Assalammualaikum Ibu.. kami dari kelompok 1 orang yang beranggotakan
1.feggy Detiany 1910106001
2.viola Merli 1910106002
3.anika Agus muwarni 1910106003
4.nurnila hawa mustika 1910106004
5.rarania tilana Wulan dari 1910106005
6.izza fitrotun Nisa 1910106006
7.millaa Hanifa 1910106007
8.nabila Yuli Setyowati 1910106008
9.tesa samudra putri 1910106009
Izin mengirimkan hasil diskusi kami
ASD (AUTISME SPECTRUM DISORDER)
1. Pengertian
Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.
2. Penyebab
kurangnya kontak mata, tidak adanya respon terhadap nama mereka atau sikap acuh tak acuh terhdap pengasuh.
3. Diagnosa
Dalam mendiagnosis autisme pada anak, dokter akan mengevaluasi tumbuh kembang anak, seperti menilai kemampuan berbicara, berperilaku, belajar, hingga pergerakan anak. Dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan lain berupa tes pendengaran, tes genetik, dan konsultasi psikologi anak.
4. secara umum ciri-ciri autisme pada anak dapat diketahui melalui tiga karakterisitk berikut meliputi:
a. Ketrampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial
-Anak menghindari atau tidak suka menjaga kontak mata.
-Anak tidak menunjukkan ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut
-Anak minim berinteraksi sosial atau menggunakan sedikit sekali ekspresi pada usia
-Anak sulit berbagi minat dengan orang lain
-Anak menunjukkan sedikit minat pada teman sebaya.
Anak memiliki kesulitan memahami perasaan orang lain atau berbicara tentang perasaan sendiri
b. Perilaku yang Berulang
Penderita Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memiliki perilaku atau minat yang mungkin tampak tidak biasa. Perilaku ini membedakan gangguan autisme pada kondisi yang ditentukan dari komunikasi dan interaksi sosial.
-Mengulangi kata atu frase yang sama berulang-ulang
-Bermain dengan cara yang sama setiap saat
-Fokus pada satu objek, misalnya roda
-Mudah marah jika ada perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari
-Memiliki suatu minat obsesif
-Adanya rutinitas tertentu yang harus dilakukan
-Gerakan khusus, seperti mengepalkan tangan, mengayunkan tubuh atau berputar sendiri yang diulang terus menerus
-Memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, atau tampilan
c. Karakteristik Lain
Ada beberapa karakteristik lain yang membuat penderita GSA berbeda, di antaranya sebagai berikut.
-Keterampilan bahasa yang tertunda
-Keterampilan gerakan tertunda
- Keterampilan kognitif atau pembelajaran yang tertunda
-Perilaku hiperaktif, implusif dan lalai
-Gangguan epilepsi atau kejang
-Kebiasaan makan dan tidur yang tidak biasa
-Masalah pencernaan yang terus berulang; misalnya konstipasi
-Suasana hati atau reaksi emosional yang tidak biasa
-Kecemasan, stres atau kekhawatiran berlebihan
-Kurangnya rasa takut ataupun rasa takut yang berlebihan dibanding anak-anak seusianya
d. Setiap anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) cenderung memiliki pola perilaku dan tingkat keparahan yang unik. Tingkatan keparahannya pun berbeda-beda dari rendah hingga tinggi.
Beberapa anak dengan GSA dapat mengalami kesulitan belajar dan memiliki tanda-tanda kecerdasan yang lebih rendah dari normal. Tetapi ada juga kasus sebaliknya, di mana anak-anak lain dengan GSA justru memiliki kecerdasan normal bahkan lebih tinggi. Mereka bisa belajar dengan cepat, tapi mengalami kesulitan berkomunikasi dan menerapkan apa yang mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih bisa menyesuaikan diri dengan situasi sosial.
5. Yang bisa dilakukan oleh orangtua
a. Dukungan orang tua, pengasuh, dan orang-orang di lingkungan sekitar tentu sangat berarti baginya.
jalin komunikasi yang baik dengan anak autisme:
-Biasakan berbicara dengan kalimat singkat dan jelas, atau berbicara secara perlahan dengan jeda di antara kata.
-Berikan waktu kepada anak untuk memahami perkataan
-Jika perlu, iringi kata yang kita ucapkan dengan gerakan tubuh yang sederhana.
Panggil anak selalu dengan namanya.
b. Mencari tahu apa saja yang dapat membuat anak tidak nyaman. Lalu perlahan-lahan mengajarinya secara bertahap untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hingga ia berhasil.
c. Konsultasi serta terapi ke psikolog anak dapat membantu orangtua membesarkan dan mendidik anak dengan autis.
d. Dalam menangani anak autisme peran orang tua sangat penting, salah satu bentuk peranan sebagai orang tua yang dapat diberikan dirumah kepada anak autisme antara lain dengan memberikan dukungan berupa penerimaan terhadap kehadiran anak, memberi pujian, perhatian dan kasih sayang.
e. Anak penderita autisme memerlukan perhatian dan dukungan ekstra dari orang tuanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mendampingi anak dengan autisme agar dapat menunjang tumbuh kembangnya dan membantunya beraktivitas dengan lebih mandiri.
f. Pahami gerak tubuh atau isyarat dari anak dengan autisme saat ia menunjuk atau menginginkan sesuatu.
g. Hindari menunjukkan perilaku kasar di depan anak dengan autisme.
h. Terapkan jadwal kegiatan terstruktur untuk membantu anak beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain secara teratur.
i. Biarkan anak tetap memiliki kesempatan untuk menyendiri, tetapi dengan pengawasan.
6. Psikoterapi untuk anak Autisme :
Terapi perilaku kognitif atau CBT (cognitive behavioral therapy) bertujuan untuk melatih cara berpikir atau fungsi kognitif dan cara bertindak anak dengan autisme.
Terapi ini bertujuan melatih anak penderita autisme agar dapat berinteraksi dengan sekitarnya dan melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
Selain itu, ada pula pilihan terapi lain yang juga dapat digunakan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dengan autisme, yaitu terapi wicara dan okupasi.
Mendidik dan mendampingi anak penderita autisme memerlukan kesabaran lebih dan pengetahuan yang benar tentang kondisi ini.
7. Pencegahan yang bisa dilakukan orang tua :
hidup sehat seperti lakukan pemeriksaan rutin, konsumsi makanan seimbang, dan berolahraga.Pastikan juga, ibu hamil memiliki perawatan pranatal yang baik. Serta minum vitamin dan suplemen yang direkomendasikan dokter atau bidan.
Apabila anak menunjukkan gejala autisme adalah dengan menghubungi dokter. Sebab, penanganan yang dilakukan sedini mungkin pada penyandang autisme tentu dapat membantu mereka memiliki kehidupan yang layak.