AKTIVITAS PEMBELAJARAN SEMINAR

Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by Andri Nur Sholihah -
Number of replies: 32

Assalaamu'alaikum...

Selanjutnya silakan menjawab di forum ini ya..

bila ada tambahan pertanyaan dipersilakan.

utk kelompok 1,2 dan 3 jangan lupa share materi dlm bentuk makalah dan ppt yang td dipresentasikan tdi.

smangat...

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -

assalamualikum wr wb

saya irna intan saputri izin bertanya kepada kelompok 1 

Bagaimana cara mengatasi fase depresi pada bipolar secara pada hamil ?

Terimakasih

In reply to 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106066 NI PUTU SASMITA PEBRIANA -

Saya Mita Pebriana dari kel. 1 akan mencoba menjawab pertanyaan dari mba Irna.

 Jika ibu hamil memiliki gangguan bipolar, sangat penting untuk memberi tahu dokter mengenai kondisi kesehatannya, agar ibu hamil bisa mendapatkan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan.

Ibu hamil dengan gangguan bipolar tetap bisa memiliki kehamilan sehat dan melahirkan bayi sehat, asal  beberapa hal terkait kesehatannya. Jika ibu hamil memiliki gangguan bipolar, ia berisiko mengembangkan psikosis pascapersalinan dan mengembangkan depresi pascakelahiran.


Dengan melihat riwayat kesehatan ibu yang mengalami depresi bipolar. Kewenangan bidan dengan membeeikan asuhan yanh komperhensif tidak secara menyukur untuk membantu ibu sembuh dan sehat darinkondisi bipolar trsebut. Namun dapat membimbing ibu agar dapat menjaga kehamilannya sampai dengan masa persalinan.

  1. Proses konseling yang teratur dan tidak memberikan tekanan pada ibu hamil.
  2. Menganjurkan ibu tetap berkonsultasi dengn dokter.
  3. Jangan berhenti minum obat sebelum berkonsultaai dengan dokter. Dan jika ibat habis harus segera di beli kembali.
  4. Membuat rencana perawatan tentang bagaimana kondisi mental ibu hamil dan rencana kelahiran. Ini harus mencakup bagaimana ibu hamil akan menjalani kehamilan, persalinan, apakah menyusui dan kemungkinan kambuh setelah melahirkan.
  5. Menawarkan terapi perilaku kognitif atau terapi bicara lainnya untuk menurunkan kemungkinan kondisi ibu hamil kembali selama dan setelah kehamilan. Jika ibu hamil tetap mengalami mania atau depresi berat dan sudah minum obat, ia harus segera menemui dokter
  6. Jika ibu hamil sedang minum obat untuk gangguan bipolar dan berencana untuk menyusui, dokter harus memastikan keamanan dan kemungkinan efek samping jika minum obat menjadi keputusan. Bayi harus diperiksa kesehatannya untuk mengetahui efek samping dari obat yang dikonsumsi ibu hamil.

Memberikan perhatian khusus dan penuh kepada ibu dalam asuhan yanh diberikam selama masa kehamilan. Dengan kunjingan ANC yang teratur serta perencanaan persalinan selanjutnua.


Terima kasih 

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -
Assalamualaikum wr wb.. 

 Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya kepada kelompok 1.


Apa dampak yang kemungkinan terjadi pada janin dengan ibu hamil yang terkena bipolar? 

 Terimakasih , 

Wassalamualaikum wr wb

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106055 RENGGANIS MEGA PUTRI -

Waalaikumsalam Wr. Wb

Saya Rengganis Mega Putri 1910106055 adari kelompok 1 iin menjawab pertanyaan.


 Merencanakan kehamilan bagi penderita bipolar wanita merupakan hal yang tidak mudah karena obat-obatan bipolar memiliki potensi efek samping dan dampaknya pada proses kehamilan belum sepenuhnya diketahui. 

Wanita hamil yang menderita gangguan bipolar umumnya mengalami dilema. Di satu sisi, jika dirinya mengonsumsi obat-obatan penenang suasana hati, maka janinnya bisa berisiko mengalami cacat. Namun di sisi lain, jika obat-obatan tersebut tidak digunakan, maka gejala gangguan bipolar wanita hamil tersebut bisa makin buruk. Wanita yang sedang menyusui juga menghadapi masalah yang sama karena sebagian besar obat gangguan bipolar dapat terserap oleh ASI dan dikhawatirkan sang bayi bisa terkena efek samping dari obat-obatan tersebut. Untuk jalan keluarnya, penderita harus sering melakukan konsultasi pada psikiater dan dokter kandungan untuk mendapatkan solusi yang tepat. Dalam menangani pasien penderita bipolar, perlu diingat untuk tetap melakukan terapi psikologis sehingga penderita bisa hidup lebih sehat.

Teima kasih

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106066 NI PUTU SASMITA PEBRIANA -

Selamat siamg saya dari kel.1 Mita Pebriana  ijin menjawab pertanyaam daei Mba Efi nur..

Pada depresi kehamilan gejalanya terlihat seperti biasa, seperti adanya perubahan pola tidur, anorexia, sering merasa letih, dan pikiran tidak dapat dikontrol. Perubahan pola tidur yang
biasanya normal berubah menjadi lebih sulit, insomnia (Grof, 2002), waktu tidur menjadi kurang dan durasinya pendek, tidak nyenyak, dan bahkan hingga mengalami mimpi buruk. Hal ini dapat
memengaruhi metabolisme tubuh dan sering merasa lelah dan nafsu makan berkurang. Apabila anorexia ini tidak dapat tertangani maka dapat menyebabkan kekurangan energi dan kurang gizi. Hal ini dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Janin dapat mengalami prematuritas dan lahir dengan berat bayi lahir rwndah ( BBLR)

Gangguan kecemasan pada kehamilan disini terbagi menjadi gangguan panik, obsessive compulsive disorder (OCD), generalized anxity disorder (GAD), dan gangguan sosial. Rasa panik yang tiba-tiba muncul dengan tanda tak jelas dan alas an yang kadang tidak jelas atau rasional dapat menurun jika level panik masih dalam kondisi dapat di control atau pre existing
disorder (Gambadauro & Illiadis, 2017).
Namun, jika pada kejadian panik onset dapat meningkatkan kecemasan dan meningkatkan resistensi pada aliran darah di pembuluh darah uterus. Hal ini,menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga suplai oksigen dan nutrisipada janin dapat berkurang dan mengancam nyawa janin tersebut.

Terima kasih.

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH -

Saya rahma diatul hasanah 1910106093 izin bertanya pada kelompok2,  bagaimana kita sebagai bidan mengurangi dampak pada bayi yg ibunya mengalami postpartum depression agar bayi bisa memiliki perkembangan yg baik seperti bayi pada umumnya ?

In reply to 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106077 YUSTIA RAHENDRA -

Waalaikumsalam, saya yustia rahendra izin menjawab pertanyaan dari mbak hasanah. Untuk mengurangi dampak buruk pada bayi yang ibunya mengalami depresi postpartum maka sebagai bidan kita dapat mengedukasi suami atau keluarga untuk mendukung apapun yang di lakukan ibu, dan membantu ibu dalam merawat bayi dalam sehari hari sehingga dapat meminimalkan dampak buruk yang mungkin dapat terjadi pada bayi. 

Terima kasih

In reply to 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH -

Saya Rahima izin menjawab, sebagai bidan kita bisa mengedukasikan kepada suami ataupun keluarga pasien agar lebih memperhatikan keduanya baik ibu ataupun bayi karena perasaan ibu setelah melahirkan menjadi lebih sensitif, dan mengajarkan cara perawatan yang baik kepada keluarga agar bisa membantu ibu merawat bayinya, sekian

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb..

Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya kepada kelompok 2.


Dalam ppt yg dipaparkan pada tema 1 bahwa intervensi pertama pada depresi post partum yaitu dengan konseling. Bagaimana jika intervensi tersebut tetap tidak membawa perubahan pada ibu, apa intervensi selanjutnya untuk memberi perubahan pada ibu? 


Terimakasih,

Wassalamualaikum wr wb

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106077 YUSTIA RAHENDRA -

Waalaikumsalam, saya yustia rahendra dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari mbak efi. jika konseling yang di berikan oleh bidan tidak membawa dampak kesembuhan pada ibu atau tidak mengurangi depresi yang di alami oleh ibu maka sebagai bidan wajib merujuk ibuk ke psikiater agar digali lebih dalam alasan mengapa ibu masih mempunyai rasa depresi sehingga psikiater yang profesional akan menangani dengan kemampuan yang di milikinya dan mungkin dapat di lakukan intervensi lain yang di sarankan oleh psikiater. 

Terima kasih

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106074 PURWANINGSIH -

Wa'alaikumussalam, saya Purwaningsih izin menjawab pertanyaan dari mba efi

Berdasarkan penelitian terdapat beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kondisi postpartum depression antara lain yaitu :

1. Terapi pendidikan terstruktur, bertujuan untuk mengembangkan materi pendidikan dan mengevaluasi efektivitas pendidikan terstruktur dengan menggunakan materi pendidikan dalam pengurangan gejala postpartum depression pada wanita.

2. Terapi Thought Stopping, bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh thought stopping dan terapi suportif pada postpartum blues dan kecemasan pada orang tua dengan bayi prematur.

3. Terapi Relaksasi Musik, bertujuan untuk mengkaji dampak teknik relaksasi yoga dengan bantuan audio terhadap stres, kecemasan, dan produksi ASI dari ibu postpartum dengan neonatus yang dirawat di NICU. Teknik relaksasi yang diberikan melalui audio berdurasi 30 menit, dikembangkan di bawah bimbingan terapis yoga, termasuk pernapasan dalam (5 menit), Suksham Vyayam (8 menit), Anulom-Vilom (5 menit), Brahmari (5 menit), Relaksasi Otot Progresif (PMR) (5 menit), dan dalam bernafas (2 menit).

4. Intervensi Pemberian Suplemen Zat Besi, bertujuan untuk mengevaluasi penggunan sumplemen zat besi dini pada ibu yang tidak anemia dengan depresi postpartum.

Terima Kasih

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106074 PURWANINGSIH -

Assalamu'alaikum saya Purwaningsih ingin bertanya kepada kelompok 1 pada seminar 1

Bagaimana kita sebagai bidan dalam memberikan konseling pada ibu hamil dengan gangguan bipolar disorder langkah awal yang diberikan kepada ibu hamil dengan gangguan bipolar disorder?

Terima Kasih

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106053 TUT MAMAH AZZAHRA -

Assalamualaikum saya Tut Mamah Azzahra dari kelompok 1 izin bertanya ke kelompok 2, 

Seperti yang kita tau ya masih banyak orang orang sekitar termasuk keluarga yang lebih fokus ke bayi sehingga masih sedikit abay dengan mental ibu nifas, lalu bagaimana cara mengetahui bahwa ternyata ibu itu mengalami depresi Postpartum?? Lalu apakah depresi Postpartum ini sama dengan baby blues/Postpartum blues?? Terimakasih

In reply to 1910106053 TUT MAMAH AZZAHRA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY -

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Saya Fatiha Salma perwakilan dari kelompok 2,ijin menjawab pertanyaan mbak Tutut. 

Gejala yang muncul seperti : 

  • Depresi atau perubahan suasana hati yang serius
  • Kesulitan merawat bayi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Susah tidur
  • Sering menangis secara tiba-tiba
  • Merasa sangat lelah
  • Berkurangnya semangat atau ketertarikan pada aktivitas yang biasanya Anda sukai
  • Sangat mudah marah
  • Merasa belum menjadi ibu yang baik
  • Kemampuan untuk berpikir dengan jernih, berkonsentrasi, atau membuat keputusan
  • Kegelisahan parah
  • Mudah panik
  • Mencoba menyakiti diri sendiri maupun bayi
  • Merasa tak berharga dan tak memiliki harapan
Postpartum depression tidak sama dengan baby blues, Baby blues merupakan perubahan emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu setelah bayi lahir. Sedangkan Postpartum depression lebih parah dibandingkan dengan baby blues. Postpartum depression membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak.
In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106073 NURUL YUMNA AISYAH -

Assalamualaikum saya nurul yumna izin menambahkan pendapat mbal alma

gejala-gejalanya serupa, baby blues merupakan gangguan yang lebih umum muncul dan dikategorikan lebih ringan. 

Beda halnya dengan baby blues, ibu yang memiliki postpartum depression gangguannya lebih serius. Mereka umumnya mengalami gejala-gejala depresi klinis. Gejala tersebut membuat ibu dengan postpartum depression merasa harga dirinya rendah, tidak mampu menjadi ibu yang baik, dan ada juga yang menghindari bayinya.

Oleh karena itu, ibu dengan postpartum depression dapat kehilangan kemampuan mengasuh bayinya. Perasaan lelah terus menerus yang dirasakan juga membuat ibu dengan postpartum depression lebih banyak memilih untuk tidur dan mengabaikan anaknya.


In reply to 1910106053 TUT MAMAH AZZAHRA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH -

Assalamualaikum saya naila syakirohtul nim 1910106069 ijin menjawab pertanyaan mba tutut

Cara mengetahui ibu tsb mengalami pospartum depression yaitu dengan  cara menanyakan gejala yang dialami pasien, sekaligus melakukan wawancara mendalam mengenai perasaan dan pikirannya lalu akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui gejala postpartum depression, misalnya untuk melihat mata panda sebagai petunjuk bahwa pasien sulit tidur, atau mencari bekas luka yang dapat menandakan perilaku melukai diri sendiri. Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk melihat adanya tanda-tanda penyakit lain. Selanjutnya, meminta pasien untuk menjalani skrining postpartum depression. Saat menjalani skrining, pasien akan diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan terkait gejala yang dialami dan perubahan yang terjadi pada dirinya.

postpartum depression dengan baby blues, merupakah keadaan yang berbeda dimana Baby bluse merupakan perubahan emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu setelah bayi lahir.

Sedangkan postpartum depression lebih parah dibandingkan dengan baby blues. Postpartum depression membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak.

Terimakasih


In reply to 1910106053 TUT MAMAH AZZAHRA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106080 TRI WAHYUNI -

Assalamualaikum saya Tri Wahyuni 1910106080 dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari mba tutut


Berikut beberapa gejala yang umum dialami oleh ibu yang mengidap postpartum depression:

  1. Sedih atau murung berkepanjangan.

  2. Sering menangis tanpa sebab yang jelas.

  3. Selalu lemas dan lelah.

  4. Mengalami gangguan tidur dan cenderung mengantuk pada siang hari.

  5. Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.

  6. Tidak tertarik pada sekitarnya.

  7. Kehilangan minat pada hal-hal yang pernah disukai.

  8. Nafsu makan yang menurun atau meningkat.

  9. Merasa bersalah dan tak berdaya.

  10. Selalu bicara negatif.

  11. Uring-uringan atau cepat emosi.

  12. Tidak merawat diri sendiri, misalnya tidak mandi atau ganti baju.

  13. Tidak ingat waktu.

  14. Kehilangan selera humor.

  15. Cenderung menarik diri.

  16. Kesulitan merasakan ikatan batin dengan sang bayi.

  17. Tidak merasa senang punya momongan.

  18. Hanya merawat sang bayi karena kewajiban.

  19. Tidak ingin bermain dengan sang bayi.

  20. Selalu merasa ada yang salah pada kondisi sang bayi.

  21. Memiliki pikiran buruk, seperti ingin menyakiti sang bayi atau bunuh diri.


postpartum depression dan baby blues adalah gangguan yang sama. Padahal, kedua gangguan tersebut berbeda. Meski gejala-gejalanya serupa, baby blues merupakan gangguan yang lebih umum muncul dan dikategorikan lebih ringan

In reply to 1910106053 TUT MAMAH AZZAHRA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106068 VINA NUR FAJ'RIYATI -

Assalamualaikum saya Vina nur izin menjawab pertanyaan dari mb Tutut

Untuk 

·  Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan. 

Depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.

Sedangkan Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.

Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan gangguan psikologis, salah satunya yang disebut Postpartum Blues

Terima kasih




In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -
waalaikumsalam wr wb 

saya irna intan saputri izin melampirkan dokumentasi pertemuan seminar 3 



In reply to 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106067 NURAJIZAH KALLA -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Nur ajizah kalla izin bertanya kepada kelompok 3 

Di PPT tadi hanya menjelaskan baby blues pertanyaan sy apa dampak baby blues pada bayi ? 

Terimakasih

In reply to 1910106067 NURAJIZAH KALLA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb..

Saya Efi Nur Hayati/1910106091 dari B3 izin menjawab pertanyaan dari mbak Azizah.


Baby blues adalah kondisi perubahan hormonal yg dialami oleh ibu post partum. Untuk dampak dari baby blues terhadap bayi nya tersendiri yaitu :

1. Bayi kurang adanya perawatan yang baik dari ibunya.

2. Perhatian yang seharusnya untuk bayi juga ada, tetapi ibu masih memkirikan kondisinya sendiri.

Mohon maaf jika pendapat saya masih ada kekurangan, silahkan ditambahkan dari teman teman kelompok B3 maupun teman teman kelompok lain yang berkenan.

Terimakasih,

Wassalamualaikum wr wb

In reply to 1910106067 NURAJIZAH KALLA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106086 FADHILA AULIA -
saya Fadhila Aulia 1910106086 izin menjawab pertanyaan mba azizah

dampak baby blues pada bayi

1. bayi menjadi susah tidur karena ikut merasakan kegelisahan dan kecemasan yang dirasakan oleh ibunya

2. perkembangan dan pertumbuhannya terganggu. seorang ibu yang mengalami baby blues bisa menyebabkan stress yang berdampak pada produksi ASI. jika bayi tidak mendapatkkan ASI yang cukup tentu hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya


In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106079 RINANDA EKA PRAMITA -
In reply to 1910106079 RINANDA EKA PRAMITA

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -

berikut ppt seminar 1 kelompok 2


In reply to 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106089 DINDA PUTRI RAMADHANTY -

Saya Dinda Putri Ramadhanty izin bertanya kepada kelompok 2. Bagaimana cara bidan dalam melakukan skrining depresi postpartum? 


In reply to 1910106089 DINDA PUTRI RAMADHANTY

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106073 NURUL YUMNA AISYAH -

Assalamualaikum saya nurul yumna izin menjawab pertanyaan mbak dinda

Diagnosis depresi postpartum didasarkan pada anamnesis terhadap gejala dari penyakit ini. Tingginya prevalensi penyakit ini membuat semua wanita sebaiknya dilakukan skrining terhadap depresi postpartum pada masa nifas.

Skrining untuk depresi postpartum penting untuk segera dilakukan bila terdapat faktor risiko. Instrumen yang mudah dan telah divalidasi untuk alat skrining depresi postpartum di Indonesia adalah Edinburg postnatal depression scale (EPDS). Instrumen ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor antara 0-30 dan bisa diaplikasikan kurang dari 5 menit. Pertanyaan-pertanyaan dalam EPDS adalah mengenai apa yang ibu rasakan selama minggu sebelumnya. Cut off point untuk EPDS adalah 13 dengan skor > 13 menunjukkan kemungkinan adanya depresi postpartum. Namun EPDS adalah instrumen untuk skrining saja, penegakan diagnosis tetap harus melalui wawancara klinis.

In reply to Andri Nur Sholihah

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106065 SRITIAWATI PUTRI -
Asalamualaikum wr.wb

Sya sritiawati putri izin bertanya kepada kelompok 3

Bgaimana peran bidan dalam menangani masalah baby blouse?

In reply to 1910106065 SRITIAWATI PUTRI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI -

Assalamualaikum saya Dwi Santika 1910106090 kelompok 3 izin menjawab pertanyaan mba sriti

Bagaimana peran bidan dalam menangani masalah baby blues?

Bidan harus serta merta memberikan pemahaman pendampingan baik untuk keluarga maupun ibu yang sedang hamil. Pada saat kegiatan posyandu yang suka digelar di RT/RW. Di situ bidan juga berikan penyuluhan akan bahayanya baby blues syndrome baik untuk ibu hamil dan pascamelahirkan termasuk keluarganya serta meminta peran serta keluarga dan masyarakat, terhadap ibu hamil atau pascamelahirkan. Karena timbulnya baby blues syndrome bisa diminalkan apabila dilakukan pendampingan yang tepat dari lingkungan, salah satunya keluarga yang memiliki ibu hamil atau pasca melahirkan

Terimakasih

In reply to 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI

Re: Seminar 3 dan 4 (Sesi Tanya Jawab) Kelas B

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

Assalamualaikum, wr, wb

Saya Novia Syaputri_1910106092 izin menambah jawaban dari pertanyaan mbak sriti 

bidan sebagai konselor bisa memberi edukasi pada ibu yang masih pertama mengalami masa kehamilan dan persalinan, memberi edukasi tentang cara merawat organ tubuh yang berhubungan dengan persalinan, mengedukasi cara merawat bayi, memberi motifasi pada ibu yang sedih dan putus asa, mendengar keluh kesah ibu, menanamkan rasa percaya diri dan optimisme dalam diri ibu, dan menjelaskan apa yang dialami ibu tersebut kepada keluarga agar keluarga dapat memahami keadaan pasien dan membantu kesembuhan pasien.

Terimakasih