Diskusi Pusat Laba

Pusat Laba

Pusat Laba

by Rigel Nurul Fathah -
Number of replies: 36
Apa yang anda ketahui tentang Pusat Laba dan Kendala menentukan Pusat Laba
In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701040 AMANDA NUR KHASANAH -

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701033 ALFIA DAMARIYANTI -

Izin menjawab bu..

-Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Kendala yang Dihadapi Pusat Laba:

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701010 SINDI SASTIA -

Izin menjawab

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator.


Manfaat Pusat Laba :

· Kualitas keputusan manajer lebih meningkat. Hal tersebut dikarenakan keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.

· Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

· Manajer kantor pusat dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas, karena manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian.

· Manajer lebih bebas menunjukkan imajinasi dan inisiatifnya, karena hanya sedikit batasan dari korporat.

· Memberikan tempat pelatihan sempurna bagi kemampuan manajerial secara umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.

· Kesadaran terhadap laba semakin meningkat, karena para manajer yang bertnggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.

· Memberikan informasi siap pakai kepada manajemen puncak tentang profitabilitas komponen-komponen individual perusahaan.

· Output yg siap pakai membuat pusat laba sangat responsif terhadap tekanan utk meningkatkan kinerja kompetitif.


Kendala yang Dihadapi Pusat Laba :

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701002 ANISA TRI ASTUTI -

izin menjawab bu

Pusat Laba adalah suatu unit organisai yang didalamnya pendapatan dan beban diukur secara moneter.Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk menggunka suatu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator, lalu setelah itu fokuskan pada pengelolaan unit-unit bisnis sebagai pusat laba, dengan mengingat bahwa istilah unit bisnis dan pusat laba adalah tidak sama. 

kendala menentukan pusat laba :

  • Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
  • Jika manejer kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik dari manejer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit lebih berkurang.
  •  Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh dua atau lebih unit bisnis. 
  • Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain
  • Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai, dan pembukuan yang dibutuhkan, dan mungkin mengakibatkan duplikasi tugas disetiap pusat laba.
  • Para manajemen umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup bagi untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum. 
  •  Mungkin adal terlalu banyak tekanan atas pfofitabilitas jangka pendek dengan menggorbankan pfofitabilitas jangka panjang. Karena ingin melaporkan laba yang terlalu tinggi, manajer pusat dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan. Kecenderungan ini khususnya terjadi jika frekuensi pergantian manajer pusat laba relatif tinggi.
  • Tidak ada sistem yang sanggat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.
In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701029 FENI PIRANI -

Ijin menjawab...

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator.

Kendala menentukan pusat laba :

1.Kendala dalam pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.
2. Kendala dari unit bisnis yang lain
Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tanga dari pusat masih diperlukan untuk menentukan:keputusan produk apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis, keputusan pemasaran (kemana dan bagaimana penjualan produk setiap unit bisnis), dan keputusan sumber ( darimana sumberdaya yang diperlukan akan diperoleh)
3. Kendala dari manajemen Puncak
a. Keputusan yang berasal dari pertimbangan strategik
b. Keputusan dari kesuaian yang diperlukan
c. Keputusan yang berasal dari economic of centralization
Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk Keuangan pada pusat.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701018 SITI SULISTYOWATI -

Pusat laba yaitu Kinerja sebuah pusat laba diukur menurut laba, yaitu menurut pendapatan dan biaya. Sedangkan Laba sendiri adalah indikator yang komprehensif. 

Kendala dalam menentukan pusat laba 

  • Manajemen puncak “terpaksa” mengandalkan pada laporan pengendalian.

  • Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka kualitas keputusan di Pusat Laba bisa buruk.

  • Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan kredit pendapatan.

  • Timbul kompetisi di antara Pusat Laba.

  • Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih banyak.

  • Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai manajemen secara umum.

  • Jika perputaran manajer di Pusat Laba tinggi, ada tendensi untuk lebih mementingkan laba jangka pendek

  • Apakah laba yang memuaskan di Pusat Laba akan menghasilkan laba yang optimum juga bagi perusahaan secara keseluruhan?

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701026 CITA JUNITA -

Izin menjawab bu :

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerjanya diukur dari selisih antara pendapatan dan biaya  pendapatan dan biaya (laba). Laba merupakan ukuran kinerja yang memungkinkan manajer senior menggunakan satu indikator yang komprehensif. Dalam pusat laba fungsi produksi dan pemasaran dilakukan dalam satu pusat pertanggungjawaban dan kegiatan disebut juga divisionalisasi. Organisasi membentuk pusat laba ditujukan untuk mendelegasikan wewenang yang lebih besar pada manajer operasional.

KENDALA PEMBENTUKAN PUSAT LABA

Kendala dalam pendelegasian wewenang (otorisasi)

Mengenai sejauh mana pendelegasian akan dilakukan. Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.

Untuk memperoleh manfaat penuh dari konsep pusat laba, manajer unit bisnis harus otonom seperti halnya perusahaan independen. Tetapi hal tersebut akan mengakibatkan perusahaan   kehilangan keuntungan dari ukuran dan sinergi. Stuktur unit bisnis merupakan trade off antara otonomi unit bisnis dan pembatasan korporat.

Kendala dari unit bisnis yang lain

Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tangan dari

 pusat masih diperlukan untuk menentu  pusat masih diperlukan untuk menentukan:

·         Keputusan produk => Mengenai apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis,

·         Keputusan pemasaran => Mengenai kemana, bagaimana, dimana dan dengan harga berapa produk akan dijual?

·         Keputusan sumber/pemasokan atau perolehan=>Mengenai darimana sumberdaya yang diperlukan untuk memproduksi produk akan diperoleh

Kendala dari manajemen Puncak 

Batasan - batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat :

·         Batasan keputusan yang berasal dari pertimbangan strategi

Perusahaan biasanya mempertahankan keputusan keuangan pada tingkat korporat. Setiap unit punya perjanjian mengenai aktivitas yang dibolehkan dan dilarang.

·         Batasan keputusan dari kesamaan dengan unit bisnis yang lain harus sesuai dengan sistem akuntansi dan pengendalian manajemen korporat. Keseragaman kebijakan karyawan, alat komunikasi,  komputer dll

·         Batasan keputusan yang berasal dari nilai ekonomis sentralisasi (Economize of Centralization)

Penyeragaman biaya dalam unit bisnis. Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk keuangan pada pusat.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701039 KHOIRIYATI -

Izin menjawab bu 

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki hak untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Kesulitan dengan pusat laba :

  • Manajemen puncak “terpaksa” mengandalkan pada laporan pengendalian.
  • Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka kualitas keputusan di Pusat Laba bisa buruk.
  • Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan kredit pendapatan.
  • Timbul kompetisi di antara Pusat Laba.
  • Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih banyak.
  • Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai manajemen secara umum.
  • Jika perputaran manajer di Pusat Laba tinggi, ada tendensi untuk lebih mementingkan laba jangka pendek
  • Apakah laba yang memuaskan di Pusat Laba akan menghasilkan laba yang optimum juga bagi perusahaan secara keseluruhan?
In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701021 ILMA RIZKIANA -

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator.

 Kendala saat menentukan pusat laba :

  1. Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
  2. Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
  3. Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh dua atau lebih unit bisnis.
  4. Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain. Peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi yang seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal dalam memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya; menimbun pegawai atau peralatan yang akan lebih baik, dari sudut pandang seluruh perusahaan, jika digunakan ke unit lain; atau membuat keputusan produksi yang memiliki konsekuensi biaya yang tidak diinginkan bagi unit lain.
  5. Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai, dan pembukuan yang dibutuhkan, dan mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di setiap pusat laba.
  6. Para manajer yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.
  7. Mungkin ada telalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan mengorbankan profitabilitas jangka panjang.
  8. Tidak adanya sistem yang memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701015 NIVA -

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. 

Kesulitan dengan pusat laba yaitu:
a) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
b) Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
c) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.
d) Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
e) Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
f) Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.
g) Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
h) Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 2010701020 ELISABETH DWI PRATIWI -
Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggung jawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. 


Kendala Yang Dihadapi Pusat Laba:

 · Pengambilan laporan yang terdesentralisasi akan manajemen laporan manajemen dan bukan terbangun atas suatu operasi, sehingga laporan pelaporan.

· Kualitas keputusan yang diambil unitnya akan berkurang jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis). 

· Kompetisi yang tinggi antar unit manajer. Peningkatan laba untuk satu manajer dapat memberi makan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya. 

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum. 

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan atau perawatan. 

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701020 WAFIQ DWI KURNIA -

1.      Pusat Laba

Pusat laba merupakan pusat tanggung jawab yang memiliki hak untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan, tetapi tidak memiliki hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus tercapai. Organisasi fungsional fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.

2.      Manfaat Pusat Laba

a.       Kualitas keputusan karena dekat dengan titik masalah

b.      Kecepatan pembuatan keputusan

c.       Manajemen perusahaan bisa lebih fokus pada isu yang lebih luas

d.      Manajer Pusat Laba bisa lebih memiliki inisiatif dan imaginatif

e.       Pusat pelatihan bagi manajemen umum

f.       Meningkatkan kesadaran laba

g.      Memberikan manajemen puncak informasi yang siap pakai

h.      Lebih responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja persaingan

3.      Kesulitan Pusat Laba

a.       Manajemen puncak “terpaksa” mengandalkan pada laporan pengendalian.

b.      Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka kualitas keputusan di Pusat Laba bisa buruk.

c.       Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan kredit pendapatan.

d.      Timbul kompetisi di antara Pusat Laba.

e.       Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih banyak.

f.       Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai manajemen secara umum.

g.      Jika perputaran manajer di Pusat Laba tinggi, ada tendensi untuk lebih mementingkan laba jangka pendek

h.      Apakah laba yang memuaskan di Pusat Laba akan menghasilkan laba yang optimum juga bagi perusahaan secara keseluruhan?

4.       Unit Bisnis sebagai Pusat Laba

Sebagian besar Unit Bisnis dibentuk sebagai Pusat Laba, Karena:

a.       Manajer Unit Bisnis bisa mengendalikan pengembangan produk, pemanufakturan, dan pemasaran

b.      Mereka ada dalam posisi yang bisa mempengaruhi pendapatan dan kos

5.      Pusat Laba lainnya selain unit bisnis

a.       Unit-unit fungsional

b.      Pemasaran

c.       Manufaktur

d.      Unit pendukung dan pelayanan


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701007 SITI MASROHAH -

izin menjawab

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. 

kendala menentukan pusat laba

1.Laba tidak mencerminkan seluruh hasil kerja manajemenPenyebabnya adalah : laba hanya mencerminkan hal- hal yang dapat dirupiahkan.
2.Sukarnya menentukan standar laba bagi sebuah pusat laba.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701004 DINDA MUCHLIS MUSTARINI -

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.

 

Kesulitan pusat laba :

a.    Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.

b.    Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.

c.     Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.

d.    Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.

e.    Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.

f.      Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.

g.    Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.

h.    Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701030 TRI WAHYU NINGRUM -

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerjanya diukur dari selisih antara pendapatan dan biaya (laba). Dalam pusat laba fungsi produksi dan pemasaran dilakukan dalam satu pusat pertanggungjawaban dan kegiatan ini disebut juga divisionalisasi. Organisasi membentuk pusat laba ditujukan untuk mendelegasikan wewenang yang lebih besar pada manajer operasional.

Kendala menentukan Pusat Laba:

1. Kendala dalam pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.


2. Kendala dari unit bisnis yang lain
Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tanga dari pusat masih diperlukan untuk menentukan:keputusan produk apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis, keputusan pemasaran (kemana dan bagaimana penjualan produk setiap unit bisnis), dan keputusan sumber ( darimana sumberdaya yang diperlukan akan diperoleh).


3. Kendala dari manajemen Puncak
a. Keputusan yang berasal dari pertimbangan strategik
b. Keputusan dari kesuaian yang diperlukan
c. Keputusan yang berasal dari economic of centralization
Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk Keuangan pada pusat.



In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701009 DEA NUR SALSABILA -

Izin menjawab

Pusat laba adalah pusat yang pertanggung jawaban yang kinerja keuangannya di ukur dengan laba.

Manfaat Pusat Laba

· Kualitas keputusan manajer lebih meningkat. Hal tersebut dikarenakan keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.

· Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

· Manajer kantor pusat dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas, karena manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian.

· Manajer lebih bebas menunjukkan imajinasi dan inisiatifnya, karena hanya sedikit batasan dari korporat.

· Memberikan tempat pelatihan sempurna bagi kemampuan manajerial secara umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.

· Kesadaran terhadap laba semakin meningkat, karena para manajer yang bertnggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.

· Memberikan informasi siap pakai kepada manajemen puncak tentang profitabilitas komponen-komponen individual perusahaan.

· Output yg siap pakai membuat pusat laba sangat responsif terhadap tekanan utk meningkatkan kinerja kompetitif.

Kesulitan yang Dihadapi Pusat Laba

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

Unit Bisnis sebagai Pusat Laba

Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba kerena manajer yang bertanggung jawab atas unit tersebut memiliki kendali atas perkembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas laba bersih. Meskipun demikian wewenang seorang manajer dapat dibatasi dengan berbagai cara, yang sebaiknya dicerminkan dalam desain dan operasi pusat laba.

Hal utama yang harus dipertimbangkan adalah adanya batasan atas wewenang manajer unit bisnis. Batasan dapat muncul dari unit bisnis lain maupun dari manajemen korporat.
1. Batasan dari unit bisnis lain
2. Batasan dari manajemen korporat

Pusat laba selain unit bisnis

Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis dimana setiap unit diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independen. Tetapi subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisisr secara fungsional missal aktivitas operasi pemasaran, manufaktur, dan jasa yang dijadikan sebagai pusat laba. Tidak ada prinsip-prinsip tertentu yang menyatakan bahwa unit tertentu yang merupakan pusat laba sementara dan yang lainnya bukan.

1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang terjual.

2. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard an anggaran overhead.

3. Unit pendukung dan pelayanan
Unit Pendukung Pelayanan (pemeliharaan, TI, transportasi, teknik, konsultan, layanan konsumen dan aktivitas pendukung).

4. Organisasi lainnya
Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah kantor cabang. Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk di wilayah geografis tertentu seringkali menjai pusat laba secara alamiah


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701005 KUSNIANTI SAMPULAWA -

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang wewenangnya untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.

Kesulitan atau kendala pusat laba :

a.    Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.

b.    Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.

c.     Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.

d.    Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.

e.    Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.

f.      Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.

g.    Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701006 SITI BAROKAH -

Izin menjawab

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator.

Kendala menentukan pusat laba antara lain :

1.      Kendala dalam pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.

2.      Kendala dari unit bisnis yang lain
Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tangan dari pusat masih diperlukan untuk menentukan:keputusan produk apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis, keputusan pemasaran (kemana dan bagaimana penjualan produk setiap unit bisnis), dan keputusan sumber ( darimana sumberdaya yang diperlukan akan diperoleh)

3.      Kendala dari manajemen Puncak
a. Keputusan yang berasal dari pertimbangan strategik
b. Keputusan dari kesuaian yang diperlukan
c. Keputusan yang berasal dari economic of centralization
Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk Keuangan pada pusat.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701023 MAFIROH FITRI MULANI -

Izin menjawab bu

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.

Kendala dalam menentukan pusat laba :

1. Kendala dalam pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.
2. Kendala dari unit bisnis yang lain
Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tanga dari pusat masih diperlukan untuk menentukan: keputusan produk apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis, keputusan pemasaran (kemana dan bagaimana penjualan produk setiap unit bisnis), dan keputusan sumber ( darimana sumberdaya yang diperlukan akan diperoleh)

3. Kendala dari manajemen Puncak
a. Keputusan yang berasal dari pertimbangan strategik
b. Keputusan dari kesuaian yang diperlukan
c. Keputusan yang berasal dari economic of centralization
Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk Keuangan pada pusat.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701036 CHALISTIA HILMA NISABELLE -

izin menjawab bu

- Pengertian Pusat Laba (Profit Center) adalah : 

pusat pertanggung jawaban yg memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.


- Kendala menentukan pusat Laba yaitu :

1. kendala dalam pendelegasian wewenang.

harus dilakukan dgn pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar akan kehilangan sinergi.  sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yg dilakukan secara terpusat.

2. Kendala dari unit bisnis yg lain.

      -keputusan produk mengenai apa yg dijual dan dibuat setiap unit bisnis.

      -keputusan pemasaran mengenai kemana, bagaimana dimana dan dgn harga berapa produk akan dijual

      -keputusan sumber pemasokan mengenai darimana sumberdaya yg diperlukan untuk memproduksi produk akan diperoleh.

3. Kendala dari manajemen puncak.

      -batasan keputusan yg berasal dari pertimbangan strategic

      -batasan keputusan dari kesamaan dgn unit bisnis yg lain.

      -batasan keputusan yg berasal dari nilai ekonomis sentralisasi.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701004 ANNISA FITRIANA -
pusat laba adalah suatu unit organisasi yang di dalamnya pendapatan dan beban diukur secara moneter.


Kendala pembentukan pusat laba

1. Kendala dalam pendelegasia wewenang

2.kendala dari unit bisnis lain

3. Kendala Dari manajemen puncak





In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701035 MEITASARI WIDYANINGGAR -

ijin menjawab:

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

 

Kendala  yang Dihadapi Pusat Laba

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

 


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701012 EVI MULYATI -

Izin menjawab 

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator.

Kelemahan pusat laba adalah:

1). Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.

2). Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.

3). Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.

4). Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.

5). Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.

6). Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.

7). Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.

8). Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.



In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701008 ISWARA SUKMA WINDHYAKIRANA -

Izin menjawab ibu 

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator.

Pusat Laba Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

1. Pusat Laba
Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator.

Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan.
a. Manfaat pusat laba yaitu :
1) Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukanpertimbangandarikantorpusat.
2) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3) Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih focus pada keputusan yang lebih luas.
4) Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat laba,karena ukuran prestasinya adalah laba.
5) Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat pendapatan dan pusat biaya yang terpisah.
6) Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
7) Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba hampir sama dengan satu perusahaan yang independen.
8) Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen produk-produk perusahaan.
9) Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas, dan sangat responsif terhadap tekanan.
10) Kesulitan dengan pusat laba yaitu:
a) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
b) Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
c) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.
d) Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
e) Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
f) Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.
g) Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
h) Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.
i) Bentuk – bentuk pusat laba yaitu :

  • Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan mempunyai kebijakan serta kendali terhadap pengembangan produk, proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba bersihnya. Proses tersebut menciptakan unit usaha yang bertanggungjawab terhadap manufaktur dan pemasaran suatu produk.
  •  Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan multibisnis setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang independen, tetapi bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional, misalnya: Pemasaran, Manufaktur, dan Jasa. Misalnya, fungsional pemasaran dimana aktifitas pemasaran dijadikan sebagai pusat laba dengan cara :
  • Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga transfer dengan cara membuat Trade Off Pendapatan atau Biaya yang optimal.
  • Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan biaya standar, memisakan kinerja biaya pemasaran terhadap biaya manufaktur, hal ini berpengaruh terhadap perubahan efisiensi di luar kendali manajer pemasaran.

b. Kelemahan pusat laba adalah:
1) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
2) Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
3) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.
4) Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
5) Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
6) Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.
7) Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
8) Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.
c. Unit-unit fungsioanl pendukung (support) sebagai pusat laba, hal ini meliputi unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, tekhnik, konsultan, dan layanan yang dapat dijadikan pusat laba. Caranya yaitu :
1) Membebankan biaya dari layanan yang diberikan dan menutupnya dari pendapatan atas layanan yang diberikan baik kepada internal dan eksternal.
2) Manajer organisasi unit ini termotivasi untuk mengendalikan biayanya agar pelanggannya tidak meninggalkan, di samping itu konsumen termotivasi untuk membuat keputusan pakah jasa yang diterima telah sesuai dengan harganya.

Organisasi lainnya sebagai pusat laba meliputi organisasi cabang pada area geografis tertentu yang manajernya tidak mempunyai tanggung jawab manufaktur atau pembelian dan profitabilitasnya merupakan satu-satunya ukuran kinerjanya. Contohnya: Toko-toko rantai ritel, restaurant cepat saji (fast food) dan hotel-hotel pada rantai hotel.

d. Bentuk – Bentuk Pusat Laba
1) Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan mempunyai kebijakan serta kendali terhadap pengembangan produk, proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba bersihnya. Proses tersebut menciptakan unit usaha yang bertanggungjawab terhadap manufaktur dan pemasaran suatu produk.


2) Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan multibisnis setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang independen, tetapi bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional, misalnya: Pemasaran, Manufaktur, dan Jasa. Misalnya, fungsional pemasaran dimana aktifitas pemasaran dijadikan sebagai pusat laba dengan cara:
1) Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga transfer dengan cara membuat Trade Off Pendapatan atau Biaya yang optimal.
2) Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan biaya standar, memisakan kinerja biaya pemasaran terhadap biaya manufaktur, hal ini berpengaruh terhadap perubahan efisiensi di luar kendali manajer pemasaran.
3) Unit-unit fungsioanl pendukung (support) sebagai pusat laba, hal ini meliputi unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, tekhnik, konsultan, dan layanan yang dapat dijadikan pusat laba.

Caranya yaitu:
a) Membebankan biaya dari layanan yang diberikan dan menutupnya dari pendapatan atas layanan yang diberikan baik kepada internal dan eksternal.
b) Manajer organisasi unit ini termotivasi untuk mengendalikan biayanya agar pelanggannya tidak meninggalkan, di samping itu konsumen termotivasi untuk membuat keputusan pakah jasa yang diterima telah sesuai dengan harganya.
Organisasi lainnya sebagai pusat laba meliputi organisasi cabang pada area geografis tertentu yang manajernya tidak mempunyai tanggung jawab manufaktur atau pembelian dan profitabilitasnya merupakan satu-satunya ukuran kinerjanya. Contohnya: Toko-toko rantai ritel, restaurant cepat saji (fast food) dan hotel-hotel pada rantai hotel.
e. Jenis-Jenis Pengukuran Pusat Laba
1) Margin kontribusi, yaitu selisih (spread) antara pendapatan dan biaya variabel. Hal ini Disebabkan karena biaya variabel berada dalam kendali manajer tersebut,sedangkan biaya tetap diluar kendalinya.
2) Laba langsung adalah margin kontribusi dikurangi biaya tetap pada pusat laba. Ini merupakan gabungan seluruh pengeluaran pusat laba atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba. Oleh sebab itu, pengeluaran di kantor pusat tidak termasuk dalam perhitungan ini.
3) Laba yang dapat dikendalikan, yaitu laba langsung dikurangi beban biaya korporat yang dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba. Contoh biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer unit bisnis ini misalnya Biaya Layanan Teknologi Informasi
4) Laba sebelum pajak, yaitu laba yang dapat dikendalikan dikurangi beban-beban korporat lainnya.
5) Laba bersih, yaitu laba yang diperoleh setelah dikurangi oleh kewajiban-kewajiban pajak.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701003 PEBRY PRASTYO S ADIL -

- Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerjanya diukur dari selisih antara pendapatan dan biaya (laba)

- 1. Kendala dalam pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi. Sehingga pembentukan pusat laba masih mempertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat.
2. Kendala dari unit bisnis yang lain
Karena adanya kegiatan antar unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tanga dari pusat masih diperlukan untuk menentukan:keputusan produk apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis, keputusan pemasaran (kemana dan bagaimana penjualan produk setiap unit bisnis), dan keputusan sumber ( darimana sumberdaya yang diperlukan akan diperoleh)
3. Kendala dari manajemen Puncak
a. Keputusan yang berasal dari pertimbangan strategik
b. Keputusan dari kesuaian yang diperlukan
c. Keputusan yang berasal dari economic of centralization
Umumnya beberapa organisasi, menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk Keuangan pada pusat.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701015 ANDINI LARASATI WIDODO -

Izin menjawab

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi

Terimakasih

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701013 AMARA MULIA LUMAKU -

izin menjawab bu

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701013 MELYANA MUSTIKAWATI -

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.

Kesulitan pusat laba :

  1. Manajemen puncak “terpaksa” mengandalkan pada laporan pengendalian.
  2. Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka kualitas keputusan di Pusat Laba bisa buruk.
  3. Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan kredit pendapatan.
  4. Timbul kompetisi di antara Pusat Laba.
  5. Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih banyak.
  6. Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai manajemen secara umum.
  7. Jika perputaran manajer di Pusat Laba tinggi, ada tendensi untuk lebih mementingkan laba jangka pendek


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701022 HANIFA ARAFATUN NISA -

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701038 LAILA NUR HANIFAH -
Iziinn menjawab


Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggung jawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Kendala dalam menentukan pusat laba

1. Kendala dalan pendelegasian wewenang (otorisasi) mengenai sejauh mana pendelegasian akan dilakukan. Pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan pertimbangan sinergi, apabila terlalu besar maka akan kehilangan sinergi sehingga pembentukan pusat laba masih memepertahankan kegiatan yang dilakukan secara terpusat. Untuk memperoleh manfaat penuh dari konsep laba, manajer unit bisnis harus otonom seperti halnya independen tetai hal tersebut akan mengakibatkan perusahaan kehilangan keuntungan dari ukuran dan sinergi. Struktur unit bisnis merupakan trade-off antara otonomi unit bisnis dan pembatasan korporat.

2. Kendala dari unit bisnis yang lain karena adanya kegiatan antara unit bisnis yang saling berkaitan, maka campur tangan dari pusat masih diperlukan untuk menentukan

•Keputusan produk mengenau apa yang dibuat dan dijual setiap unit bisnis

•Keputusan pemasaran mengenai kemana, bagaimana, dimana dan dengan harga berapa produk akan dijual

•Keputusan sumber pemasok atau perolehan mengenai dari mana sumberdaya yang diperlukan untuk memproduksi produk akan diperoleh

3.Kendala dari manajemen puncak 

Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat:

•Batasan keputusan yang berasal dari pertimbangan strategi, perusahsan biasanya mempertahankan keputusan keuangan pada tingkat korporat. Setiap unit punya perjanjian mengenai aktivitas yang dibolehkan dan dilarang

•Batasan keputusan dan kesamaan dengan nilai bisnis yang lain, harus sesui dengan sistem akuntansi dan pengendalian manajemen korporat.

•Batasan keputusan yang berasal dari nilai ekonomis sentralisasi, penyeragaman biaya dalam unit bisnis, umumnya beberapa organisasi menyerahkan keputusan tersebut terutama yang berbentuk keuntungan pada pusat


In reply to 1910701038 LAILA NUR HANIFAH

Re: Pusat Laba

by 1910701027 PUTRI SEPTIAWATI -

Izin Menjawab

1. Apa yang anda ketahui tentang Pusat Laba ?

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa.

2.Kendala dalam menentukan Pusat Laba?

1.       Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.

2.       Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.

3.       Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba. 

4.       Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

5.       Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

6.       Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

7.        Perselisihan dapat meningkat karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis.

8.       Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701008 MARLELA WATI -
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang wewenangnya untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.
 Kesulitan atau kendala pusat laba :
 a. Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
 b. Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
c. Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.
d. Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
e. Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
f. Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer puncak.
g. Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701042 RAHMAWATI ALIF UTAMI -

Izin menjawab

Pusat laba adalah suatu unit organisasi yang di dalamnya pendapatan dan beban diukur secara moneter yang berarti merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.


Kendala menentukan pusat laba:

1. Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.

2. Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

3. Sukarnya menentukan standar laba bagi sebuah pusat laba.

4. Kendala dari manajemen Puncak

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701041 ROSANA UTAMI -

Izin menjawab

Pusat laba adalah suatu bagian dalam organisasi dimana manajernya bertanggungjawab terhadap penghasilan dan biaya yang terjadi dalam bagiannya. Besar kecilnya laba bagian merupakan ukuran prestasi manajer pusat laba. Dalam pusat laba, seorang manajer mempunyai wewenang untuk mengendalikan kebijaksanaan penjualan dan biaya sekaligus. Pembentukan pusat laba memerlukan perincian tugas, pendelegasian wewenang dan tanggungjawab serta dukungan informasi agar manajer yang bersangkutan dapat merencanakan kegiatan-kegiatan pada unit kerjanya dengan baik.

Kendala dari manajemen Puncak 

Batasan batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat :

batasan keputusan yang berasal dari pertimbangan strategi.Perusahaan biasanya mempertahankan keputusan keuangan pada tingkat korporat. Setiap unit punya perjanjian mengenai aktivitas yang dibolehkandan dilarang.batasan keputusan dari kesamaan dengan unit bisnis yang lain harus sesuai dengan sistem akuntansi dan pengendalian manajemen korporat.

In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1810701016 FITRI -

Izin menjawab Bu..

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

 

Kendala  yang Dihadapi Pusat Laba

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.

Terima kasih Bu..


In reply to Rigel Nurul Fathah

Re: Pusat Laba

by 1910701024 RISKY AYU LESTARI -

Izin mencoba menjawab bu,

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Kendala yang Dihadapi Pusat Laba:

  • Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
  • Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.
  • Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama antara 2 atau lebih unit bisnis).
  • Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.
  • Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.
  • Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan kompetensi manajemen umum.
  • Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan.
  • Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba perusahaan secara keseluruhan.