Assalamualaikum, semoga semua sehat selalu, selamat berdiskusi terkait materi yang sudah disiapkan.
Walaikumsalam, baik bu
Izin bertanya bu, manfaat KB salah satu nya adalah mencegah kanker uterus. Nah apakah jika sering hamil / banyak anak itu beresiko besar mengalami kanker uterus bu? Mohon penjelasannya , terimakasih bu🙏
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab,
Berdasarkan penelitian, frekuensi melahirkan dan kejadian kanker serviks memang berkaitan. Maka, semakin banyak riwayat melahirkan anak, semakin besar pula risiko wanita tersebut untuk mengalami kanker serviks. wanita hamil memiliki sistem imun yang lebih lemah sehingga kanker dan infeksi virus lebih mudah terjadi. Selain itu, cedera yang terjadi pada serviks ketika melahirkan kemungkinan juga memiki peran dalam terjadinya kanker serviks.
Jadi, terbukti bahwa sering melahirkan adalah salah satu faktor risiko terjadinya kanker serviks. faktor risiko adalah sebuah keadaan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya sesuatu, bukan pasti terjadi. Jadi, tidak bisa dikatakan bahwa semua wanita yang melahirkan lebih dari satu kali pasti akan mengalami kanker serviks. Namun, dengan diketahuinya hal ini, diharapkan bisa lebih waspada untuk melakukan skrining kanker serviks (pap smear) secara teratur.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari Mbak Vedita,
Dari beberapa artikel yang saya baca, sering hamil bukan lah menjadi penyebab dari kanker rahim.
- Berusia di atas 50 tahun.
- Sudah melewati masa menopause.
- Belum pernah hamil.
- Memiliki lapisan dalam rahim yang terlalu tebal.
- Pernah menjalani radioterapi pada area panggul.
- Mengalami menstruasi terlalu dini atau terlalu lambat.
- Pola makan yang banyak mengonsumsi makanan dengan lemak hewani.
- Pernah mengonsumsi tamoxifen, yaitu obat untuk menangani kanker payudara.
- Menjalani terapi penggantian hormon
- Menderita diabetes, hipertensi, obesitas, atau PCOS.
- Menderita kanker payudara, kanker usus besar, atau kanker ovarium, atau memiliki keluarga inti yang menderita penyakit tersebut.
Namun, untuk mencegah terjadinya kanker rahim bisa menggunakan alat kontraaepsi (kb). Jadi pil kb ini sebagai pencegah bukan sebagai obat kanker rahim.
Terima kasih.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam, baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Walaikumsalam wr wb ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin bertanya, apakah benar penggunaan pil KB bisa meningkatkan kesuburan jika penggunaan pil di hentikan ?
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Penggunaan pil KB sebagai program kehamilan masih menuai Pro dan Kontra dari dokter kandungan . Ada yang menjelaskan bahwa pil KB tidak bisa membantu perempuan cepat hamil. Hal ini mengingat bahwa kegunaan sebenarnya pil KB sebagai obat pencegah kehamilan.Jadi, penggunaan pil KB justru memperkecil peluang terjadinya kehamilan.
Cara yang tepat agar berhasil hamil adalah dengan berhubungan seksual secara teratur tiga kali dalam seminggu. Selama satu tahun pertama dan menerapkan pola hidup sehat agar tubuh calon mama maupun papa menghasilkan kualitas telur yang bagus.Namun, jika satu tahun belum ada tanda-tanda kehamilan, maka perlu melakukan pemeriksaan dengan dokter lebih lanjut.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa pil KB bisa digunakan sebagai alat 'pemancing' terjadinya kehamilan.Biasanya program hamil dengan bantuan pil KB ini disarankan oleh tenaga bidan atau teman-teman yang modalitas kesehatan dan fasilitasnya terbatas sehingga masih dipercayai dan dilakukan beberapa perempuan.Hal ini karena pil KB bisa memungkinkan penebalan dinding rahim dan siklus menstruasi yang lebih teratur. Setelah berhenti konsumsi pil KB, ovulasi perempuan bisa saja menjadi lebih baik sehingga dapat terjadi kehamilan.
Jadi, pil KB dapat membuat rahim lebih subur dan bisa digunakan sebagai program hamil.
Dari kedua pendapat tersebut masih belum bisa dipastikan mana yang benar maupun salah. Program hamil dengan pil KB sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.Mengingat penggunaan pil KB tidak disarankan secara sembarangan.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari Mbak Tesa,
Dari beberapa artikel yang saya baca, hal ini masih menjadi pro dan kontra, karena tujuan pil KB adalah mencegah kehamilan. Namun, dari pengalaman saya, saat haid tidak teratur pernah di berikan pil kb sebagai "pemancing". Hal ini karena pil kb dapat membantu penebalan dinding uterus dan siklus menstruasi menjadi teratur. Salah satu tanda seorang wanita itu subur adalah terjadinya ovulasi (pelepasan ovum yang sudah matang), nah apabila tidak dibuahi maka akan menstruasi. Dari sini, menurut saya, bisa saja ketika sudah lepas pil kb, menjadi lebih subur karena haid juga lebih teratur.
Terima kasih.
Waalaikumsalam wr.wb ibu
Waalaikumsalam wr.wb
baik ibu
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
waalaikumsalam wr.wb baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Wa'alaikumsalam wr wb,,baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin bertanya
Apa saja faktor penunjang keberhasilan dan faktor penghambat dalam pembentukan atau pelaksanaan program
kampung KB?
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab, setau saya faktor pendukung keberhasilan kb yaitu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab beberapa yang bisa menjadi faktor pendukung dan penghambat program kampung KB menurut bkkbn yaitu :
Faktor pendukung :
1. Adanya PPKBD dan Sub. PPKBD
2. Adanya Data penduduk dan Keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraan
3. Adanya PLKB/PKB
4. Adanya Bidan Desa
5. Adanya Poktan (BKB, BKR, BKL)
6. Dukungan Toga Toma
7. Adanya Fasilitas Jalan
8. Dukungan ADD
9. Adanya Sekolah (TK / PAUD, SD)
10. Adanya Posyandu
11. Kader, dll
Faktor penghambat :
1. Belum ada Sekolah SMP dan SMA
2. Kondisi jalan Desa yang kurang memadai
3. Tingkat pendidikan Masyarakat yang masih rendah
4. Operasional Kader yang masih rendah
5. Keterlibatan para stake holder dalam kegiatan Kampung KB kurang
6. Tingkat Pendidikan Kader masih Rendah.
7. Keterlibatan para tokoh dalam setiap kegiatan poktan masih kurang.
8. Masih tingginya Pra Sejahtera dan Sejahtera I
9. Jumlah penduduk Rendah dengan kualitas rendah
10. Income perkapita masyarakat masih rendah
11. Penggunaan kontrasepsi sederhana masih cukup tinggi
12. Kondisi lingkungan yang belum tertata dengan baik
13. Tingginya Perkawinan dibawah umur
14. Undang - undang Perkawinan Nomer 1 tahun1974
15. Dll
Waalaikumsalam wr.wb,baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik Ibu
Walaikumsalam, baik bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam baik bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam wr.wb ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam baik ibu
Wa'alaikumsalam wr.wb
Baik Bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
walaikumsalam, baik bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Wa'alaikumussalam, baik Bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam wr wb baik bu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam wr wb, baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab pertanyaan mbak putri ibu,
Kematian maternal atau kematian ibu menurut batasan dari The
Tenth Revision of International Cassification of Diseases (ICD-10) adalah
kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan atau dalam 42 hari
setelah kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan,
disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang
diperberat oleh kehamilan tersebut, atau penanganannya, akan tetapi bukan
kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan (WHO, 2015).
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab pertanyaan mba putri
Kematian maternal atau kematian ibu hamil merupakan kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Kematian maternal dibagi menjadi 2, yakni kematian maternal secara langsung dan tidak langsung.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menjawab pertanyaan dari mba putri yang dimaksut kematian maternal. Menurut World Health Organization (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI. Istilah pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai “kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan” (WHO, 2004). Konsep maternal death ini berbeda dengan konsep maternal mortality ratio, atau yang lebih dikenal sebagai Angka Kematian Ibu (AKI), jika mengacu pada definisi Badan Pusat Statistik (BPS). Baik BPS maupun WHO mendefinisikan maternal mortality ratio/AKI sebagai angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2004; BPS, 2012).
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menjawab pertanyaan dari mba putri yang dimaksut kematian maternal. Menurut World Health Organization (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI. Istilah pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai “kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan” (WHO, 2004). Konsep maternal death ini berbeda dengan konsep maternal mortality ratio, atau yang lebih dikenal sebagai Angka Kematian Ibu (AKI), jika mengacu pada definisi Badan Pusat Statistik (BPS). Baik BPS maupun WHO mendefinisikan maternal mortality ratio/AKI sebagai angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2004; BPS, 2012).
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Terimakasih penjelasan teman2, tolong ini benar2 di fahami ya, seringkali kalau ditanya di ujian lupa apa definisi kematian ibu, katrena ini sangat spesifik penjelasannya, bukan semua ibu yang meninggal itu dihitung sebagai kematian ibu.
WAlaikumsalam, baik bu
Waalaikumsalam wr.wb
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Assalamu'alaikum ibu..
Izin bertanya,
Apakah yang dikatakan Keluarga Berencana yang sejahtera itu, adalah seorang suami istri yang mempunyai dua anak ibu,?
dan apakah keluarga yang mempunyai lebih dari dua anak bisa dikatakan keluarga berencana,apabila bisa memenuhi semua kebutuhan. dan keluarga tersebut termasuk keluarga dalam kategori sejahtera dan berkecukupan,namun dalam keluarga tersebut empunyai lebih dari 3 anak.
Terima Kasih Ibu.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
bukan berarti yang dimaksud keluarga berencana itu keluarga dengan 2 anak, dilihat juga dari dampaknya spt di materi:
Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran
a. Penurunan angka kematian ibu dan anak;
b. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi;
c. Peningkatan kesejahteraan keluarga;
d. Peningkatan derajat kesehatan;
e. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
f. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
g. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan
Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran
a. Penurunan angka kematian ibu dan anak;
b. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi;
c. Peningkatan kesejahteraan keluarga;
d. Peningkatan derajat kesehatan;
e. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
f. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
g. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan
Ini berarti bukan ukuran harus anaknya 2 ketika ikut keluarga berencana, lihat juga untuk usia reproduksi sehat 20-35 th, jika dlm usia tersebut bereproduksi memiliki anak dengan jarak 5 tahun kan ya hanya sekitar berkesempatan 2 atau 3 anak, belum lagi banyak juga yg memutuskan menikah stl jenjang pendidikan selesai misal stl 24 tahun jadi hanya berkesempatan 2 anak dlm reproduksi sehatnya dengan mempertimbangkan banyak hal kesehatan ibu dan anaknya.
Izin bertanya, Bu. Dalam misi KB ada Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan,Kemandirian, dan ketahanan keluarga. Untuk ketahanan keluarga itu bagaimana ya ? Apa ketahanan keluarga itu keluarga ya utuh tidak ada perceraian? Atau bagaimana?. Terima kasih.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menyampaikan pendapat. Yang dimaksud dengan "ketahanan keluarga" di sana ialah kondisi dinamik keluarga dalam mengelola sumber daya fisik maupun non fisik dan mengelola masalah yang dihadapi, sehingga terjalin keluarga yang berkualitas. menurut saya, keluarga yang utuh (tidak ada perceraian) salah satu kriteria "ketahanan keluarga" di sana, karena mayoritas keluarga yang utuh terjadinya karena adanya keharmonisan, keselarasan, dan kesejahteraan dalam berbagai aspek di antara anggota keluarga Namun, tidak setiap keluarga yang utuh (tidak ada perceraian) bisa dikategorikan pada "ketahanan keluarga" jika berdasarkan definisi di atas, karena masih ada keluarga yang utuh namun memiliki masalah atau keterhambatan dalam keluarganya, seperti yang berkaitan dengan masalah ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Mohon maaf apabila pendapatnya kurang sesuai
Terima kasih
Izin bertanya Bu, terkait penggunaan pil KB banyak kasus yang di temui bahwa setelah minum pil KB tidak haid sampai beberapa bulan, dan banyak di temui juga minum pil KB masih bisa hamil. Mohon penjelasannya Bu terimakasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab mba windy penyebab meggunakan pil kb tetapi masih hamil pil KB tidak digunakan dengan benar, proses pembuahan bisa saja terjadi. Efek samping pil kb berbeda beda setiap orang salah satu contohnya tidak haid
1. Tidak dikonsumsi tepat waktu
Konsumsilah pil KB pada jam yang sama setiap harinya. Lupa atau tidak minum pil KB pada jam yang sama dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan.
2.cara penyimpanan salah
Pil kb harus disimpan di kemasan yang tertutup
3. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol sebenarnya tidak memengaruhi efektivitas atau kinerja pil KB. Namun, konsumsi alkohol secara berlebihan bisa membuat Anda mabuk dan lupa mengonsumsi pil KB tepat waktu. Dengan demikian, efektivitas pil KB bisa berkurang.
4. Muntah karena minum pil
Muntah setelah 3 jam minum pil KB membuat tubuh belum memiliki cukup waktu untuk menyerap hormon yang ada di dalam pil KB. Selain itu, pil KB juga menjadi tidak efektif, bila Anda mengalami diare selama lebih dari 48 jam saat menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
5. Minum pil kb bersamaan dengan minum suplemen lain.
Mengonsumsi pil KB bersamaan dengan obat atau suplemen tertentu bisa membuat kerja pil KB tidak efektif.
Izin bertanya, apakah kb memiliki efek samping ? Dan apakah sering menggunakan Kb dapat membuat wanita mandul ?
mohon maaf ibu izin menjawab pertanyaan dari mba hasma
Sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan jika konsumsi pil KB dalam waktu jangka panjang berisiko membuat susah hamil bahkan kemandulan. jadi tak perlu khawatir saat mengonsumsi pil KB. Pil KB akan bekerja saat ia dikonsumsi. Setelah berhenti mengonsumsi pil KB, tubuh akan bekerja seperti sedia kala.15
kurang lebih seperti itu . terima kasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari Mbak Hasmaryanti,
Ya, kb memiliki efek samping. Efek samping yang terjadi sesuai dengan kb yang digunakan.
Efek Samping Pil KB:
- Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
- Peningkatan berat badan
- Dapat mengganggu produksi ASI
- Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
- Rasa mual
- Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
- Gairah seks menurun
Efek Samping suntik KB:
- Rasa mual
- Peningkatan berat badan
- Gairah seks menurun
- Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali
- Sakit kepala
- Jerawatan
Efek Samping implan:
- Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam
- Menstruasi tidak teratur
- Peningkatan berat badan
- Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas
Efek Samping IUD:
- Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
- Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur
- Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)
- Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD
Efek samping vasektomi:
- Bisa terdapat darah di dalam air mani
- Memar pada testis beberapa bulan pasca operasi
- Pendarahan atau pembekuan darah pada area testis
- Infeksi pasca operasi
- Perasaan tidak nyaman pasca operasi
Efek samping tubektomi:
- Nyeri pada panggul atau perut
- Infeksi pasca operasi
- Pendarahan
- Komplikasi
- Beberapa orang juga dapat mengalami hamil ektopik
Namun, ada pengalaman dari seorang wanita, ia menggunakan kb suntik 3 bulanan dan berjalan kurang lebih 7 tahun tanpa pernah lupa suntik. Pada, saat ingin progmil, ia melepas, dan tidak pernah kb. Namun, sampai saat ini kurang lebih 10 tahun setelah lepas dari kb tersebut belum juga hamil dan tidak pernah mengalami menstruasi. Saat di USG, dokter menjelaskan bahwa ovum yang dibentuk hanya kecil. Dokter menjelaskan bahwa sebaiknya dalam menggunakan kb diberi jarak lepas, baru pasang lagi agar tidak terlalu lama untuk memulihkan nya.
Terima kasih.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalikumsalam wr wb ibu
Izin menjawab faktor yang mempengaruhi tidak boleh mengkonsumsi pil kb
- Penderita kanker payudara
- Berusia lebih dari 35 tahun ke atas
- Punya penyakit migrain
- Perokok aktif
- Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah
Waalaikumsalam baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Maaf ibu izin bertanya, Terdapat beberapa jenis pil kb untuk manfaatnya berbeda atau bagaimana ibu? Terima kasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Maaf ibu izin bertanya, Terdapat beberapa jenis pil kb untuk manfaatnya berbeda atau bagaimana ibu? Terima kasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
waalaiukumsalm wr.wb , baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab pertanyaan dari mbak nadifa,
Pil kb terdapat berbagai jenis dan berbeda manfaatnya.Terdapat 2 jenis pil KB, yaitu pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron, serta pil KB yang hanya mengandung progesteron. Pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progesterondapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Pil KB monofasik. Pil KB monofasik mengandung kadar hormon estrogen dan progesteron yang konstan untuk setiap pil aktifnya dalam satu siklus penggunaan pil KB.
- Pil KB bifasik. Pil KB bifasik mengandung kadar hormon estrogen dan hormon progesteron, namun terdapat perubahan isi hormon pada setengah siklus pil aktifnya.
- Pil KB trifasik. Pil KB trifasik mengandung kadar hormon estrogen dan progesteron yang mengalami peningkatan di dalam pil KB yang dikonsumsi pada sepertiga periode kedua dan sepertiga periode ketiga penggunaan pil KB.
- Pil KB tetrafasik. Pil KB tetrafasik mengandung kadar hormon estrogen dan progesteron dengan 4 fase perubahan isi hormon pada pil aktifnya.
untuk pil KB yang hanya mengandung progesteron, seluruh pil di dalam 1 siklus, seluruhnya merupakan pil yang aktif. Pil KB yang hanya mengandung progesteron ini juga dapat mengakibatkan seorang wanita tidak mendapatkan menstruasi.
Pil kombinasi hormon estrogen dan progesteron mencegah terjadinya kehamilan dengan cara menghambat indung telur atau ovarium melepaskan sel telur, serta mempertebal lapisan lendir di dalam leher rahim. Penebalan lendir di dalam leher rahim akan mencegah sperma untuk membuahi sel telur sehingga kehamilan dapat dicegah. Sedangkan pil yang hanya mengandung progesteron, selain menebalkan lendir leher rahim, juga akan menipiskan dinding dalam rahim. Jika lapisan dinding rahim tipis, sel telur yang dibuahi oleh sperma akan sulit untuk menempel dan tertanam dalam lapisan tersebut, sehingga tidak akan terjadi kehamilan.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam wr.wb, baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Jika pengguna kb iud dan kb iud nya itu lepas gimana bu apakah ada resiko berbahaya?
Dan seperti apa efek samping menggunakan kb iud
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab pertanyaan dari mbak ayu wanda,
Lepasnya IUD (intra uterine device) secara spontan merupakan salah satu komplikasi pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Lepasnya IUD tanpa disadari (ekspulsi spontan) dapat menyebabkan terjadinya kehamilan. IUD ini dapat lepas seluruhnya dan bisa juga lepas sebagian (ekspulsi parsial) yang artinya IUD sudah tidak berada di tempatnya lagi. Hal ini dapat menyebabkan pasien sering mengalami flek vagina dan siklus haid yang terganggu.
Efek samping pemasangan IUD
- Menstruasi tidak teratur di awal pemasangan. Hal ini disebabkan karena tubuh masih menyesuaikan diri dengan benda asing yang sekarang diletakkan di dalam tubuh.
- Darah menstruasi lebih banyak dibanding biasanya.
- Timbul kram perut baik saat menstruasi atau tidak.
- Bisa menimbulkan flek di awal pemasangan.
- Mual dan perut tidak nyaman.
- Dapat menimbulkan risiko infeksi pada daerah kewanitaan.
- Resiko posisi IUD bergeser ke luar rahim.
- Timbul gejala PMS bila Mama menggunakan IUD hormonal.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Saya mencoba menjawab pertanyaan Mbak Ayu Wanda,
Kontrasepsi IUD dapat melindungi selama 3-10 tahun, tergantung pada jenis kontrasepsi IUD yang digunakan.
Apabila IUD ini dilepas ini tidak semua mengalami namun terkadang terjadi efek samping yang umum terjadi setelah KB spiral dilepas, yaitu kram dan pendarahan ringan. Efek samping tersebut umumnya tidak berlangsung lama.
Terima kasih.
Izin bertanya, arti singkatan dari PUS itu apa ya teman teman?
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
ijin menjawab mba jessi, pus singkatan dari ''pasangan usia subur''.
Pasangan yang istrinya berumur antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya berumur lebih dari 49 tahun tetapi masih tetap mendapat menstruasi.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menjawzb, PUS itu artinya pasangan usia subur
waalaikum salam, baik bu
Ibu izin bertanya, di materi yang ibu berikan ada berbagai macam media KB salah satunya adalah memakai kondom. Apakah efektif jika menggunakan kondom sebagai alat untuk menunda kehamilan? Karena banyak kasus seperti masih hamil walupun sudah memakai kondom apa penyebabnya yah bu? Mohon penjelasannya terimakasih :)
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menjawab mba, menurut sepengetahuan saya kondon cukup efektif untuk mencegah kehamilan akan tetapi tidak jarang juga kasus kehamilan meskipun sudah memakai kondon. diantara penyebab nya bisa jadi pemakaian kondom belom tepat dan ada juga kemungkinana bocor dan ukuran yang tidak sesuai.... sebaiknya kondom digunkana dalam jangka pendek, jika ingin jangka panjang bisa memakai jenis alat kb yang lain yang mungkin lebih sedikit kemungkinan kebobolannya. terima kasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menyampaikan pendapat. Mengenai permasalahan yang disampaikan mba ayu, menurut saya ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. jalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan masyarakat sehingga timbul rasa nyaman, aman, serta percaya masyarakat terhadap bidan dan kesehatan.
2. sebelum memberikan KIE mengenai program KB, pahami terlebih dahulu mengenai apa saja mitos, pantangan, serta hal yg dibolehkan yang berkaitan dengan KB menurut budaya setempat.
3. setelah mengetahui, bidan berusaha sekreatif dan sebaik mungkin menyampaikan KIE ber-KB dengan pendekatan-pendekatan budaya setempat dengan tanpa mengubah visi, misi, tujuan, dan manfaat ber KB, sehingga secara perlahan akan mulai diterima dan masyarakat pun akhirnya bersedia.
Meskipun bukan hal yang mudah, tetapi sebagai seorang bidan berusaha semaksimal mungkin agar amanah bisa tersampaikan. bidan juga manusia, ada keterbatasan dalam berbuat. Sebagaimana para wali yang menyebarkan Islam melalui pendekatan budaya.
Terima kasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab
PUS merupakan singkatan dari Pasangan Usia Subur
Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur
antara 15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan suami istri yang istri berumur
kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun, tetapi
masih haid (datang bulan).
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Ibu izin bertanya, bagaimana caranya mensukseskan program kampung KB di daerah-daerah pedesaan atau kampuang terpencil? Sedangkan SDM masyarakatnya masih rendah
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Waalaikumsalam baik ibu
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin bertanya, mengapa kb dihubungkan dengan keluarga yang berkualitas? Dan cara melihat keluarga tersebut berkualiatan bagaimana?
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
izin menyampaikan pendapat. Menurut definisi BKKBN, keluarga berkualitas” ialah keluarga yang sejahtera (semua kebutuhan pokok terpenuhi),
sehat (fisik dan mental), maju ( keinginan untuk mengembangkan diri), mandiri (bisa mengembangkan diri sendiri, tidak sepenuhnya tergantung pada orang lain), memiliki jumlah
anak ideal (jumlah anak yang diinginkan sebanding dengan kemampuannya, baik fisik maupun non-fisik ), berwawasan ke depan (memiliki pengetahuan dan pandangan yang luas),
bertanggung jawab, harmonis (selaras), dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kriteria "keluarga berkualitas" di atas dapat dibentuk jika kesiapan serta kesanggupan orang tua (tokoh utama) terencana dengan matang dan baik, baik sebelum maupun saat terjalin sebuah keluarga. Dengan adanya pembatasan kelahiran, orang tua bisa merencanakan segala hal dengan baik mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan mengenai keluarganya.
Semoga bisa dipahami dan mohon maaf apabila pendapatnya kurang sesuai.
Terima kasih
Terimakasih diskusinya interaktif, pertanyaan dan jawaban sanfat bagus, silahkan teman2 lain utk berpartisipasi utk yg blm merespon.
mohon maaf ibu izin bertanya
misalkan ada seorang ibu datang keklinik dengan keadaan hamil tetapi masih menggunakan atau memakai kb susuk ( kb implan ) , nah itu kenapa ya ibu kok bisa terjadi kebobolan ? apakah kurang pas waktu pemasangannya atau bagaiman ?
terimakasih
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab ya Bu
Jadi faktor penyebab kebobolan setelah memakai kb yaitu
Bagaimana mengajak warga yang takut menggunakan kbb?
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab ,dengan cara kita melakukan sosialisasi kepada warga yang takut dan memberi tau manfaat kb
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab ibu
Kita laksanakan penyuluhan terhadap warga,, manfaatnya agar warga mengetahui fungsi kegunaan dan akibat penggunaan.
Saya Rina Oktaviani, izin menjawab pertanyaan dari mba hasmaryanti, tentang bagaimana cara mengajak warga yang takut menggunakan kb, yaitu dengan memberitahu manfaat kb, dan edukasi edukasi mengenai kb, dan tanyakan mengapa takut dengan kb, jenis kontrasepsi apa yang di takuti, dan carikan solusi bagaimana baiknya kb yang cocok untuk warga tersebut.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab ya Bu
1. Secara kesehatan ibu
Secara kesehatan ibu, di atas 3 anak sudah meningkatkan risiko. Di atas 3 sudah disebut multipara. Bahkan di atas 5 masuk wilayah grandemultipara. Semakin banyak anak, semakin sering hamil, semakin sering melahirkan, semakin tinggi risikonya. Jika melahirkan sesar, 2 ke atas sudah mulai bahaya. Risiko itu belum tentu terjadi, tapi kemungkinan jika terjadi fatal. Seperti orang yang naik motor tanpa helm, belum tentu kecelakaan. Tapi sekalinya kecelakaan fatal.
2. Secara ekonomi
Pendapatan per kapita Indonesia 5 juta sebulan. Jadi seharusnya jika dalam satu keluarga ada 3 orang (ayah ibu dan anak) baru berkualitas jika penghasilan keluarga itu 15 juta sebulan. Jika ada 1 ayah, 1 ibu dan 3 anak. Baru berkualitas jika penghasilan keluarga itu minimal 25 juta. Berkualitas beda dengan cukup. Cukup itu ya asal jalan. Berkualitas itu, semisal si anak bisa sekolah yang baik, makan yang nutrisi. Jadi boleh juga menggunakan pendapat ini diimbangi pendapat kesehatan.
3. Secara egosentris insting
Manusia sudah memiliki insting bereproduksi sebanyak mungkin. Insting reproduksi ini kuat. Di sini manusia ingin berusaha punya anak sebanyaknya. Dengan pasangan sebanyaknya juga. Ini adalah insting dasar biologis manusia. Sehingga tidak ada cukupnya jumlah anak.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab
Secara kesehatan ibu, di atas 3 anak sudah meningkatkan risiko. Di atas 3 sudah disebut multipara. Bahkan di atas 5 masuk wilayah grandemultipara.
Semakin banyak anak, semakin sering hamil, semakin sering melahirkan, semakin tinggi risikonya.
Jika melahirkan sesar, 2 ke atas sudah mulai bahaya. Risiko itu belum tentu terjadi, tapi kemungkinan jika terjadi fatal.
Seperti orang yang naik motor tanpa helm, belum tentu kecelakaan. Tapi sekalinya kecelakaan fatal.
bagus utk analog memahami konten ini
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Izin menjawab, perempuan menikah usia 15-49 tahun, rata-rata jumlah anak ideal adalah 2,6 anak.
Tergantung kondisi ibunya kalau ibunya kuat nggak ada penyakit ya anak 3 atau 5 masih ok tetapi jika ibunya sudah ada umur dan obesitas dan ada hipertensi maka dua anak cukup semua itu relatif kondisi tiap orang tidak sama dan dari orang orang yang saya tahu ada yang anaknya masih satu dan ada yang belum punya anak dan ada yang anaknya tiga tetapi ada juga yang baru kawin sebulan lalu cerai.
Re: Diskusi Kependudukan dan KB
Hati hati ya mbak semua, memahami konsep PUS dan usia reproduksi sehat 20-30 th ada juga yg menyampaikan 20-35 tahun. PUS dengan rentang sampai 49 itu bukan konteks untuk bereproduksi sehar (melahirkan ), tetapi kaitannya dg permasalahan yn mungkin terjadi selama masa PUS tersebut termasuk pengelolaan/penanganan misal terjadi msl gangguan haid, kanker alat reproduksi dll. shg jangan dikaitkan dengan jeda jika 5 tahuan jaraknya punya anak dari umur 20 tahun..., anda semua sudah tahu tentang grandemulti, risiko 4 terlalu di penyebab AKI dll.
Terimakasih partisipasi aktif dalam diskusi kali ini, menarik dan aktif dalam memanfaatkan waktunya, semoga selalu terjaga keaktifan dan kualitas diskusi selanjutnya. Belajar tanpa batas, pasti banyak inovasi dan kreatifitas dari anda semua dengan memaknai belajar itu indah dan sebagai kebutuhan bukan BEBAN, semangat belajar semoga menjadi ibadah, selalu berdoa, jaga protokol kesehatan, semua pasti punya potensi untuk berprestasi maka JADILAH YANG TERBAIK.
Wassalamualaikum Wr Wb
baik buk