Assalamu'alaikum wr wb, sore ini akan kita laksanakan kuliah terkait Fisioterapi pada kanker paru, oemboli paru, dan oedem paru, sebelum kita mulai silahkan berdoa dulu, kemudian membaca surat al aikhlash, setelah itu silahkan presensi dan mulai diskusi, bagi teman-teman yang bertanya silahkan untuk disampaikan dan yang lain aktif untuk menjawab sebagai deiskusi dan penilaian
Mari Kita Bahas sesuai referensi terkini terkait :
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
2. jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
3. Apa saja management fisioterapi pada penyakit tersebut diatas, dan juga yang menjadi indikasi dan kontra indikasinya
silahkan dijawab disini
Waalaikumsalam baik bu
Annissa fitri astuty
1810301128
Waalaikumsalam baik ibu
Waalaikumsalam, baik bu
Ayunda Husnun Haifa 1810301137
waalaikumsalam baik bu
Izin menjawab Bu
1. Patofisiologi Kanker paru primer menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru sel kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda.
Kanker Paru Bukan Sel Kecil, Agen yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan merupakan salah satu faktor risiko kanker paru. Di Amerika, perokok aktif terkait dengan 90% kasus kanker paru. Agen yang berasal dari lingkungan maupun pekerjaan yang berkaitan dengan 9-15% kasus kanker paru.
Patofisiologi emboli paru dimulai dari terlepasnya trombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru perkiraan pada:
Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogenRefleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh , baik ibu
Waalaikumsalam, baik bu
Waalaikumsalam baik bu
waalaikumsalam wr wb ibu
izin menjawab ibu
1. Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas).
Secara umum, kanker paru dibagi kedalam dua jenis yaitu NSCLC dan SCLC.
Perbedaan diantara keduanya adalah SCLC memiliki agresivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan NSCLC
SCLC merupakan tumor neuroendokrin yang cenderung muncul sebagai masa sentral dengan pertumbuhan endobrakial dan sangat berhubungan dengan merokok. SCLC memiliki sel dengan sitoplasma yang sedikit, nucleus hiperkromatik kecil dengan pola kromatin seperti “Salt and Pepper” serta nucleolus yang prominen. SCLC sering memproduksi hormone spesifik seperti ACTH, AVP, ANF dan GRP yang berhubungan dengan distinctive paraneoplastic syndrome.(Harrison,2012)
LCC cenderung muncul pada bagian perifer dan nampak sebagai karsinoma yang
berdeferensiasi buruk dari komposisi paru tanpa adanya bukti squamous, diferensiasi
grandular atau SCLC pada mikroskop cahaya. Tumor ini terdiri dari lapisan sel
malignant besar yang berkaitan dengan nekrosis. Varian dari LCC termasuk basaloid
karsinoma yang muncul sebagai lesi endobrakial yang menyerupai tumor
neuroendokrin stadium tinggi dan lymphoepithelioma-like carcinoma yang berkaitan
dengan infeksi EBV. (Harrison, 2012)
- Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki, atau bagian tubuh lainnya. Ukuran gumpalan darah yang menyumbat kebanyakan cukup kecil, sehingga tidak membahayakan nyawa. Walau sekecil apapun, gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Pengidap emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru yang dapat berdampak fatal.
- Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
2. patofisiologi emboli paru
mohon maaf abalida terdapat salah ibu
Waalaikjmsalam ,baik ibuu
Re: Forum diskusi
Pengertian kanker paru, emboli paru dan oedema paru
Kanker paru
Penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel abnormal tidak dihancurkan oleh proses metabolisme normal, melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali.
1. Pengertian emboli paru
Wa'alaikumussalam wr.wb baik ibu
Era Pertiwi Ardani
1810301118
Izin menjawab nomor 1 bu
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas
yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus = bronchogenic carcinoma).
Emboli paru adalah Emboli paru merupakan salah satu kegawatdaruratan pada bidang kardiovaskular yang cukup sering terjadi. Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli. Oklusi pada arteri pulmonal dapat menimbulkan tanda gejala yang beragam, dari keadaan yang asimptomatik hingga keadaan yang mengancam nyawa, seperti hipotensi, shok kardiogenik, hingga henti jantung tiba-
tiba.
Edema paru adalah Edema paru adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang tinggi (edem paru kardiak) atau karena peningkatan permeabilitas membran kapiler (edem paru non kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara progresif dan mengakibatkan hipoksia.
Kanker paru merupakan kanker yang onsetnya dimulai dari paru-paru dimana terjadi pertumbuhan sel abnormal yang sangat cepat dan tidak terkendali. Pertumbuhan sel yang tidak normal tersebut dipicu oleh kerusakan DNA diantaranya adanya delesi pada bagian DNA, inaktivasi gen supresor tumor, aktivasi proto-onkogen menjadi onkogen, tidak terjadinya apoptosis dan aktivitas dari enzim telomerase.(Yu, dkk, 2014; Yolder dkk,2010)
Klasifikasi Stadium Kanker Paru
Menurut Global Bioscience (2013) tahapan kanker paru adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perkembangan SCLC
1) Tahap terbatas merupakan tahapan kanker yang hanya ditemukan pada
satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan di sekitarnya.
2) Tahap ekstensif merupakan tahapan kanker yang ditemukan pada
jaringan dada di luar paru-paru ataupun ditemukan pada organ-organ
tubuh yang jauh.
b. Tahap Perkembangan NSCLC
1) Tahap tersembunyi merupakan tahap ditemukannya sel kanker pada
dahak (sputum) pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi
tidak terlihat adanya tumor di paru-paru.
2) Stadium 0 merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada
lapisan terdalam paru-paru dan tidak bersifat invasif.
3) Stadium I merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-
paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
4) Stadium II merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-paru
dan kelenjar getah bening di dekatnya.
5) Stadium III merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah
di sekitarnya, seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau
kelenjar getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan dari
tumor tersebut.
6) Stadium IV merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu
lobus paru. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ tubuh
lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang.
1. - Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru.
- Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru.
- Edema paru akut adalah suatu kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu fungsi paru.
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya?
Kanker Paru : penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel abnormal tidak dihancurkan oleh proses metabolisme normal,melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali.
Klasifikasi Kanker Paru :
Stage 1, kanker relatif kecil dan belum menyebar ke jaringan terdekat
Stage 2, kanker mulai membesar dan menyebar ke sekitarnya
Stage 3, semakin membesar namun belum terkena di getah bening
Stage 4, menyebar ke organ lain ata disebut metastasis.
Emboli Paru : penyumbatan salah satu arteri pulmonalisdi paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumb atarteri pulmonalis.
Klasifikasi:
1. PE masif muncul dengan hipotensi yang ditandai dengan TD sistolik kurang dari 90 mm Hg atau penurunan TD sistolik lebih dari 40 mm 1 Hg selama lebih dari 15 menit.
2. PE submasif mencakup semua PE yang tidak memenuhi kriteria PE masif. Secara anatomis, PE yang teridentifikasi pada percabangan arteri pulmonalis utama menjadi arteri pulmonalis 2 kanan dan kiri didefinisikan sebagai PE pelana
Oedem Paru: akumulasi cairan yang abnormal di kompartemen ekstravaskular parenkim paru. Proses ini menyebabkan berkurangnya pertukaran gas di tingkat alveolar, yang berpotensi menyebabkan kegagalan pernapasan.
2. jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
Kanker Paru :
1. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC)
• Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya.
• Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya, atau kanker ditemukan pada organ-organ tubuh yang jauh.
2. Karsinoma bukan sel kecil (NSLCC) biasanya cenderung tetap terlokalisasi sehingga mengakibatkan massa besar di paru yang dapat disertai kavitas sentral
Emboli Paru :
Pulmonary Emboli (PE), biasanya sering terjadi akibat :
1. berasal dari sistem vena dalam pada ekstremitas bawah, ekstremitas atas, sisi kanan jantung, atau panggul
2. stasis, cedera dinding pembuluh darah, dan hiperkoagulabilitas
3. imobilisasi, insufisiensi vena kronis, paresis sekunder akibat stroke atau penyebab lainnya. , dan varises. Stasis sering dianggap sebagai faktor yang paling menonjol, yang, sehubungan dengan kerusakan pembuluh darah atau hiperkoagulabilitas, dapat menyebabkan pembentukan bekuan
3. Apa saja management fisioterapi pada penyakit tersebut diatas, dan juga yang menjadi indikasi dan kontra indikasinya
KANKER PARU
adalah penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel tidak dihancurkan oleh proses Metabolisme normal, melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali
EMBOLI PARU
• Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan salah satu arteri pulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis.
• Kondisi tersebut merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan segera untuk memastikan kelangsungan hidup pasien.
• Dalam kasus yang jarang terjadi, oklusi arteri pulmonalis juga dapat karena bahan non-trombotik seperti udara, lemak, cairan ketuban, tulang, dan fragmen organ.
Oedem paru
Edema paru adalah istilah deskriptif yang luas dan biasanya didefinisikan sebagai data cairan yang tidak normal kompartemen ekstravaskular parenkim paru. Proses ini menyebabkan berkurangnya pertukaran gas di tingkat alveolar, yang menyebabkan kegagalan pernapasan.
Izin menjawab
1. - Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok
- Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
- Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli).
2. Patofisiologi Emboli paru
Terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
- Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
- Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
- Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogen
- Refleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal
Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
Pulmonary Emboli (PE), biasanya sering terjadi akibat :
1. berasal dari sistem vena dalam pada ekstremitas bawah, ekstremitas atas, sisi kanan jantung, atau panggul
2. stasis, cedera dinding pembuluh darah, dan hiperkoagulabilitas
3. imobilisasi, insufisiensi vena kronis, paresis sekunder akibat stroke atau penyebab lainnya. , dan varises.
Stasis sering dianggap sebagai faktor yang paling menonjol, yang, sehubungan dengan kerusakan pembuluh darah atau hiperkoagulabilitas, dapat menyebabkan pembentukan bekuan Vascul
Management Fisioterapi
• Tujuan utama fisioterapi adalah memulihkan bidang paru- paru yang bersih dan pengambilan oksigen ke tingkat yang optimal. Ini dapat dicapai melalui
• Chest Fisioterapi (Latihan Breathing Exercise terutama Deep Breathing), Latihan Peningkatan ROM pada ekstremitas atas dan bawah, Latihan kekutan otot yang ringan
• kemudian berkembang menjadi latihan ketahanan seperti berjalan atau ergometri sepeda
Izin menjawab bu,
Emboli paru merupakan salah satu kegawatdaruratan pada bidang kardiovaskular yang cukup sering terjadi. Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli. Oklusi pada arteri pulmonal dapat menimbulkan tanda gejala yang beragam, dari keadaan yang asimptomatik hingga keadaan yang mengancam nyawa, seperti hipotensi, shok kardiogenik, hingga henti jantung tiba"
Patofisiologi
Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat sebuah postulat yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler,
yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh darah, sehingga kerusakan kerusakan endotel vaskular. Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma, atau tindakan pembedahan.
2. Kondisi hiperkoagulobilitas darah yang Disebabkan oleh berbagai pengobatan, seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon, terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, trombositopenia penggunaan penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antitrombin III, dan keadaan DIC.
3. Keadaan stasis vena, biasanya disebabkan karena immobilisasi atau tirah baring yang berkepanjangan, katup vena yang tidak melalui proses thromboemboli sebelumnya, efek samping anestesi, gagal jantung kongestif, dan kor pulmonale. Emboli akan meningkatkan resistensi dan Tekanan PADA arteri pulmonalis yang akan melepaskan Senyawa - Senyawa vasokonstriktor, platelet agregasi, dan tiang Kapal. Keadaan vasokonstriksi arteri pulmonal dan hipoksemia kemudian akan menimbulkan hipertensi arteri pulmonal, sehingga tekanan ventrikel kanan meningkat.
1. Kanker paru umumnya dibagi menjadi dua kategori besar, yakni kanker paru sel kecil (small cell lung cancer-SCLC) dan kanker paru non-sel kecil (non-small cell lung cancer-NSCLC). Kategori NSCLC terbagi lagi menjadi adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar. Sekitar 80% kasus kanker paru merupakan NSCLC.
2. Emboli paru merupakan salah satu kegawatdaruratan pada bidang kardiovaskular yang cukup sering terjadi. Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli. Oklusi pada arteri pulmonal dapat menimbulkan tanda gejala yang beragam, dari keadaan yang asimptomatik hingga keadaan yang mengancam nyawa, seperti hipotensi, shok kardiogenik, hingga henti jantung tiba-tiba.
3. Edem paru akut (EPA) adalah akumulas cairan di paru-paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang tinggi (edem paru kardia) atau karena peningkatan permeabilitas membran kapiler (edem paru non cardiak) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara cepatsehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara progresif dan mengakibatkan hipoksia. Pada sebagian besar edem paru secara klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab sangat sulit terjadi gangguan permeabilitas tanpa adanya gangguan pada mikrosirkulasi atau sebaliknya.
- Kanker paru
- Emboli Paru
- Oedem paru
Edema paru adalah istilah deskriptif yang luas dan biasanya didefinisikan sebagai akumulasi cairan yang abnormal di kompartemen ekstravaskular parenkim paru.
Proses ini menyebabkan berkurangnya pertukaran gas di tingkat alveolar, yang berpotensi menyebabkan kegagalan pernapasan
EMBOLI PARU
• Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan salah satu arteri pulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis.
• Kondisi tersebut merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan segera untuk memastikan kelangsungan hidup pasien.
• Dalam kasus yang jarang terjadi, oklusi arteri pulmonalis juga dapat terjadi karena bahan non-trombotik seperti udara, lemak, cairan ketuban, tulang, dan fragmen organ.
Patofisiologi
Pulmonary Emboli (PE), biasanya sering terjadi akibat :
1. berasal dari sistem vena dalam pada ekstremitas bawah, ekstremitas atas, sisi kanan jantung, atau panggul
2. stasis, cedera dinding pembuluh darah, dan hiperkoagulabilitas
3. imobilisasi, insufisiensi vena kronis, paresis sekunder akibat stroke atau penyebab lainnya. , dan varises.
Stasis sering dianggap sebagai faktor yang paling menonjol, yang, sehubungan dengan kerusakan pembuluh darah atau hiperkoagulabilitas, dapat menyebabkan pembentukan bekuan
1. Kanker paru
Kanker yang dimulai di paru-paru dan paling sering terjadi pada orang yang merokok.
Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Penyebab kanker paru-paru termasuk merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu, dan riwayat keluarga.
2. Oedem paru
Kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.
Edema paru biasanya disebabkan oleh kondisi jantung. Penyebab lain termasuk pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu, dan berada di ketinggian.
3. Emboli paru
Suatu kondisi di mana satu atau lebih arteri di paru-paru menjadi terhalang oleh gumpalan darah.
Sering kali, emboli paru disebabkan oleh pembekuan darah yang berasal dari kaki atau bagian lain dari tubuh (trombosis vena dalam), namun jarang terjadi.
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
- Kanker paru adalah keganasan yang berasal dari luar
paru (metastasis tumor paru) maupun yang berasal dari paru
sendiri, dimana kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan
perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, yang dapat
mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan.
Kanker paru primer yaitu tumor ganas yang berasal dari epitel
bronkus atau karsinoma bronkus (Purba, 2015).
- Emboli Paru, Obstruksi sebagian atau total
sirkulasi arteri
pulmonalis/percabangannya
akibat emboli trombus atau
emboli yang lain. emboli paru (Pulmonary Embolism) dapat diartikan sebagai penyumbatanarteri
pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. Suatuemboli bisa
merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairanketuban, sumsum
tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti alirandarah sampai akhirnya
menyumbat pembuluh darah.
- Edema paru dapat didefinisikan secara luas sebagai akumulasi cairan yang berlebihan di
dalam sel, ruang antar sel, dan rongga alveoli pada paru. Penyebabnya beragam, tetapi memiliki
hasil akhir yang sama, yaitu jumlah air yang berlebihan di dalam paru.
Edema paru secara klasik dikategorikan berdasarkan patofisiologinya, yaitu edema paru
hidrostatik dan edema paru permeabilitas.
Pada keadaan normal, cairan pada kapiler paru berada dalam keadaan seimbang dengan
cairan yang berada di ruang interstisial. Sejumlah kecil plasma kapiler (air dan sedikit zat terlarut)
terus-menerus memasuki ruang interstisial, yang kemudian dialirkan melalui saluran limfe
menuju sirkulasi vena sistemik.
Faktor yang menentukan keseimbangan cairan di kapiler dan ruang interstisial adalah
tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik.
2. jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
- CA PARU Patofisiologi. Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
- Emboli Paru, Thrombus dapat berasal dari arteri dan vena. Thrombus arteri terjadi karenarusaknya dinding
pembuluh arteri (lapisan intima). Thrombus vena terjad karena alirandarah vena yang lambat,
selain itu dapat pula karena pembekuan darah dalam vena apabilaterjadi kerusakan endotel vena.
Thrombus vena dapat juga berasal dari pecahnya thrombusbesar yang terbawa aliran vena.
Biasanya thrombus berisi partikel-partikel fibrin(terbanyak), eritrosit dan trombosit. Ukurannya
bervariasi, mulai dari beberapa millimetersampai sebesar lumen venanya sendiri Adanya
perlambatan aliran darah vena (stasis) akan makin mempercepatterbentuknya thrombus yang
makin besar. Adanya kerusakan dinding pembuluh darah vena(misalnya operasi rekonstruksi
vena femoralis) jarang menimbulkan thrombus vena.Thrombus yang lepas ikut aliran darah vena
ke jantung kanan dan sesudah mencapaisirkulasi pulmonal tersangkut pada beberapa cabang
arteri pulmonalis, dapat menimbulkanobstruksi total atau sebagian dan memberikan akibat lebih
lanjut. Thrombus pada venadalam tidak seluruhnya akan lepas dan menjadi tromboemboli tetapi
- Edema paru akan mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas. Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna. Terjadi ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (V/Q) karena terdapat unit paru yang tidak mengembang akibat terendam cairan, atau karena obstruksi saluran respiratorik, sehingga aliran darah ke unit paru yang tidak mengembang akan berkurang karena vasokonstriksi akibat hipoksia
- Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok
- Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
Izin menjawab ibu
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
- kanker paru : Kanker yang dimulai di paru-paru dan paling sering terjadi pada orang yang merokok.
- emboli paru : Emboli paru adalah suatu keadaan dengan tingkat mortalitas tinggi, disebabkan oleh lepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena. Lepasnya thrombus kemudian menyebabkan penyumbatan pada vaskularisasi pulmonal.Emboli paru adalah suatu keadaan dengan tingkat mortalitas tinggi, disebabkan oleh lepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena. Lepasnya thrombus kemudian menyebabkan penyumbatan pada vaskularisasi pulmonal.
- oedema paru : Kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.
2. Patofisiologi Emboli Paru
Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuatsebuah postulat yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler,
yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh darah, sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma,ataupun tindakan pembedahan.
2. Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang disebabkan oleh berbagai pengobatan,seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon,terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, thrombositopenia akibat penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antithrombin III, dan keadaan DIC.
3. Keadaan stasis vena, biasanya disebabkan karena immobilisasi atau tirah baring yang berkepanjangan, katup vena yang tidak kompeten akibat proses thromboemboli sebelumnya, efek samping anestesi, gagal jantung kongestif, dan cor pulmonale.
Emboli akan meningkatkan resistensi dan tekanan pada arteri pulmonalis yang kemudian akan melepaskan senyawa-senyawa vasokonstriktor, agregasi platelet, dan sel mast. Keadaan vasokonstriksi arteri pulmonal dan hipoksemia kemudian akan menimbulkan hipertensi arteri pulmonal, sehingga tekanan ventrikel kanan meningkat.Selanjutnya, dilatasi dan disfungsi ventrikel kanan akan menyebabkan penekanan septum intraventrikuler ke sisi kiri dan regurgitasi katup trikuspidalis. Hal ini dapat mengganggu proses pengisian ventrikel.
Dengan berkurangnya pengisian ventrikel kiri, maka curah jantung sistemik akan menurun dan mengurangi perfusi koroner. Infard miokard terjadi sebagai akibat dari penurunan aliran koroner yang dapat menyebabkan shok kardiogenik. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi dan kematian.
Waalaikumussalam wr wb
Gina Mardhiyyah 1810301132
1.Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Terdapat 2 jenis utama kanker paru:
Kanker ParuBukan Sel Kecil (Non-small Cell Lung Cancer – NSCLC)
NSCLC bertanggung jawab untuk sebagian besar kasus kanker paru dan bersifat kurang agresif. Deteksi dini dengan pengobatan segera dapat memberikan peluang pemulihan yang berhasil. Penanganan mungkin melibatkan kombinasi berbagai metode, seperti pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Kanker Paru Sel Kecil (Small Cell Lung Cancer – SCLC)
SCLC adalah bentuk agresif kanker paru yang biasanya menyebabkan penyebaran kanker yang cepat ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. SCLC biasanya didiagnosis pada stadium lanjut, dengan penanganan biasanya ditentukan dalam bentuk kemoterapi.
Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
Pada umumnya, gumpalan darah yang terbentuk dan menyebabkan emboli paru berjumlah lebih dari satu. Gumpalan darah ini akan menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jaringan di paru-paru sehingga menyebabkan kematian jaringan paru-paru.
Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
Dalam kondisi normal, udara akan masuk ke dalam paru-paru ketika bernapas. Namun, pada kondisi edema paru, paru-paru justru terisi oleh cairan. Sehingga oksigen yang dihirup pun tidak mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah.
Waalaikumussalam baik ibu
- Trauma lokal pada dinding pembuluh darah, sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular. Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma, ataupun tindakan pembedahan.
- Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang disebabkan oleh berbagai pengobatan, seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon, terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, thrombositopenia akibat penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antithrombin III, dan keadaan DIC.
Izin menjawab bu
Emboli paru (EP) merupakan kondisi akibat tersumbatnya arteri paru, yang dapat menyebabkan kematian pada semua usia. Penyakit ini sering ditemukan dan sering disebabkan oleh satu atau lebih bekuan darah dari bagian tubuh lain dan tersangkut di paru-paru, sering berasal dari vena dalam di ekstremitas bawah, rongga perut, dan terkadang ekstremitas atas atau jantung kanan.
Untuk fatofisiologi dari emboli itu sendiri yaitu Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat sebuah postulat yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler, yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh darah, sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular. Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma, ataupun tindakan pembedahan.
2. Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang disebabkan oleh berbagai pengobatan, seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon, terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, thrombositopenia akibat penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antithrombin III, dan keadaan DIC.
3. Keadaan stasis vena, biasanya disebabkan karena immobilisasi atau tirah baring yang berkepanjangan, katup vena yang tidak kompeten akibat proses thromboemboli sebelumnya, efek samping anestesi, gagal jantung kongestif, dan cor pulmonale.
Emboli akan meningkatkan resistensi dan tekanan pada arteri pulmonalis yang kemudian akan melepaskan senyawa-senyawa vasokonstriktor, agregasi platelet, dan sel mast. Keadaan vasokonstriksi arteri pulmonal dan hipoksemia kemudian akan menimbulkan hipertensi arteri pulmonal, sehingga tekanan ventrikel kanan meningkat.
Gejala dan tanda dari emboli paru Kebanyakan tanda dan gejala klinis yang ditampilkan oleh emboli paru bersifat tidak spesifik dan dapat menjadi manifestasi dari penyakit lainnya, seperti infark miokard dan pneumonia. Emboli paru dapat bersifat asimptomatik hingga mengancam nyawa dengan tanda dan gejala dispnea berat, sinkop, dan sianosis. Emboli paru juga dapat disertai dengan tachypnea, takikardia, ronki, hemoptisis, batuk, dan nyeri pleuritik. Nyeri pleuritik terjadi apabila emboli paru menyerang arteri pulmonalis bagian distal yang berdekatan dengan pleura.Berikut ini merupakan tanda gejala emboli paru beserta dengan frekuensi terjadinya. |
Waalaikumsalam
Widyawati 1810301133
Izin menjawab ibu..
Pengertian dari kanker paru, emboli paru, oedema paru;
- Kanker paru
Penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel abnormal tidak dihancurkan oleh proses metabolisme normal, melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali.
- Emboli paru
- Oedema paru
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
Emboli paru
• Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan salah satu arteripulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis
• Kondisi tersebut merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan segera untuk memastikan kelangsungan hidup pasien.
• Dalam kasus yang jarang terjadi, oklusi arteri pulmonalis juga dapat terjadi karena bahan non-trombotik seperti udara, lemak, cairanketuban, tulang, dan fragmen organ.
Klasifikasi
• PE masif muncul dengan hipotensi yang ditandai dengan TD sistolik kurang dari 90 mm Hg atau penurunan TD sistolik lebih dari 40 mm Hg selama lebih dari 15 menit.
• PE submasif mencakup semua PE yang tidak memenuhi kriteria PE masif. Secara anatomis, PE yang teridentifikasi pada percabangan arteri pulmonalis utama menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri didefinisikan sebagai PE pelana
2. jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
Patofisiologi Emboli Paru
Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat sebuah postulat yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler,
yaitu:
-Traumalokal pada dinding pembuluh darah, sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular. Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma, ataupun tindakan pembedahan.
-Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang disebabkan oleh berbagai pengobatan, seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon, terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, thrombositopenia akibat penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antithrombin III, dan keadaan DIC.K
- Keadaanstasis vena, biasanya disebabkan karena immobilisasi atau tirah baring yang berkepanjangan, katup vena yang tidak kompeten akibat proses thromboemboli sebelumnya, efek samping anestesi, gagal jantung kongestif, dan cor pulmonale
3. Apa saja management fisioterapi pada penyakit tersebut diatas, dan juga yang menjadi indikasi dan kontra indikasinya
Emboli paru
• Tujuan utama fisioterapi adalah memulihkan bidang paru-paru yang bersih dan pengambilan oksigen ke tingkat yang optimal. Ini dapat dicapai melalui
• Chest Fisioterapi (Latihan Breathing Exercise terutama Deep Breathing), Latihan Peningkatan ROM pada ekstremitas atas dan bawah, Latihan kekutan otot yang ringan
• kemudian berkembang menjadi latihan ketahanan seperti berjalan atau ergometri sepeda
2.- kanker paru, dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan ciliahilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanyapengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia.Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasiamenembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsungpada kosta dan korpus vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satucabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkusdengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala
- Emboli paru, bagian dari bekuan (trombus) dari vena sistemik ke arteri sistemik. Ketika gumpalan di pembuluh darah sistemik pecah (membengkokkan), mereka melakukan perjalanan pertama ke sisi kanan jantung dan, biasanya, kemudian ke paru-paru tempat mereka bersarang, menyebabkan emboli paru . Di sisi lain, ketika ada lubang di septum, baik bilik atas jantung (cacat septum atrium) atau bilik bawah jantung (cacat septum ventrikel), gumpalan dapat melintasi dari sisi kanan ke kiri. jantung, kemudian masuk ke arteri sistemik sebagai emboli paradoks. Begitu berada di sirkulasi arteri, gumpalan bisa berjalan ke otak, menyumbat pembuluh di sana, dan menyebabkan stroke (kecelakaan serebrovaskular).
- Edema Paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah dalam paru sebagai gantinya udara. Ini dapat menyebabkan persoalan-persoalan dengan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan darah yang buruk. Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai “air dalam paru-paru” ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien-pasien. Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda. Ia dapat dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary edema, atau dihubungkan pada sebab-sebab lain, dirujuk sebagai non-cardiogenic pulmonary edema.
1. Kanker paru-paru merupakan penyakit yang didominasi oleh lansia populasi; lebih dari 80% orang yang didiagnosis dengan kanker paru-paru berusia 60 tahun atau lebih.
Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan salah satu arteriu pulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis.
Klasifikasi emboli paru :
A. PE masif muncul dengan hipotensi yang ditandai dengan TD sistolik kurang dari 90 mmHg atau penurunan TD sistolik lebih dari 40 mm 1 Hg selama lebih dari 15 menit.
B. PE submasif mencakup semua PE yang tidak memenuhi kriteria PE masif. Secara anatomis, PE yang teridentifikasi pada percabangan arteri pulmonalis utama menjadi arteri pulmonalis 2 kanan dan kiri didefinisikan sebagai PE pelana.
Edema paru adalah istilah deskriptif yang luas dan biasanya didefinisikan sebagai akumulasi cairan yang abnormal di kompartemen ekstravaskular parenkim paru.
waalaikumsalam baik bu
Nur Hafniaty Z Napu
1810301119
1. Pengertian
a) kanker paru : penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel abnormal tidak dihancurkan oleh proses metabolisme normal, melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali
b) Emboli paru : adalah penyumbatan salah satu arteripulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis.
c) Edema paru adalah istilah deskriptif yang luas dan biasanya didefinisikan sebagai akumulasi cairan yang abnormal di kompartemen ekstravaskular parenkim paru.Proses ini menyebabkan berkurangnya pertukaran gas ditingkat alveolar, yang berpotensi menyebabkan kegagalan pernapasan.
2. Patologi
a) Ca Paru:
1. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC)
• Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya.
• Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya, atau kanker ditemukan pada organ-organ tubuh yang jauh.
2. Karsinoma bukan sel kecil (NSLCC)
biasanya cenderung tetap terlokalisasi sehingga mengakibatkan massa besar di paru yang dapat disertai kavitas sentral
b) emboli paru
Pulmonary Emboli (PE), biasanya sering terjadi akibat :
1. berasal dari sistem vena dalam pada ekstremitas bawah, ekstremitas atas,
sisi kanan jantung, atau panggul
2. stasis, cedera dinding pembuluh darah, dan hiperkoagulabilitas
3. imobilisasi, insufisiensi vena kronis, paresis sekunder akibat stroke atau penyebab lainnya dan varises.
Stasis sering dianggap sebagai faktor yang paling menonjol, yang, sehubungan dengan kerusakan pembuluh darah atau hiperkoagulabilitas, dapat menyebabkan pembentukan bekuan
1. - Kanker paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru (metastasis tumor paru) maupun yang berasal dari paru sendiri, dimana kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan. Kanker paru primer yaitu tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus.
-Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli.
- Edema paru adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru yang terjadi secara mendadak.
Re: Forum diskusi
2. - Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
- Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat sebuah postulat yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler, yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh darah, sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular. Biasanya disebabkan oleh thromboflebitis sebelumnya, pada trauma, ataupun tindakan pembedahan.
2. Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang disebabkan oleh berbagai pengobatan, seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon, terapi steroid, keganasan, sindrom nefrotik, thrombositopenia akibat penggunaan obat heparin, defisiensi protein C, protein S, antithrombin III, dan keadaan DIC.
3. Keadaan stasis vena, biasanya disebabkan karena immobilisasi atau tirah baring yang berkepanjangan, katup vena yang tidak kompeten akibat proses thromboemboli sebelumnya, efek samping anestesi, gagal jantung kongestif, dan cor pulmonale.
Emboli akan meningkatkan resistensi dan tekanan pada arteri pulmonalis yang kemudian akan melepaskan senyawa-senyawa vasokonstriktor, agregasi platelet, dan sel mast. Keadaan vasokonstriksi arteri pulmonal dan hipoksemia kemudian akan menimbulkan hipertensi arteri pulmonal, sehingga tekanan ventrikel kanan meningkat. Selanjutnya, dilatasi dan disfungsi ventrikel kanan akan menyebabkan penekanan septum intraventrikuler ke sisi kiri dan regurgitasi katup trikuspidalis. Hal ini dapat mengganggu proses pengisian ventrikel. Dengan berkurangnya pengisian ventrikel kiri, maka curah jantung sistemik akan menurun dan mengurangi perfusi koroner. Infard miokard terjadi sebagai akibat dari penurunan aliran koroner yang dapat menyebabkan shok kardiogenik. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi dan kematian.
- Pada tahap awal terjadinya edema paru terdapat peningkatan kandungan cairan di jaringan interstisial antara kapiler dan alveoli. Pada edema paru akibat peningkatan permeabilitas kapiler paru dipikirkan bahwa kaskade inflamasi timbul beberapa jam kemudian yang berasal dari suatu fokus kerusakan jaringan tubuh. Neutrofil yang teraktivasi akan beragregasi dan melekat pada sel endotel yang kemudian menyebabkan pelepasan berbagai toksin, radikal bebas, dan mediator inflamasi seperti asam arakidonat, kinin, dan histamin. Proses kompleks ini dapat diinisiasi oleh berbagai macam keadaan atau penyakit dan hasilnya adalah kerusakan endotel yang berakibat peningkatan permeabilitas kapiler alveolar. Alveoli menjadi terisi penuh dengan eksudat yang kaya protein dan banyak mengandung neutrofil dan sel inflamasi sehingga terbentuk membran hialin.
1. Pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
• Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker. Kanker paru memerlukan penanganan yang tepat. Buruknya diagnosis penyakit ini berkaitan dengan jarangnya penderita datang ke dokter karena penyakitnya masih berada pada stadium awal (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003:1). Menurut Zhou, et al (2002: 2) hanya 15% kasus kanker paru yang ditemukan sejak stadium awal. Deteksi dini dan penanganan yang tepat pada pasien yang menderita kanker paru diharapkan mampu mengurangi angka kematian yang diakibatkan oleh kanker paru dan dapat meningkatkan angka harapan hidup.
• Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki, atau bagian tubuh lainnya. Ukuran gumpalan darah yang menyumbat kebanyakan cukup kecil, sehingga tidak membahayakan nyawa. Walau sekecil apapun, gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Pengidap emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru yang dapat berdampak fatal.
• Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
2. Jjelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
• Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
• Eemboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
- Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
- Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
- Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogen
- Refleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal.
• Edema paru, mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas. Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna.
Izin menjawab bu.
1. Kanker paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru (metastasis tumor paru) maupun yang berasal dari paru sendiri, dimana kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan. Kanker paru primer yaitu tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus.
Emboli paru adalah peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli.
Edema paru adalah suatu keadaan dimana terjadi perpindahan cairan dari vaskular paru ke interstisial dan alveoli paru.
2. Patofisiologi kanker paru
Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringantubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
Patofisiologi Emboli paru
Emboli paru, bagian dari venous thromboembolism(VTE) selain DVT adalah terjadinya obstruksi arteri pulmonal atau salah satu cabang-cabangnya oleh suatu trombus (trombi) yang berasal dari suatu tempat dalam sistem vena atau sisi kanan jantung Obstruksi ini mengakibatkan peningkatan beban tekanan dan volume pada ventrikel kanan. Kombinasi keduanya menyebabkan peningkatan impedans ventrikel kanan yang dapat diperberat oleh penyakit dasar jantung penyerta. Peningkatan impedans ventrikel kanan pada kompensasi lanjut mengakibatkan hubungan yang tidak selaras antara preload dan curah jantung, yaitu peningkatan preload tidak disertai peningkatan curah jantung. Peningkatan impedans akibat peningkatan tekanan dinding dan beban volume ventrikel kanan mengakibatkan penurunan fungsi sistol ventrikel kanan dan curah jantung. Curah jantung dikompensasi oleh mekanisme takikardi dan cadangan preload (dilatasi ventrikel kanan), serta vasokonstriksi sistemik (faktor neurohumoral) yang mempertahankan tekanan darah sementara. Penurunan curah ventrikel kanan dan peningkatan beban volume di ventrikel kanan (terjadinya dekompensasi ventrikel kanan) mengakibatkan pergeseran septum ventrikel ke kiri, gangguan pengembangan ventrikel kiri dan penurunan preload ventrikel kiri dengan hasil akhir penurunan curah jantung dan tekanan arteri rata-rata atau mean arterial pressure (MAP) (terjadinya hipotensi arteri sistemik). Penurunan MAP terkait peningkatan right ventricle end diastolic pressure (RVEDP) mengganggu perfusi subendokard dan suplai oksigen. Beban volume dan tekanan yang terus menerus meningkat mengakibatkan peningkatan tekanan dinding pada ventrikel kanan, peningkatan tekanan vena koroner serta terganggunya perfusi koroner dan pengembangan ventrikel kiri. Pada titik ini, kebutuhan oksigen akibat tekanan dinding jantung kanan yang terus meningkat tidak dapat dipenuhi karena suplai oksigen yang menurun, terjadi iskemia, infarct, dan gagal ventrikel kanan. Gambaran akhir adalah peningkatan tekanan atrium kanan, penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan vaskular sistemik dengan tampilan klinis distensi vena jugular, nadi halus dan ekstremitas dingin.
Patofisiologi Edema paru
Edema paru akan mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas.Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna. Terjadi ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (V/Q) karena terdapat unit paru yang tidak mengembang akibat terendam cairan, atau karena obstruksi saluran respiratorik, sehingga aliran darah ke unit paru yang tidak mengembang akan berkurang karena vasokonstriksi akibat hipoksia.
Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia , Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif).
Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki. Pada umumnya, gumpalan darah yang terbentuk dan menyebabkan emboli paru berjumlah lebih dari satu. Gumpalan darah ini akan menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jaringan di paru-paru sehingga menyebabkan kematian jaringan paru-paru. Emboli paru merupakan kondisi serius dan membahayakan nyawa penderitanya. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian.
Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama. Dalam kondisi normal, udara akan masuk ke dalam paru-paru ketika bernapas. Namun, pada kondisi edema paru, paru-paru justru terisi oleh cairan. Sehingga oksigen yang dihirup pun tidak mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah.
Izin menjawab Bu
1. Pengertian kanker paru-paru
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus/bronchogenic carcinoma).
Klasifikasi
Di Indonesia, kanker paru termasuk dalam 3 besar kanker terbanyak bersama dengan kanker payudara dan kanker serviks. Kanker paru merupakan kanker dengan prevalensi terbanyak yang diderita oleh pria. Berdasarkan data dari RS Kanker Dharmais Jakarta, prevalensi dari kanker paru dari tahun 2010 hingga 2013 selalu meningkat, dimana pada tahun 2010 terdapat 117 kasus dengan 38 kematian, tahun 2011 terdapat 163 kasus dengan 39 kematian, tahun 2012 terdapat 165 kasus dengan 62 kematian, dan pada tahun 2013 terdapat 173 kasus dengan 65 jumlah kematian. (Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais, 2010-2013). Berdasarkan data RISKESDAS pada tahun 2013, terdapat 347.792 orang yang menderita kanker dengan 8.729 orang merupakan penduduk Bali dan kebanyakan penderita berumur diatas 75 tahun, akan tetapi masih belum ada data spesifik mengenai kanker paru baik di Bali.(Pusdatin Kemenkes RI,2015) Berdasarkan data Register pada Poli Paru RSUP Sanglah pada tahun 2014 dan 2015, Kanker paru merupakan salah satu kasus penyakit paru terbanyak dengan total kasus 583 pada tahun 2014 dan 968 pada tahun 2015
2. Patofisiologi kanker paru-paru
Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot.
Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
Izin menjawab bu,
1. Pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
a. Kanker paru : Penyakit heterogen yang terjadi ketika sel-sel abnormal tidak dihancurkan oleh proses metabolisme normal, melainkan berkembang biak dan bermetastasis di luar kendali.
b. Emboli paru : Penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
d. Oedema paru : Oedema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
Klasifikasi :
a. Karsinoma small
b. Skuamosa
c. Adenokarsinoma
d. Karsinoma sel besar
e. Bronchiaalveolar
2. Jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
a. Patofisiologi kanker paru :
Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan
inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang
membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai
penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017).
Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen
yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor
disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat
menghilangkan keberagaman heterezigot.
Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan
11
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan
pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel
epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer
b. Patofisiologi emboli paru :
Patofisiologi emboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada : Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
c. Patofisiologi oedema paru :
Pada paru normal, cairan dan protein keluar dari mikrovaskular terutama melalui celah kecil antara sel endotel kapiler ke ruangan interstisial sesuai dengan selisih antara tekanan hidrostatik dan osmotik protein, serta permeabilitas membran kapiler. Cairan dan solute yang keluar dari sirkulasi ke ruang alveolar terdiri atas ikatan yang sangat rapat. Selain itu, ketika cairan memasuki ruang interstisial, cairan tersebut akan dialirkan ke ruang peribronkovaskular, yang kemudian dikembalikan oleh siistem limfatik ke sirkulasi. Perpindahan protein plasma dalam jumlah lebih besar tertahan. Tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk filtrasi cairan keluar dari kirosirkulasi paru sama dengan tekanan hidrostatik kapiler paru yang dihasilkan sebagian oleh gradien tekanan onkotik protein
3. Apa saja management fisioterapi pada penyakit tersebut diatas, dan juga yang menjadi indikasi dan kontra indikasinya
Orang dewasa penderita kanker
terlibat dalam setidaknya 150 menit intensitas sedang
latihan aerobik dan dua sesi latihan ketahanan per
minggu, yang sama dengan pedoman untuk orang
dewasa pada umumnya populasi.
Peran latihan dalam hal ini situasi untuk mencegah
kerusakan dan untuk memaksimalkan atau memulihkan
status fisik sebelum, selama dan setelah perawatan.
Izin menjawab bu
1. Pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
• Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker. Kanker paru memerlukan penanganan yang tepat. Buruknya diagnosis penyakit ini berkaitan dengan jarangnya penderita datang ke dokter karena penyakitnya masih berada pada stadium awal (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003:1). Menurut Zhou, et al (2002: 2) hanya 15% kasus kanker paru yang ditemukan sejak stadium awal. Deteksi dini dan penanganan yang tepat pada pasien yang menderita kanker paru diharapkan mampu mengurangi angka kematian yang diakibatkan oleh kanker paru dan dapat meningkatkan angka harapan hidup.
• Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki, atau bagian tubuh lainnya. Ukuran gumpalan darah yang menyumbat kebanyakan cukup kecil, sehingga tidak membahayakan nyawa. Walau sekecil apapun, gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Pengidap emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru yang dapat berdampak fatal.
• Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
2. Jjelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
• Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
• Eemboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
- Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
- Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
- Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogen
- Refleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal.
• mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas. Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna.
silahkan untuk presensi dulu
Ali Imran
NIM 1810301159
1. Pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
• Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker. Kanker paru memerlukan penanganan yang tepat. Buruknya diagnosis penyakit ini berkaitan dengan jarangnya penderita datang ke dokter karena penyakitnya masih berada pada stadium awal (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003:1). Menurut Zhou, et al (2002: 2) hanya 15% kasus kanker paru yang ditemukan sejak stadium awal. Deteksi dini dan penanganan yang tepat pada pasien yang menderita kanker paru diharapkan mampu mengurangi angka kematian yang diakibatkan oleh kanker paru dan dapat meningkatkan angka harapan hidup.
• Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki, atau bagian tubuh lainnya. Ukuran gumpalan darah yang menyumbat kebanyakan cukup kecil, sehingga tidak membahayakan nyawa. Walau sekecil apapun, gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Pengidap emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru yang dapat berdampak fatal.
• Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
2. Jjelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
• Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila mengenai sel neuroendrokin menyebabkan pembentukan small cell lung cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small cell lung cancer.
• Eemboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
- Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
- Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
- Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogen
- Refleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal.
• mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas. Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna.
1.- Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) Dalam pengertian Klinik yang dimaksud dengan kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus = bronchogenic karsinoma)
- Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan salah satu arteripulmonalis di paru-paru, trombus bergerak ke paru-paru dan menyumbat arteri pulmonalis.
Klasifikasi
1.• PE masif muncul dengan hipotensi yang
dengan TD sistolik kurang dari 90 mm Hg atau penurunan TD sistolik lebih dari 40 mm 1 Hg selama lebih dari 15 menit.
2. PE submasif mencakup semua PE yang tidak memenuhi kriteria PE masif. Secara anatomis, PE yang teridentifikasi pada percabangan arteri pulmonalis utama menjadi arteri pulmonalis 2kanan dan kiri didefinisikan sebagai PE pelana.
- Edema paru adalah istilah deskriptif yang luas dan biasanyadidefinisikan sebagai data cairan yang tidak normal
kompartemen ekstravaskular parenkim paru
2.Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang berhubungan dengan sel neuroendrokin yang menyebabkan Pemesanan small cell lung cancer dan kunjungan mengenai sel epitel menyebabkan pesanan kanker paru bukan sel kecil.
-Trombus dapat berasal dari arteri dan vena. Thrombus arteri terjadi karenarusaknya dinding pembuluh arteri (lapisan intima). Trombus vena terjad karena alirandarah vena yang lambat, Selain itu dapat pula karena pembekuan darah dalam vena apabilaterjadi kerusakan endotel vena. Trombus vena dapat juga berasal dari pecahnya trombusbesar yang terbawa aliran vena. Biasanya thrombus berisi partikel-partikelfibrin (terbanyak), eritrosit dan trombosit. Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa millimetersampai sebesar lumen venanya sendiri Adanya perlambatan aliran darah vena (stasis) akan mempercepatterbentuknya trombus yang makin besar. Kerusakan dinding pembuluh darah vena (misalnya operasi rekonstruksi vena femoralis) jarang menimbulkan trombus vena. Trombus yang lepas ikut aliran darah vena ke jantung kanan dan sesudah mencapaisirkulasi pulmonal tersangkut pada beberapa cabang arteri pulmonalis, dapat menimbulkanobstruksi total atau sebagian dan memberikan akibat lebih lanjut.
-Secara garis besar patofisiologi edema paru akut (EPA) yang disebabkan oleh faktor kardiogenik dan non kardiogenikEdema Paru Akut KardiogenikSecara anatomis, kapiler paru dan alveoli gas berdasarkan membran kapiler-alveoli yang terdiri dari 3 lapisan yang berbeda, yaitu endotel kapiler, jaringan interstitial, epitel alveoli.
Izin menjawab buu
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
Jawab
Pengertian Kanker Paru. Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas)
Klasifikasi kanker paru Secara umum, kanker paru dibagi kedalam dua jenis yaitu NSCLC dan SCLC. Perbedaan diantara keduanya adalah SCLC memiliki agresivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan NSCLC. Namun secara epidemiologi, NSCLC lebih sering dijumpai, yakni sekitar 85% dari total kasus kanker paru. Menurut klasifikasi WHO, kanker paru terdiri dari 4 tipe major sel yaitu SCLC, NSCLC yang termasuk adenokarsinoma, SCC dan LCC. Secara histologi, tumor dapat terjadi baik berupa tipe tunggal maupun campuran. SCC merupakan jenis terbanyak dari NSCLC yang terdiagnosis. Morfologi SCC menyerupai tumor ekstrapulmonal yang nampak seperti sarang tumor yang terinflitrasi yang tidak memiliki jembatan intraselular. Keratin seringkali nampak pada morfologi jaringan SCC. Terjadinya SCC ini diduga dipengaruhi oleh merokok, seiring menurunnya jumlah perokok, maka SCC tergantikan oleh adenokarsinoma sebagai jenis NSCLC yang paling sering terdiagnosis. Adenokarsinoma paling sering mengenai wanita berumur di bawah 60 tahun. Adenokarsinoma memiliki kelenjar, struktur papilari, pola branchioalveolar, musin sel atau pola solid yang terdiferensiasi buruk. Adenokarsinoma memiliki tipe signet ring, clear cell and mucinous serta fetal adenocarcinoma. BAC merupakan subtype dari adenokarsinoma yang tumbuh bersama alveolus tanpa menginvasi dan dapat dilihat sebagai masa tunggal multinoduler difus pada X-ray, dan “ground glass” opacity pada CT- Scan. SCLC merupakan tumor neuroendokrin yang cenderung muncul sebagai masa sentral dengan pertumbuhan endobrakial dan sangat berhubungan dengan merokok. SCLC memiliki sel dengan sitoplasma yang sedikit, nucleus hiperkromatik kecil dengan pola kromatin seperti “Salt and Pepper” serta nucleolus yang prominen. SCLC sering memproduksi hormone spesifik seperti ACTH, AVP, ANF dan GRP yang berhubungan dengan distinctive paraneoplastic syndrome.LCC cenderung muncul pada bagian perifer dan nampak sebagai karsinoma yang berdeferensiasi buruk dari komposisi paru tanpa adanya bukti squamous, diferensiasi grandular atau SCLC pada mikroskop cahaya. Tumor ini terdiri dari lapisan sel malignant besar yang berkaitan dengan nekrosis. Varian dari LCC termasuk basaloid karsinoma yang muncul sebagai lesi endobrakial yang menyerupai tumor neuroendokrin stadium tinggi dan lymphoepithelioma-like carcinoma yang berkaitan dengan infeksi EBV
Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki, atau bagian tubuh lainnya. Ukuran gumpalan darah yang menyumbat kebanyakan cukup kecil, sehingga tidak membahayakan nyawa. Walau sekecil apapun, gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Pengidap emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru yang dapat berdampak fatal.
Emboli paru diklasifikasikan sebagai akut atau kronik. Pasien dengan emboli paru akut biasanya mendapatkan gejala dan tanda segera setelah terjadinya obstruksi pada pembuluh darah paru. Sebaliknya pasien dengan emboli paru kronik cenderung akan mengalami sesak nafas secara perlahan- lahan dan semakin memberat seiring dengan bertambahnya waktu oleh karena hipertensi pulmonal. Pada kebanyakan kasus, emboli paru akut diduga jika didapatkan gejala mendadak seperti sesak nafas, nyeri dada, sinkop atau presinkop, dan/atau hemoptisis. Hipotensi arterial atau shock tidak jarang terjadi, bila ada merupakan gejala klinis penting penanda emboli paru sentral dan adanya hemodinamik yang tidak stabil. Emboli paru juga bisa sama sekali tanpa gejala, dan hanya dibuktikan pada saat autopsi. Sakit dada merupakan gejala emboli paru yang sering disebabkan oleh iritasi pleura oleh emboli di distal yang menyebabkan infark paru. Sedangkan emboli pada lokasi sentral, gejala sakit dada menyerupai angina yang menggambarkan iskemik dari ventrikel kanan. Kondisi ini harus dibedakan dengan sindrom koroner akut dan diseksi aorta. Pada pasien dengan penyakit jantung dan paru kronik sebelumnya mungkin hanya didapatkan gejala sesak nafas yang bertambah berat
Edema paru akut adalah suatu kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu fungsi paru. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat menyebabkan gagal napas yang berujung pada kematian
2. jelaskan pathofisiologi dari penyakit-penyakit tersebut
Jawab
Patofisiologi Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor. Onkogen merupakan gen yang membantu sel-sel tumbuh dan membelah serta diyakinin sebagai penyebab seseorang untuk terkena kanker (Novitayanti, 2017). Proto-onkogen berubah menjadi onkogen jika terpapar karsinogen yang spesifik. Sedangkan inaktivasi gen supresor tumor disebabkan oleh rusaknya kromosom sehingga dapat menghilangkan keberagaman heterezigot. Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan
Patofisiologi Emboli paru, bagian dari venous thromboembolism (VTE) selain DVT adalah terjadinya obstruksi arteri pulmonal atau salah satu cabang-cabangnya oleh suatu trombus (trombi) yang berasal dari suatu tempat dalam sistem vena atau sisi kanan jantung. Obstruksi ini mengakibatkan peningkatan beban tekanan dan volume pada ventrikel kanan. Kombinasi keduanya menyebabkan peningkatan impedans ventrikel kanan yang dapat diperberat oleh penyakit dasar jantung penyerta. Peningkatan impedans ventrikel kanan pada kompensasi lanjut mengakibatkan hubungan yang tidak selaras antara preload dan curah jantung, yaitu peningkatan preload tidak disertai peningkatan curah jantung. Peningkatan impedans akibat peningkatan tekanan dinding dan beban volume ventrikel kanan mengakibatkan penurunan fungsi sistol ventrikel kanan dan curah jantung. Curah jantung dikompensasi oleh mekanisme takikardi dan cadangan preload (dilatasi ventrikel kanan), serta vasokonstriksi sistemik (faktor neurohumoral) yang mempertahankan tekanan darah sementara. Penurunan curah ventrikel kanan dan peningkatan beban volume di ventrikel kanan (terjadinya dekompensasi ventrikel kanan) mengakibatkan pergeseran septum ventrikel ke kiri, gangguan pengembangan ventrikel kiri dan penurunan preload ventrikel kiri dengan hasil akhir penurunan curah jantung dan tekanan arteri rata-rata atau mean arterial pressure (MAP) (terjadinya hipotensi arteri sistemik). Pemberian cairan dengan tujuan memperbaiki hemodinamik justru akan menurunkan curah jantung hingga 20%, akibat disproporsi peningkatan volume sistol akhir dibandingkan volume diastol akhir.1,5 Tekanan perfusi koroner ventrikel kanan bergantung pada perbedaan MAP dan tekanan subendokard ventrikel kanan, sementara penentu utama ambilan oksigen ventrikel kanan adalah tekanan pada dinding ventrikel. Penurunan MAP terkait peningkatan right ventricle end diastolic pressure (RVEDP) mengganggu perfusi subendokard dan suplai oksigen. Beban volume dan tekanan yang terus menerus meningkat
Patofisiologi Odema Paru Pada tahap awal terjadinya edema paru terdapat peningkatan kandungan cairan di jaringan interstisial antara kapiler dan alveoli. Pada edema paru akibat peningkatan permeabilitas kapiler paru dipikirkan bahwa kaskade inflamasi timbul beberapa jam kemudian yang berasal dari suatu fokus kerusakan jaringan tubuh. Neutrofil yang teraktivasi akan beragregasi dan melekat pada sel endotel yang kemudian menyebabkan pelepasan berbagai toksin, radikal bebas, dan mediator inflamasi seperti asam arakidonat, kinin, dan histamin. Proses kompleks ini dapat diinisiasi oleh berbagai macam keadaan atau penyakit dan hasilnya adalah kerusakan endotel yang berakibat peningkatan permeabilitas kapiler alveolar. Alveoli menjadi terisi penuh dengan eksudat yang kaya protein dan banyak mengandung neutrofil dan sel inflamasi sehingga terbentuk membran hialin.
Referensi
Hendrata Erry Andisari,Gede Kambayana, Ketut Suega, 2020, Seorang Penderita SLE dengan Emboli Paru Akut dan Hipertensi Pulmonal (Studi Kasus), Oceana Biomedica Journal, Vol 3 No 1
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Kesehatan Pelayanan Kanker Paru
Terimakasih bu
- Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Penyebab kanker paru-paru termasuk merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu, dan riwayat keluarga.
- Emboli paru adalah Suatu kondisi di mana satu atau lebih arteri di paru-paru menjadi terhalang oleh gumpalan darah. Sering kali, emboli paru disebabkan oleh pembekuan darah yang berasal dari kaki atau bagian lain dari tubuh (trombosis vena dalam), namun jarang terjadi.
- Oedema paru adalah Kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.Edema paru biasanya disebabkan oleh kondisi jantung. Penyebab lain termasuk pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu, dan berada di ketinggian.
Izin menjawab ibu
PENGERTIAN :
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala paling umum adalah batuk (termasuk batuk darah), berat badan turun dan sesak napas
PATOFISIOLOGI :
Kanker paru primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru sel kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda.
Kanker Paru Bukan Sel Kecil
Paparan agen yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker paru. Di Amerika, perokok aktif berkaitan dengan 90% kasus kanker paru. Paparan agen yang berasal dari lingkungan maupun pekerjaan berkaitan dengan 9-15% kasus kanker paru.
Asap rokok mengandung lebih dari 300 jenis zat yang berbahaya dan 40 diantaranya merupakan karsinogen poten. Hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang berasal dari nikotin diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts pada hewan coba. Benzo-A-pyrine juga menginduksi pensinyalan molekular seperti Akt dan mutasi dari p53 dan tumor suppressor gene lainnya.
Faktor risiko lingkungan yang paling sering menyebabkan kanker paru adalah asbestos. Berdasarkan studi, paparan radon berkaitan dengan 10% kanker paru dan polusi udara luar berkaitan dengan 1-2% kasus. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis paru dan tuberkulosis berkaitan dengan peningkatan angka kejadian kanker paru.
Abnormalitas genetik yang paling banyak berkaitan dengan kanker paru bukan sel kecil adalah keluarga onkogen ras (rat sarcoma). Onkogen ras terdiri dari H-ras, K-ras dan N-ras. Gen-gen ini mengkode protein dari permukaan dalam membran sel melalui aktivitas guanosin trifosfat (GTP) yang berkaitan dengan transduksi sinyal. Studi pada manusia menemukan bahwa aktivasi ras berkontribusi pada progresi tumor pada penderita kanker paru. Mutasi gen ras terjadi terutama pada adenokarsinoma dan ditemukan pada 30% kasus. Mutasi ini tidak ditemukan pada adenokarsinoma pasien yang tidak merokok. Mutasi k-ras merupakan faktor prognostik yang bersifat independen. Penelitian saat ini difokuskan pada pemberian terapi berdasarkan ada tidaknya mutasi gen ras.
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma berasal dari kelenjar mukosa bronkus dan merupakan kanker paru bukan sel kecil yang paling sering ditemukan di Amerika (35-40% dari keseluruhan kanker paru). Subtipe ini ditemukan paling banyak pada penderita yang tidak merokok. Kanker ini biasanya muncul dari perifer paru,tetapi dapat pula muncul pada lokasi jaringan parut, luka dan inflamasi.
Karsinoma bronkoalveolar merupakan subtipe yang berbeda dari adenokarsinoma dengan manifestasi klasik sebagai penyakit paru interstisial pada foto polos dada. Subtipe ini dapat muncul sebagai nodul paru soliter, multifokal atau bentuk pneumonik dengan progresifitas tinggi. Temuan karakteristik pada penderita stadium terminal yaitu sputum encer dalam jumlah besar.
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa mencakup pada 25-30% dari keseluruhan kasus kanker paru. Kanker ini biasanya berawal dari bagian sentral paru. Manifestasi klasik dari kanker ini adalah lesi kavitasi pada bronkus proksimal. Kanker ini juga sering berkaitan dengan hiperkalsemia.
Karsinoma Sel Besar
Karsinoma sel besar berkaitan dengan 10-15%dari keseluruhan kasus kanker paru.Kanker ini umumnya muncul sebagai massa besar di perifer paru pada foto polos dada.
Kanker Paru Sel Kecil
Kanker paru sel kecil merupakan karsinoma neuroendokrin yang bersifat agresif, tumbuh cepat, sangat sensitif pada kemoterapi dan radiasi, sering bermetastasis pada fase dini dan sering menyebabkan gejala paraneoplastik.
Kanker paru sel kecil berasal dari peribronkial dan menginfiltrasi submukosa bronkus. Metastasis luas dapat terjadi pada onset awal dari penyakit ini, dengan penyebaran tersering pada limfonodi mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal dan otak.
Berbagai hormon peptida diproduksi oleh sel kanker dan menyebabkan sindrom paraneoplastik, yang paling sering adalah syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone (SIADH) dan syndrome of ectopic adrenocorticotropic hormone production. Fenomena autoimun juga dapat menyebabkan gangguan neurologik seperti lambert eaton syndrome.
PENGERTIAN :
Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain, terutama kaki.
PATOFISOLOGI :
Patofisiologi emboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
§ Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
§ Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
§ Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogen
§ Refleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal
PENGERTIAN :
Edema paru akut adalah suatu kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu fungsi paru. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat menyebabkan gagal napas yang berujung pada kematian.
1. Kanker paru
Kanker yang dimulai di paru-paru dan paling sering terjadi pada orang yang merokok.
Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Penyebab kanker paru-paru termasuk merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu, dan riwayat keluarga.
2. Oedem paru
Kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.
Edema paru biasanya disebabkan oleh kondisi jantung. Penyebab lain termasuk pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu, dan berada di ketinggian.
3. Emboli paru
Suatu kondisi di mana satu atau lebih arteri di paru-paru menjadi terhalang oleh gumpalan darah.
Sering kali, emboli paru disebabkan oleh pembekuan darah yang berasal dari kaki atau bagian lain dari tubuh (trombosis vena dalam), namun jarang terjadi.
Wa'alaikumussalam baik bu
Feni Rahmah Fitri
1810301161
Waalaikumsalam, baik Ibu.
Suci Larasati Sukaria
1810301168. Hadir Ibu
Waalaikumsalam baik bu
waalaikumsalam. baik bu
Re: Forum diskusi
Waalaikum salam baik bu
Waalaikumsalam, baik bu
Walaikumsalam wr wb, baik bu.
Fadilla Yustisia P.S (1810301135)
Waalaikumsalam warahmatullah
Anida Qurrota A'yun
1810301176
waalaikumussalam, baik bu
waalaikumsalam baik bu
Eka nur annisa
1810301134
Waalaikumsalam baik bu
Hanifah Adela 1810301140
Waalaikumusalam wr wb , baik bu
Lisdawaty H. Akuba 1810301124
Waalaikumsalam, baik bu
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Baikk buu
Waalaikumsalam wr wb ibu
Safitri Samsi
1810301126
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh
Ghifari Rais Al Vandy
1810301151
Re: Forum diskusi
1. - Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru.
- Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru.
- Edema paru akut adalah suatu kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu fungsi paru.
Waalaikumsalam baik bu
Ruri Rahma Rizkiana
1810301136
Waalaikumsalam baik bu
Waalaikumussalam baik bu
Waalaikumsalam bu
Sisi Milandri 1810301122
Waalaikumusalam wr wb, baik bu
Baik bu
Nama : Neviana Diyastiti
Nim : 1810301165
Waalaikumsalam bu
Risalatu Salma 1810301182
Waalaikumussalam. Baik bu
Yulia Astuti
1810301139
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu
Ade Wahyu Pratama 1810301190 hadir buk
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, baik ibu
Wa'alaikumussalam ibuu
Nama : Muh. Erdin Aristia
Nim : 1810301157
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh baik Bu
Nama:Melia Dwi Putri
Nim:1810301127
Waalaikumsalam wr wb. Baik ibu
Harum indah lestari 1810301123
Waalaikumsalam wr wb, baik ibu
Ibnu fadllu (1810301148)
Walaikumsalam baik bu
Ale Diyo 1810301187
Patofisiologi emboli paru dimulai dari terlepasnya trombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru perkiraan pada:
Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasien
Vasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogenRefleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal.
1. Kanker padu - paru
Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas).
Klasifikasi
Secara umum, kanker paru dibagi kedalam dua jenis yaitu NSCLC dan SCLC. Perbedaan diantara keduanya adalah SCLC memiliki agresivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan NSCLC. Namun secara epidemiologi, NSCLC lebih sering dijumpai, yakni sekitar 85% dari total kasus kanker paru. Menurut klasifikasi WHO, kanker paru terdiri dari 4 tipe major sel yaitu SCLC, NSCLC yang termasuk adenokarsinoma, SCC dan LCC. Secara histologi, tumor dapat terjadi baik berupa tipe tunggal maupun campuran. (WHO,2012)
SCC merupakan jenis terbanyak dari NSCLC yang terdiagnosis. Morfologi SCC menyerupai tumor ekstrapulmonal yang nampak seperti sarang tumor yang terinflitrasi yang tidak memiliki jembatan intraselular. Keratin seringkali nampak pada morfologi jaringan SCC. Terjadinya SCC ini diduga dipengaruhi oleh merokok, seiring menurunnya jumlah perokok, maka SCC tergantikan oleh adenokarsinoma sebagai jenis NSCLC yang paling sering terdiagnosis. Adenokarsinoma paling sering mengenai wanita berumur di bawah 60 tahun. Adenokarsinoma memiliki kelenjar, struktur papilari, pola branchioalveolar, musin sel atau pola solid yang terdiferensiasi buruk. Adenokarsinoma memiliki tipe signet ring, clear cell and mucinous serta fetal adenocarcinoma. BAC merupakan subtype dari adenokarsinoma yang tumbuh bersama alveolus tanpa menginvasi dan dapat dilihat sebagai masa tunggal multinoduler difus pada X-ray, dan “ground glass” opacity pada CT-Scan.(Harrison,2012)
SCLC merupakan tumor neuroendokrin yang cenderung muncul sebagai masa sentral dengan pertumbuhan endobrakial dan sangat berhubungan dengan merokok. SCLC memiliki sel dengan sitoplasma yang sedikit, nucleus hiperkromatik kecil dengan pola kromatin seperti “Salt and Pepper” serta nucleolus yang prominen.
SCLC sering memproduksi hormone spesifik seperti ACTH, AVP, ANF dan GRP yang berhubungan dengan distinctive paraneoplastic syndrome.(Harrison,2012)
LCC cenderung muncul pada bagian perifer dan nampak sebagai karsinoma yang berdeferensiasi buruk dari komposisi paru tanpa adanya bukti squamous, diferensiasi grandular atau SCLC pada mikroskop cahaya. Tumor ini terdiri dari lapisan sel malignant besar yang berkaitan dengan nekrosis. Varian dari LCC termasuk basaloid karsinoma yang muncul sebagai lesi endobrakial yang menyerupai tumor neuroendokrin stadium tinggi dan lymphoepithelioma-like carcinoma yang berkaitan dengan infeksi EBV. (Harrison, 2012)
2. Emboli paru
Emboli paru adalah kondisi saat arteri pulmonalis tersumbat.
3. Edema paru
Edema paru adalah penumpukan cairan di dalam paru-paru. Normalnya, paru-paru terisi oleh udara ketika Anda bernapas. Namun, edema paru malah menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan.
Kondisi ini menyebabkan oksigen tidak dapat terserap dengan baik dan dialirkan ke darah seperti seharusnya. Selain itu, cairan yang terakumulasi pada kantung udara menyebabkan sulit bernapas
Waalaikumsalam, maya Shyntya
1810301131
1810301188
Patofisiologi
1. Kanker paru
Kanker paru primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru sel kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda. [1-3]
Kanker Paru Bukan Sel Kecil
Paparan agen yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker paru. Di Amerika, perokok aktif berkaitan dengan 90% kasus kanker paru. Paparan agen yang berasal dari lingkungan maupun pekerjaan berkaitan dengan 9-15% kasus kanker paru. [1,3,4]
Asap rokok mengandung lebih dari 300 jenis zat yang berbahaya dan 40 diantaranya merupakan karsinogen poten. Hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang berasal dari nikotin diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts pada hewan coba. Benzo-A-pyrine juga menginduksi pensinyalan molekular seperti Akt dan mutasi dari p53 dan tumor suppressor gene lainnya. [1,3]
Faktor risiko lingkungan yang paling sering menyebabkan kanker paru adalah asbestos. Berdasarkan studi, paparan radon berkaitan dengan 10% kanker paru dan polusi udara luar berkaitan dengan 1-2% kasus. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis paru dan tuberkulosis berkaitan dengan peningkatan angka kejadian kanker paru. [1,3]
Abnormalitas genetik yang paling banyak berkaitan dengan kanker paru bukan sel kecil adalah keluarga onkogen ras (rat sarcoma). Onkogen ras terdiri dari H-ras, K-ras dan N-ras. Gen-gen ini mengkode protein dari permukaan dalam membran sel melalui aktivitas guanosin trifosfat (GTP) yang berkaitan dengan transduksi sinyal. Studi pada manusia menemukan bahwa aktivasi ras berkontribusi pada progresi tumor pada penderita kanker paru. Mutasi gen ras terjadi terutama pada adenokarsinoma dan ditemukan pada 30% kasus. Mutasi ini tidak ditemukan pada adenokarsinoma pasien yang tidak merokok. Mutasi k-ras merupakan faktor prognostik yang bersifat independen. Penelitian saat ini difokuskan pada pemberian terapi berdasarkan ada tidaknya mutasi gen ras. [3]
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma berasal dari kelenjar mukosa bronkus dan merupakan kanker paru bukan sel kecil yang paling sering ditemukan di Amerika (35-40% dari keseluruhan kanker paru). Subtipe ini ditemukan paling banyak pada penderita yang tidak merokok. Kanker ini biasanya muncul dari perifer paru,tetapi dapat pula muncul pada lokasi jaringan parut, luka dan inflamasi. [1,3]
Karsinoma bronkoalveolar merupakan subtipe yang berbeda dari adenokarsinoma dengan manifestasi klasik sebagai penyakit paru interstisial pada foto polos dada. Subtipe ini dapat muncul sebagai nodul paru soliter, multifokal atau bentuk pneumonik dengan progresifitas tinggi. Temuan karakteristik pada penderita stadium terminal yaitu sputum encer dalam jumlah besar. [1,3]
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa mencakup pada 25-30% dari keseluruhan kasus kanker paru. Kanker ini biasanya berawal dari bagian sentral paru. Manifestasi klasik dari kanker ini adalah lesi kavitasi pada bronkus proksimal. Kanker ini juga sering berkaitan dengan hiperkalsemia. [1,3]
Karsinoma Sel Besar
Karsinoma sel besar berkaitan dengan 10-15%dari keseluruhan kasus kanker paru.Kanker ini umumnya muncul sebagai massa besar di perifer paru pada foto polos dada. [1,3]
Kanker Paru Sel Kecil
Kanker paru sel kecil merupakan karsinoma neuroendokrin yang bersifat agresif, tumbuh cepat, sangat sensitif pada kemoterapi dan radiasi, sering bermetastasis pada fase dini dan sering menyebabkan gejala paraneoplastik. [1.2,5]
Kanker paru sel kecil berasal dari peribronkial dan menginfiltrasi submukosa bronkus. Metastasis luas dapat terjadi pada onset awal dari penyakit ini, dengan penyebaran tersering pada limfonodi mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal dan otak.
Berbagai hormon peptida diproduksi oleh sel kanker dan menyebabkan sindrom paraneoplastik, yang paling sering adalah syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone (SIADH) dan syndrome of ectopic adrenocorticotropic hormone production. Fenomena autoimun juga dapat menyebabkan gangguan neurologik seperti lambert eaton syndrome. [1,2,5]
2. Emboli paru
Patofisiologi emboli paru dimulai dari terlepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena dalam dan tersangkut di pembuluh darah pulmoner. Derajat keparahan dan manifestasi klinis emboli paru bergantung pada :
Lokasi oklusi pada vascular tree dan ukuran dari emboli
Komorbiditas kardiopulmonal yang dimiliki pasienVasokonstriksi kimia yang disebabkan pelepasan serotonin dan thromboksan dari thrombosit yang melekat pada embolus, serta fibropeptida B yang merupakan produk dari penguraian fibrinogenRefleks vasokonstriksi yang timbul karena dilatasi arteri pulmonal [1]Pembentukan Thrombus
Pembentukan thrombus biasanya berawal pada kerusakan jaringan atau vaskular vena yang kemudian mengundang respon inflamasi dan faktor pembekuan darah. Faktor pembekuan darah yang bekerja melebihi mekanisme antikoagulan dan fibrinolitik tubuh kemudian menyebabkan pembentukan thrombus di vena.
Sumbatan Pembuluh Darah Pulmonal
Thrombus yang lepas dari vena (emboli) kemudian mengitari jantung dan menyumbat pada pembuluh darah pulmonal. Emboli dengan ukuran kecil biasanya akan menyumbat pada arteri perifer, dimana akan menyebabkan infark pulmonal yang ditandai dengan perdarahan intra alveolar. Emboli dengan ukuran besar dapat menyumbat pada arteri pulmonal utama.
Mediator vasoaktif, seperti serotonin dan tromboksan, kemudian dapat menyebabkan vasokonstriksi pada paru di sekitar penyumbatan yang menyebabkan peningkatan tekanan arteri sistolik pulmonal. Hal ini diikuti dengan peningkatan afterload ventrikel kanan yang menyebabkan dilatasi dan berakhir dengan kegagalan ventrikel kanan. Iskemia miokard dapat terjadi sebagai akibat sekunder dari gangguan aliran arteri koroner yang menyebabkan hipotensi, sinkop, dan kematian mendadak
Secara garis besar patofisiologi edema paru akut (EPA) disebabkan oleh faktor kardiogenik dan non kardiogenik
Edema Paru Akut Kardiogenik
Secara anatomis, kapiler paru dan gas alveoli dipisahkan oleh membrane kapiler-alveoli yang terdiri dari 3 lapisan yang berbeda, yaitu endotel kapiler, jaringan interstitial, epitel alveoli.
Izin menjawab no 1 Bu
1. pengertian penyakit dari Kanker Paru, emboli paru, dan Oedem Paru, beserta klasifikasinya
Jawab
a.kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas).
Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru, tapi juga mungkin mengalami gejala lain pada tubuh. Hal ini karena kanker telah menyebar (dalam istilah medis disebut metastasis) ke bagian tubuh lainnya. Tingkat keparahan gejala juga berbeda. Beberapa bahkan mungkin tidak merasakan gejala atau hanya merasa lelah pada umumnya. Beberapa gejala yang harus diketahui, meliputi:
1.Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada
2.Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu
3.Masalah pernapasan
Mengi
4.darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
5.suara serak
b.emboli paru adalah
Emboli paru-paru adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru terhalang, biasanya oleh darah beku yang awalnya terbentuk pada ekstrimitas bawah dan melintas melalui paru-paru. Karena kebanyakan emboli paru-paru melibatkan penyumbatan pada pembuluh kecil dan oleh karenanya tidak dipertimbangkan sebagai permasalahan yang fatal, jika darah beku tersebut cukup lebar untuk menyumbat pembuluh darah besar, penyumbatan tersebut dapat menyebabkan kematian pada pasien.
c.oedem paru adalah penumpukan cairan di dalam paru-paru. Normalnya, paru-paru terisi oleh udara ketika Anda bernapas. Namun, edema paru malah menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan.
Kondisi ini menyebabkan oksigen tidak dapat terserap dengan baik dan dialirkan ke darah seperti seharusnya. Selain itu, cairan yang terakumulasi pada kantung udara menyebabkan sulit bernapas.
Izin menjawab Bu.
2. patofisiologi emboli paru
Patofisiologi
Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat
sebuah postulat yang menyatakan bahwa
terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya keadaan koagulasi intravaskuler,
yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh
darah, sehingga terjadi kerusakan endotel
vaskular. Biasanya disebabkan oleh
thromboflebitis sebelumnya, pada trauma,
ataupun tindakan pembedahan.
2. Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang
disebabkan oleh berbagai pengobatan,
seperti: kontrasepsi oral, terapi hormon,
terapi steroid, keganasan, sindrom
nefrotik, thrombositopenia akibat
penggunaan obat heparin, defisiensi
protein C, protein S, antithrombin III, dan
keadaan DIC.