Assalaamu'alaikum...
Selanjutnya silakan menjawab di forum ini ya..
bila ada tambahan pertanyaan dipersilakan.
utk kelompok 1,2 dan 3 jangan lupa share materi dlm bentuk makalah dan ppt yang td dipresentasikan tdi.
smangat...
Assalaamu'alaikum...
Selanjutnya silakan menjawab di forum ini ya..
bila ada tambahan pertanyaan dipersilakan.
utk kelompok 1,2 dan 3 jangan lupa share materi dlm bentuk makalah dan ppt yang td dipresentasikan tdi.
smangat...
assalamualikum wr wb
saya irna intan saputri izin bertanya kepada kelompok 1
Bagaimana cara mengatasi fase depresi pada bipolar secara pada hamil ?
Terimakasih
Saya Mita Pebriana dari kel. 1 akan mencoba menjawab pertanyaan dari mba Irna.
Jika ibu hamil memiliki gangguan bipolar, sangat penting untuk memberi tahu dokter mengenai kondisi kesehatannya, agar ibu hamil bisa mendapatkan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan.
Ibu hamil dengan gangguan bipolar tetap bisa memiliki kehamilan sehat dan melahirkan bayi sehat, asal beberapa hal terkait kesehatannya. Jika ibu hamil memiliki gangguan bipolar, ia berisiko mengembangkan psikosis pascapersalinan dan mengembangkan depresi pascakelahiran.
Dengan melihat riwayat kesehatan ibu yang mengalami depresi bipolar. Kewenangan bidan dengan membeeikan asuhan yanh komperhensif tidak secara menyukur untuk membantu ibu sembuh dan sehat darinkondisi bipolar trsebut. Namun dapat membimbing ibu agar dapat menjaga kehamilannya sampai dengan masa persalinan.
Memberikan perhatian khusus dan penuh kepada ibu dalam asuhan yanh diberikam selama masa kehamilan. Dengan kunjingan ANC yang teratur serta perencanaan persalinan selanjutnua.
Terima kasih
Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya kepada kelompok 1.
Apa dampak yang kemungkinan terjadi pada janin dengan ibu hamil yang terkena bipolar?
Terimakasih ,
Wassalamualaikum wr wb
Waalaikumsalam Wr. Wb
Saya Rengganis Mega Putri 1910106055 adari kelompok 1 iin menjawab pertanyaan.
Merencanakan kehamilan bagi penderita bipolar wanita merupakan hal yang tidak mudah karena obat-obatan bipolar memiliki potensi efek samping dan dampaknya pada proses kehamilan belum sepenuhnya diketahui.
Wanita hamil yang menderita gangguan bipolar umumnya mengalami dilema. Di satu sisi, jika dirinya mengonsumsi obat-obatan penenang suasana hati, maka janinnya bisa berisiko mengalami cacat. Namun di sisi lain, jika obat-obatan tersebut tidak digunakan, maka gejala gangguan bipolar wanita hamil tersebut bisa makin buruk. Wanita yang sedang menyusui juga menghadapi masalah yang sama karena sebagian besar obat gangguan bipolar dapat terserap oleh ASI dan dikhawatirkan sang bayi bisa terkena efek samping dari obat-obatan tersebut. Untuk jalan keluarnya, penderita harus sering melakukan konsultasi pada psikiater dan dokter kandungan untuk mendapatkan solusi yang tepat. Dalam menangani pasien penderita bipolar, perlu diingat untuk tetap melakukan terapi psikologis sehingga penderita bisa hidup lebih sehat.
Teima kasih
Terima kasih.
Saya rahma diatul hasanah 1910106093 izin bertanya pada kelompok2, bagaimana kita sebagai bidan mengurangi dampak pada bayi yg ibunya mengalami postpartum depression agar bayi bisa memiliki perkembangan yg baik seperti bayi pada umumnya ?
Waalaikumsalam, saya yustia rahendra izin menjawab pertanyaan dari mbak hasanah. Untuk mengurangi dampak buruk pada bayi yang ibunya mengalami depresi postpartum maka sebagai bidan kita dapat mengedukasi suami atau keluarga untuk mendukung apapun yang di lakukan ibu, dan membantu ibu dalam merawat bayi dalam sehari hari sehingga dapat meminimalkan dampak buruk yang mungkin dapat terjadi pada bayi.
Terima kasih
Saya Rahima izin menjawab, sebagai bidan kita bisa mengedukasikan kepada suami ataupun keluarga pasien agar lebih memperhatikan keduanya baik ibu ataupun bayi karena perasaan ibu setelah melahirkan menjadi lebih sensitif, dan mengajarkan cara perawatan yang baik kepada keluarga agar bisa membantu ibu merawat bayinya, sekian
Assalamualaikum wr wb..
Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya kepada kelompok 2.
Dalam ppt yg dipaparkan pada tema 1 bahwa intervensi pertama pada depresi post partum yaitu dengan konseling. Bagaimana jika intervensi tersebut tetap tidak membawa perubahan pada ibu, apa intervensi selanjutnya untuk memberi perubahan pada ibu?
Terimakasih,
Wassalamualaikum wr wb
Waalaikumsalam, saya yustia rahendra dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari mbak efi. jika konseling yang di berikan oleh bidan tidak membawa dampak kesembuhan pada ibu atau tidak mengurangi depresi yang di alami oleh ibu maka sebagai bidan wajib merujuk ibuk ke psikiater agar digali lebih dalam alasan mengapa ibu masih mempunyai rasa depresi sehingga psikiater yang profesional akan menangani dengan kemampuan yang di milikinya dan mungkin dapat di lakukan intervensi lain yang di sarankan oleh psikiater.
Terima kasih
Wa'alaikumussalam, saya Purwaningsih izin menjawab pertanyaan dari mba efi
Berdasarkan penelitian terdapat beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kondisi postpartum depression antara lain yaitu :
1. Terapi pendidikan terstruktur, bertujuan untuk mengembangkan materi pendidikan dan mengevaluasi efektivitas pendidikan terstruktur dengan menggunakan materi pendidikan dalam pengurangan gejala postpartum depression pada wanita.
2. Terapi Thought Stopping, bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh thought stopping dan terapi suportif pada postpartum blues dan kecemasan pada orang tua dengan bayi prematur.
3. Terapi Relaksasi Musik, bertujuan untuk mengkaji dampak teknik relaksasi yoga dengan bantuan audio terhadap stres, kecemasan, dan produksi ASI dari ibu postpartum dengan neonatus yang dirawat di NICU. Teknik relaksasi yang diberikan melalui audio berdurasi 30 menit, dikembangkan di bawah bimbingan terapis yoga, termasuk pernapasan dalam (5 menit), Suksham Vyayam (8 menit), Anulom-Vilom (5 menit), Brahmari (5 menit), Relaksasi Otot Progresif (PMR) (5 menit), dan dalam bernafas (2 menit).
4. Intervensi Pemberian Suplemen Zat Besi, bertujuan untuk mengevaluasi penggunan sumplemen zat besi dini pada ibu yang tidak anemia dengan depresi postpartum.
Terima Kasih
Assalamu'alaikum saya Purwaningsih ingin bertanya kepada kelompok 1 pada seminar 1
Bagaimana kita sebagai bidan dalam memberikan konseling pada ibu hamil dengan gangguan bipolar disorder langkah awal yang diberikan kepada ibu hamil dengan gangguan bipolar disorder?
Terima Kasih
Assalamualaikum saya Tut Mamah Azzahra dari kelompok 1 izin bertanya ke kelompok 2,
Seperti yang kita tau ya masih banyak orang orang sekitar termasuk keluarga yang lebih fokus ke bayi sehingga masih sedikit abay dengan mental ibu nifas, lalu bagaimana cara mengetahui bahwa ternyata ibu itu mengalami depresi Postpartum?? Lalu apakah depresi Postpartum ini sama dengan baby blues/Postpartum blues?? Terimakasih
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya Fatiha Salma perwakilan dari kelompok 2,ijin menjawab pertanyaan mbak Tutut.
Gejala yang muncul seperti :
Assalamualaikum saya nurul yumna izin menambahkan pendapat mbal alma
gejala-gejalanya serupa, baby blues merupakan gangguan yang lebih umum muncul dan dikategorikan lebih ringan.
Beda halnya dengan baby blues, ibu yang memiliki postpartum depression gangguannya lebih serius. Mereka umumnya mengalami gejala-gejala depresi klinis. Gejala tersebut membuat ibu dengan postpartum depression merasa harga dirinya rendah, tidak mampu menjadi ibu yang baik, dan ada juga yang menghindari bayinya.
Oleh karena itu, ibu dengan postpartum depression dapat kehilangan kemampuan mengasuh bayinya. Perasaan lelah terus menerus yang dirasakan juga membuat ibu dengan postpartum depression lebih banyak memilih untuk tidur dan mengabaikan anaknya.
Assalamualaikum saya naila syakirohtul nim 1910106069 ijin menjawab pertanyaan mba tutut
Cara mengetahui ibu tsb mengalami pospartum depression yaitu dengan cara menanyakan gejala yang dialami pasien, sekaligus melakukan wawancara mendalam mengenai perasaan dan pikirannya lalu akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui gejala postpartum depression, misalnya untuk melihat mata panda sebagai petunjuk bahwa pasien sulit tidur, atau mencari bekas luka yang dapat menandakan perilaku melukai diri sendiri. Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk melihat adanya tanda-tanda penyakit lain. Selanjutnya, meminta pasien untuk menjalani skrining postpartum depression. Saat menjalani skrining, pasien akan diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan terkait gejala yang dialami dan perubahan yang terjadi pada dirinya.
postpartum depression dengan baby blues, merupakah keadaan yang berbeda dimana Baby bluse merupakan perubahan emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu setelah bayi lahir.
Sedangkan postpartum depression lebih parah dibandingkan dengan baby blues. Postpartum depression membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak.
Terimakasih
Assalamualaikum saya Tri Wahyuni 1910106080 dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari mba tutut
Berikut beberapa gejala yang umum dialami oleh ibu yang mengidap postpartum depression:
Sedih atau murung berkepanjangan.
Sering menangis tanpa sebab yang jelas.
Selalu lemas dan lelah.
Mengalami gangguan tidur dan cenderung mengantuk pada siang hari.
Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
Tidak tertarik pada sekitarnya.
Kehilangan minat pada hal-hal yang pernah disukai.
Nafsu makan yang menurun atau meningkat.
Merasa bersalah dan tak berdaya.
Selalu bicara negatif.
Uring-uringan atau cepat emosi.
Tidak merawat diri sendiri, misalnya tidak mandi atau ganti baju.
Tidak ingat waktu.
Kehilangan selera humor.
Cenderung menarik diri.
Kesulitan merasakan ikatan batin dengan sang bayi.
Tidak merasa senang punya momongan.
Hanya merawat sang bayi karena kewajiban.
Tidak ingin bermain dengan sang bayi.
Selalu merasa ada yang salah pada kondisi sang bayi.
Memiliki pikiran buruk, seperti ingin menyakiti sang bayi atau bunuh diri.
postpartum depression dan baby blues adalah gangguan yang sama. Padahal, kedua gangguan tersebut berbeda. Meski gejala-gejalanya serupa, baby blues merupakan gangguan yang lebih umum muncul dan dikategorikan lebih ringan
Assalamualaikum saya Vina nur izin menjawab pertanyaan dari mb Tutut
Untuk
· Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.
Depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.
Sedangkan Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.
Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan gangguan psikologis, salah satunya yang disebut Postpartum Blues
Terima kasih
saya irna intan saputri izin melampirkan dokumentasi pertemuan seminar 3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Nur ajizah kalla izin bertanya kepada kelompok 3
Di PPT tadi hanya menjelaskan baby blues pertanyaan sy apa dampak baby blues pada bayi ?
Terimakasih
Assalamualaikum wr wb..
Saya Efi Nur Hayati/1910106091 dari B3 izin menjawab pertanyaan dari mbak Azizah.
Baby blues adalah kondisi perubahan hormonal yg dialami oleh ibu post partum. Untuk dampak dari baby blues terhadap bayi nya tersendiri yaitu :
1. Bayi kurang adanya perawatan yang baik dari ibunya.
2. Perhatian yang seharusnya untuk bayi juga ada, tetapi ibu masih memkirikan kondisinya sendiri.
Mohon maaf jika pendapat saya masih ada kekurangan, silahkan ditambahkan dari teman teman kelompok B3 maupun teman teman kelompok lain yang berkenan.
Terimakasih,
Wassalamualaikum wr wb
dampak baby blues pada bayi
1. bayi menjadi susah tidur karena ikut merasakan kegelisahan dan kecemasan yang dirasakan oleh ibunya
2. perkembangan dan pertumbuhannya terganggu. seorang ibu yang mengalami baby blues bisa menyebabkan stress yang berdampak pada produksi ASI. jika bayi tidak mendapatkkan ASI yang cukup tentu hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya
Mohon izin untuk mengirimkan makalah seminar 2 kelompok 2
Berikut ppt Seminar 2 dari kelompok 2
Saya Dinda Putri Ramadhanty izin bertanya kepada kelompok 2. Bagaimana cara bidan dalam melakukan skrining depresi postpartum?
Assalamualaikum saya nurul yumna izin menjawab pertanyaan mbak dinda
Diagnosis depresi postpartum didasarkan pada anamnesis terhadap gejala dari penyakit ini. Tingginya prevalensi penyakit ini membuat semua wanita sebaiknya dilakukan skrining terhadap depresi postpartum pada masa nifas.
Skrining untuk depresi postpartum penting untuk segera dilakukan bila terdapat faktor risiko. Instrumen yang mudah dan telah divalidasi untuk alat skrining depresi postpartum di Indonesia adalah Edinburg postnatal depression scale (EPDS). Instrumen ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor antara 0-30 dan bisa diaplikasikan kurang dari 5 menit. Pertanyaan-pertanyaan dalam EPDS adalah mengenai apa yang ibu rasakan selama minggu sebelumnya. Cut off point untuk EPDS adalah 13 dengan skor > 13 menunjukkan kemungkinan adanya depresi postpartum. Namun EPDS adalah instrumen untuk skrining saja, penegakan diagnosis tetap harus melalui wawancara klinis.
Sya sritiawati putri izin bertanya kepada kelompok 3
Bgaimana peran bidan dalam menangani masalah baby blouse?
Assalamualaikum saya Dwi Santika 1910106090 kelompok 3 izin menjawab pertanyaan mba sriti
Bagaimana peran bidan dalam menangani masalah baby blues?
Bidan harus serta merta memberikan pemahaman
pendampingan baik untuk keluarga maupun ibu yang
sedang hamil. Pada saat kegiatan posyandu yang
suka digelar di RT/RW. Di situ bidan juga berikan
penyuluhan akan bahayanya baby blues syndrome
baik untuk ibu hamil dan pascamelahirkan termasuk
keluarganya serta meminta peran serta keluarga dan
masyarakat, terhadap ibu hamil atau
pascamelahirkan. Karena timbulnya baby blues
syndrome bisa diminalkan apabila dilakukan
pendampingan yang tepat dari lingkungan, salah
satunya keluarga yang memiliki ibu hamil atau pasca
melahirkan
Terimakasih
Assalamualaikum, wr, wb
Saya Novia Syaputri_1910106092 izin menambah jawaban dari pertanyaan mbak sriti
bidan sebagai konselor bisa memberi edukasi pada ibu yang masih pertama mengalami masa kehamilan dan persalinan, memberi edukasi tentang cara merawat organ tubuh yang berhubungan dengan persalinan, mengedukasi cara merawat bayi, memberi motifasi pada ibu yang sedih dan putus asa, mendengar keluh kesah ibu, menanamkan rasa percaya diri dan optimisme dalam diri ibu, dan menjelaskan apa yang dialami ibu tersebut kepada keluarga agar keluarga dapat memahami keadaan pasien dan membantu kesembuhan pasien.
Terimakasih
Assalamualaikum wr wb.
Izin mengumpulkan Makalah dan Ppt dari kelompok 3.