cerebral Palsy pertama kali dijelaskan pada tahun 1862 oleh seorang ahli bedah ortopedi bernama william James Little. Sebuah gangguan motorik yang di sebabkan oleh kerusakan yang tidak progresif pada perkembangan otak. Pada dasarnya cerebral palsy akan menunjukkan berbagai macam gangguan klinis dari kerusakan korteks serebral atau kerusakan subkortikal yang terjadi selama awal tahun kehidupan. 


Cerebral palsy adalah kondisi neurologis yang di sebabkan

oleh cedera pada otak yang terjadi sebelum perkembangan otak sempurna. Karena perkembangan otak berlangsung selama dua tahun pertama. Cerebral palsy dapat di sebabkan oleh cedera otak yang terjadi selama periode prenatal , perinatal, dan postnatal. 70- 80% kasus cerebral palsy diperoleh selama masa prenatal dan sebagian besar penyebab tidak di ketahui.

Lebih dari 50 % penyebab cerebral palsy tidak diketahui. Etiologi dapat di klasifikasikan berdasarkan waktu dari gangguan selama masa prenatal, perinatal, ddan postnatal. Sistem klasifikasi etiologi yang lain berdasarkan penyebab sebenarnya seperti kongenital (syndrome, malformasi, developmental) atau acquired (trauma, infeksi, hypoxia, iskemik, infeksi TORCH, dll) . Perinatal asphyxia hanya sekitar 8-15% dari seluruh kasus cerebral palsy dan kasus cerebrial palsy pada masa postnatal sekitar 12-21%.

neuropathologist telah memaparkan bahwa periventricular white matter merupakan lokasi terpenting dari kelainan yang menyebabkan disfungsi motorik kongenital. Periventricular leukomalacia adalah istilah untuk karakteristik lesi necrosis koagulatif pada white matter yang dekat dari ventrikel lateral , dengan menggunakan pemeriksaan ultrasound mencari tanda adanya trauma pada white matter secara virtual seperti kedua area hiperechoic (echodense) dan hipoechoic (echolusent). Bayi yang lahir pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu beresiko tinggi terhadap kedua lesi hiperechoic dan hipoechoic. Umumnya lesi hiperechoic menandakan kongesti vascular atau hemorrhage dan penampakan dini dari kerusakan jaringan. Sedangkan lesi hipoechoic tampak pencerminan dari pelepasan/kehilangan jaringan nekrotik dan perkembangan struktur seperti kista.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA -

izin menjawab bu

ADHD pada anak

Pada penderita ADHD didapatkan  volume otak yang lebih kecil  dibandingkan dengan anak yang seusia  dengannya. Penelitian terhadap  terhadap penderita ADHD disbandingkan dengan saudaranya yang tidak  menderita ADHD didapatkan penurunan volume otak sebesar 4%.  Sedangkan volume otak saudara  penderita ADHD dibandingkan dengan  individu yang tidak memiliki riwayat  keluarga ADHD, didapatkan volume  otak mereka yang memiliki riwayat  keluarga ADHD 3,4% lebih kecil. Pemeriksaan volume otak tersebut menemukan penurunan volume  pada kortek frontalis, ganglia basalis  dan serebelum pada penderita ADHD.  Bagian – bagian otak tersebut berperan  didalam pengaturan aktivitas, perhatiandan emosi secara baik. Karena itu,  gangguan yang terjadi pada penderita  ADHD diduga sebagai akibat dari  terjadinya perubahan pada bagian – bagian otak tersebut.

terimakasih

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301107 SITI MARWIYAH -

Izin menjawab bu

Anak dengan Gangguan Spektrum Autis

Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan penurunan dalam bahasa dan komunikasi, interaksi sosial, dan bermain serta imajinasi, dengan terbatasnya perhatian akan minat dan perilaku yang berulang-ulang. Gangguan spektrum autis ini terjadi pada semua ras, etnis, dan kelompok ekonomi sosial serta empat kali lebih mungkin terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Perkiraan prevalensi berkisar 1% dalam populasi umum.

Anak dengan gangguan spektrum autis merupakan anak dengan gangguan perkembangan kompleks yang disebabkan oleh adanya ketidaknormalan dalam struktur dan biokimia otak. Karakteristik anak autis yaitu: 1) rendahnya kemampuan komunikasi dan interaksi sosial; 2) ketidak- mampuan berkomunikasi timbal balik; 3) emosi anak yang tidak stabil; 4) hiperaktif atau sangat pasif; 5) senang menyendiri; 6) tertawa atau cekikikan tanpa sebab; 7) tantrum dan menyakiti dirinya sendiri; 8) ketidakmampuan dalam perencanaan gerak; 9) mengalami gangguan sensori integrasi; 10) perilaku yang tidak wajar disertai dengan gerakan yang berulang tanpa tujuan (stereotif). 

Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak autis memiliki kelainan pada hampir semua struktur otak. Tetapi kelainan yang paling konsisten adalah pada otak kecil (cerebellum). Berkurangnya sel purkinye di otak kecil diduga dapat merangsang pertumbuhan akson, blia dan myelin sehingga terjadi pertumbuhan otak yang abnormal, atau sebaliknya pertumbuhan akson yang abnormal dapat menimbulkan sel purkinye mati. Otak kecil berfungsi mengontrol fungsi luhur dan kegiatan motorik, juga sebagai sirkuit yang mengatur perhatian dan pengindraan. Jika sirkuit ini rusak atau terganggu maka akan meng- ganggu fungsi bagian lain dari sistem saraf pusat, seperti misalnya sistem limbik yang mengatur emosi dan perilaku. Area tertentu di otak termasuk serebral korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autis. Ketidak- seimbangan neurotransmiter (seperti dopamin dan serotonin) pada otak juga menjadi penyebab anak mengalami autis.

Kerusakan pada bagian lobus parietalis dan kaitannya dengan bagian otak lainnya pada anak autis: ketidakmampuan mengkoordinasikan antara apa yang dilihat dengan kemampuan motorik, kecenderungan impulsif.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI -

Izin menjawab

ADHD adalah singkatan dari "Attention Deficit Hyperactive Disorder". ADHD merupakan suatu kondisi anak  mengalami keterlambatan perkembangan ATENSI.

Dari segi penyebabnya belum diketahui secara pasti nya karena apa,akan tetapi banyak yang mengambil kesimpulan atau pendapat bahwasanya ADHD terjadi karena adanya gangguan pada area sistem saraf pusat yg dikarenakan adanya ketidakseimbangan pada Neurotransmitter. 

Gejala 

perilaku yang  impulsif

Sanggat hiperaktif

 Adanya kurang perhatian dari lingkungan nya(ortu)

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301091 MELINDA ROHMAWATI -


Izin menjawab 

spektrum autisme, adalah istilah bagi sekumpulan kelainan tumbuh kembang yang ditandai oleh defisit komunikasi dan interaksi sosial yang persisten, serta pola perilaku repetitif dan minat yang terbatas. [1,2] Pola perilaku yang mencolok pada ASD biasanya muncul sebelum seorang anak berusia 3 tahun namun dapat pula baru mulai terlihat nyata ketika seorang anak memasuki usia sekolah bahkan remaja. Permasalahan tumbuh kembang, gejala, dan tanda ASD dapat bervariasi tingkat keparahannya antar individu serta dapat diiringi dengan berbagai masalah medis dan gangguan mental lainnya . 

Patofisiologi autism spectrum disorder (ASD), di Indonesia dikenal sebagai gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik. Pengaruh Faktor Genetik Mekanisme pengaruh faktor genetik terhadap kejadian autism spectrum disorder masih belum diketahui dengan pasti walaupun kedua hal tersebut telah lama dipelajari dan diketahui saling berkaitan. Anak-anak dengan saudara kandung yang mengalami autisme memiliki risiko autisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Kendati ASD memiliki spektrum fenotip penyakit yang luas, pasien ASD dengan karakteristik genetik yang homogen biasanya memiliki fenotip yang lebih mirip. Selain itu, terdapat sejumlah mutasi genetik baru yang menyebabkan kelainan alel pada individu dengan ASD atau orang tuanya yang mempengaruhi neuroanatomi dan karakteristik perilaku.

TerimKasih

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301096 SEFTI DWI AGESTY -

Autisme adalah gangguan pada otak yang berefek pada kemampuan interaksi sosial anak. Sebanyak 50 persen autisme disebabkan oleh kelainan kromosom saat penyusunan otak. Pada anak penyandang autisme, wilayah otak yang disebut frontal cortex yang terdiri atas prefrontal cortex dan temporal cortex tidak dapat berfungsi secara sempurna.


"Kelainan ini menyebabkan otak tidak dapat memberi perintah terkait ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Perintah tersebut ada di bagian frontal cortex

Frontal cortex memiliki bagian prefrontal cortex yang merupakan pusat kognitif. Bagian ini memiliki fungsi eksekutif terkait emosi yang ditampilkan. Bagian ini juga berperan dalam penilaian, kretivitas, dan berbicara. Sedangkan bagiak lobus temporal pada otak menjalankan fungsi  mendengar, penguasaan bahasa, dan interprestasi suara.


Otak anak penyandang autisme juga bermasalah pada wilayah fusi form. Bagian ini berfungsi untuk mengenali wajah. Dwijo mengatakan, pada penyandang autis fusi form tidak merespon ketika ditunjukkan gambar wajah. 

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301080 TUTUR YULIANTI -
Izin menjawab

Pada CP terjadi kerusakan pada pusat motorik dan menyebabkan terganggunya fungsi gerak yang normal. Pada kerusakan korteks cerebri terjadi kontraksi otak yang terus menerus dimana disebabkan karena tidak terdapatnya inhibisi langsung pada lengkung reflex. Bila terdapat cidera berat pada system ekstra pyramidal dapat menyebabkan gangguan pada semua gerak atau hypotonic, termasuk kemampuan bicara. Namun bila hanya cedera ringan maka gerakan gross motor dapat dilakukan tetapi tidak terkoordinasi dengan baik dan gerakan motorik halus sering kali tidak dapat dilakukan. Gangguan proses sensorik primer terjadi di sereblum yang mengakibatkan terjadinya ataksia. Pada keterbatasan gerak akibat fungsi motor control akan berdampak juga pada proses sensorik (Herdiman, 2013)

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301106 MEITHA SAFIRA DAMAYANTI -

izin menjawab bu

Autisme adalah suatu keadaan dimana seseorang anak berbuat semaunya sendiri baik secara berpikir maupun berprilaku. Keadaan ini terjadi sejak usia 2-3 tahun tanpa memandang sosial ekonomi mapan maupun kurang, atau atau dewasa dan semua etnis (Yatim, 2002).

Sebanyak 50% autisme disebabkan oleh kelainan kromosom saat penyusunan otak. Pada anak penyandang autisme, wilayah otak yang disebut korteks frontal yang terdiri atas korteks prefrontal dan korteks temporal tidak dapat berfungsi dengan sempurna. “Kelainan ini menyebabkan otak tidak dapat memberi perintah ekspresi, emosi, dan interaksi sosial. Tepatnya di bagian otak besar (cerebrum).


In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301074 ROFITA MADINA BALQIS -

Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan ini mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem metabolisme sel dan kelainan dari jumlah kromosom ini mengakibatkan kelainan perkembangan otak dan terganggunya keseimbangan motorik yang akhirnya memunculkan down syndrome.

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/644821f6107bcbfaa507c135bb2fb885.pdf

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301074 ROFITA MADINA BALQIS -

Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan ini mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem metabolisme sel dan kelainan dari jumlah kromosom ini mengakibatkan kelainan perkembangan otak dan terganggunya keseimbangan motorik yang akhirnya memunculkan down syndrome.

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/644821f6107bcbfaa507c135bb2fb885.pdf

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301083 ASMA NADIA AZZAHRA -

Autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar. terjadi pada lobus parietalis dan sistem limbik. ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. terjadi gangguan pada neuro saraf pusat. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang. Cerebral palsy adalah suatu kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur. Lumpuh otak (cerebral palsy) disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, sering kali sebelum lahir.

terima kasih, maaf bila salah.


In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301099 NINDY AMFIATI -
Izin menjawab ibu


•Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kelainan tingkah laku, dan bersifat heterogen yang ditandai dengan gambaran tidak dapat memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif sehingga menimbulkan gangguan baik secara akademis maupun interaksi sosial. Penyakit ini dimulai dari masa anak dan dapat terus berkembang sampai dewasa.

Pada penderita ADHD didapatkan volume otak yang lebih kecil dibandingkan dengan anak yang seusia dengannya. Penelitian terhadap terhadap penderita ADHD disbanding- kan dengan saudaranya yang tidak menderita ADHD didapatkan penu- runan volume otak sebesar 4%. Sedangkan volume otak saudara penderita ADHD dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki riwayat keluarga ADHD, didapatkan volume otak mereka yang memiliki riwayat keluarga ADHD 3,4% lebih kecil.Pemeriksaan volume otak ter- sebut menemukan penurunan volume pada kortek frontalis, ganglia basalis dan serebelum pada penderita ADHD. Bagian – bagian otak tersebut berperan didalam pengaturan aktivitas, perhatian dan emosi secara baik. Karena itu, terjadinya perubahan pada bagian – gangguan yang terjadi pada penderita bagian otak tersebut.

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301076 ISYU ANGGARANI -
Permisi Bu izin menjawab pertanyaan.

Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikulus otak sebagai akibat peningkatan jumlah cairan serebrospinal (CSS) yang disebabkan oleh, ketidakseimbangan antara produksi, sirkulasi dan absorbsinya. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai gangguan hidrodinamik CSS.Kondisi seperti cerebral atrofi juga mengakibatkan peningkatan abnormal CSS dalam susunan saraf pusat (SSP). Dalam situasi ini, hilangnya jaringan otak meninggalkan ruang kosong yang dipenuhi secara pasif dengan CSS. Kondisi seperti itu bukan hasil dari gangguan hidrodinamik dan dengan demikian tidak diklasifikasikan sebagai hidrochefalus.

 Klasifikasi Hidrosefalus dapat dikelompokkan berdasarkan dua kriteria besar yaitu secara patologi dan secara etiologi.
 Hidrosefalus Patologi dapat dikelompokkan sebagai berikut yaitu :
 1) Obstruktif (non-communicating) - terjadi akibat penyumbatan sirkulasi CSS yang disebabkan oleh kista, tumor, pendarahan, infeksi, cacat bawaan dan paling umum, stenosis aqueductal atau penyumbatan saluran otak.
 2) Non – obstruktif (communicating) - dapat disebabkan oleh gangguan keseimbangan CSS, dan juga oleh komplikasi setelah infeksi atau komplikasi hemoragik.

Hidrosefalus Etiologi dapat dikelompokkan sebagai
 1) Bawaan (congenital) - sering terjadi pada neonatus atau berkembang selama intra-uterin.
2) Diperoleh (acquired) – disebabkan oleh pendarahan subarachnoid, pendarahan intraventrikular, trauma, infeksi (meningitis), tumor, komplikasi operasi atau trauma hebat di kepala.
 Menurut teori hidrosefalus terjadi akibat dari tiga mekanisme yaitu; produksi cairan yang berlebihan, peningkatan resistensi aliran cairan, peningkatan tekanan sinus venosa. Konsekuensi dari tiga mekanisme diatas adalah peningkatan tekanan intrakranial sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi.

 Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel masih belum dipahami dengan jelas, namun hal ini bukanlah hal yang sederhana sebagaimana akumulasi akibat dari ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi. Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat tiap saat selama perkembangan hidrosefalus. Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari:
 1) Kompensasi sistem serebrovaskular
 2) Redistribusi dari liquor serebropinal atau cairan ekstraseluler atau keduanya dalam susunan sistem saraf pusat.
3) Perubahan mekanis dari otak (peningkatan elastisitas otak, gangguan viskoelastisitas otak,kelainan turgor otak)
4) Efek tekanan denyut liquor serebrospinal (masih diperdebatkan)
5) Hilangnya jaringan otak
 6) Pembesaran volume tengkorak (pada penderita muda) akibat adanya regangan abnormal pada sutura cranial.
In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301068 MAISI ANGGI PRISHENNA -

Izin menjawab bu,

CP spastik quadriplegi merupakan keadaan kelumpuhan otak yang menghambat tahapan tumbuh kembang anak atau sekumpulan gangguan otak  yang bersifat non progresif dengan manifestasi berupa abnormalitas tonus postural  yang akan mengakibatkan gangguan postur dan kontrol gerak pada keempat  ekstremitas karena gangguan susunan saraf pusat otak yang dapat terjadi sebelum  otak mencapai kematangan dari proses konsepsi hingga anak berumur 5 atau 6  tahun (Soedjiningsih, 2015). 

Perkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural tube yaitu induksi dorsal yang terjadi pada minggu ke 3-4 masa gestasi dan induksi ventral yang berlangsung pada minggu ke 5-6 masa gestasi. Setiap gangguan pada masa ini bisa mengakibatkan terjadinya kelainan kongenital seperti kranioskisis totalis, anensefali, hidrosefalus, dan lain sebagainya. Fase selanjutnya terjadi proliferasi neuron, yang terjadi pada masa gestasi bulan ke 2-4. Gangguan pada fase ini bisa mengakibatkan mikrosefali, makrosefali (Tanuwijaya, 2005). 

Stadium selanjutnya yaitu stadium migrasi yang terjadi pada masa gestasi bulan 3-5. Migrasi terjadi melalui dua cara yaitu secara radial, sel berdiferensiasi dan daerah periventrikuler dan subventrikuler ke lapisan sebelah dalam korteks serebri, sedangkan migrasi secara tangensial sel berdiferensiasi dan zone germinal menuju ke permukaan korteks serebri. Gangguan pada masa ini mengakibatkan kelainan kongenital. Stadium organisasi terjadi pada masa gestasi bulan ke 6 sampai beberapa tahun postnatal. Gangguan pada stadium ini akan mengakibatkan translokasi genetik, gangguan metabolisme. Stadium mielinisasi terjadi pada saat lahir sampai beberapa tahun postnatal. Pada stadium ini terjadi prolifelasi sel neuron, dan pembentukan selubung myelin (Widiastuti, 2005).

Sebelumnya mohon maaf apabila banyak kesalahan 🙏

In reply to RIZKY WULANDARI

Re: DISKUSI

by 1910301085 EKA WAHYU APRILLIA -


Izin menjawab :

Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Kondisi ini menyebabkan mereka tidak mampu berkomunikasi maupun mengekspresikan keinginannya, sehingga mengakibatkan terganggunya perilaku dan hubungan dengan orang lain.

Menurut Gayatri Pamoedji (2007) penyebab autis adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi susunan otak.

Penyebab nya :

1. Genetik

2. Kelainan anatomis otak

Kelainan anatomis otak ditemukan khususnya di lobus parietalis, serta pada sistem limbiknya. Sebanyak 43% penyandang autisme mempunyai kelainan di lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak tampak acuh terhadap lingkungannya. Kelainan juga ditemukan pada otak kecil (serebelum), terutama pada lobus ke VI dan VII. Otak kecil bertanggung jawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian). Jumlah sel Purkinye di otak kecil juga ditemukan sangat sedikit, sehingga terjadi gangguan keseimbangan serotonin dan dopamin, menyebabkan gangguan atau kekacauan lalu lintas impuls di otak. Kelainan khas juga ditemukan di daerah sistem limbik yang disebut hipokampus dan amigdala. Kelainan tersebut menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi. Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, sering terlalu agresif atau sangat pasif. Amigdala juga bertanggung jawab terhadap berbagai rangsang sensoris seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, rasa dan rasa takut. Hipokampus bertanggung jawab terhadap fungsi belajar dan daya ingat. Gangguan hipokampus menyebabkan kesulitan penyimpanan informasi baru, perilaku diulang-ulang yang aneh dan hiperaktif.


In reply to 1910301085 EKA WAHYU APRILLIA

Re: DISKUSI

by RIZKY WULANDARI -

oke.. bagus semuanya,, jd klo kita melihat gg patologi sudah ada gambaran bagian otak yg mengalami kerusakan, sehingga nt tindak lanjutnya ada pd proses terapi dimana stimulasi yg diberikan mengarah pd gg patologi yg terjadi.