Harga Transfer

Harga Transfer

Re: Harga Transfer

by 1910701019 BAIQ FARIDA MAULINA -
Number of replies: 0

Izin menjawab bu 

1. Penentuan harga transfer antar pusat laba sangat penting jika: (1) transaksi 

transfer barang atau jasa antar pusat laba cukup signitikan, (2) biaya barang atau jasa 

yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir, (3) profitabilitas 

merupakan pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi divisi. Sistem harga 

transfer bertujuan:

(1) untuk memberikan intormasi releven pada setiap pusat laba dalam menentukan 

harga transfer,

(2) untuk memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor 

pusat dalam membuat keputusan yang tepat.

(3) untuk menyajikan laporan laba setiap divisi yang secara layak mengukur 

prestasi divisi.


2. Beberapa metode harga transfer yang dapat digunakan untuk menentukan 

harga transfer barang atau jasa antar divisi antara lain sebagai berikut :

Metode harga pasar

Dalam metode harga pasar, harga transfer barang atau Jasa antar pusat laba 

ditentukan berdasar harga pasarnya dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat 

dihindari atau ditekan karena produk ditransfer dari pusat laba tertentu ke pusat 

laba lainnya. Karena harga pasar tersebut dikurangi dengan biaya yang dapat 

dihindari maka metode ini disebut pula dengan metade harga pasar minus atau 

harga pasar yang dimodifikasi. Rumus harga transfer per unit dengan menggunakan 

metode ini adalah:

Harga pasar per unit Rp. XX

Biaya per unit yang dapat dihindari :

Potongan Volume Rp. XX

Biaya penyimpanan XX

Biaya advertensi XX

Komisi penjualan XX

Biaya penagihan XX + XX -

Harga transfer per unit Rp. XX

Contoh:

PT Persada memiliki dua pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B. Produk 

Divisi A, yaitu produk N, sebagian dijual kepada pihak luar dan sebagian lainnya 

ditransfer ke Divisi B untuk diolah lebih lanjut. Harga jual per unit produk N. 

kepada pihak lain Rp 360. Biaya produksi dan non produksi produk N di Divisi A 

per unit adalah:

Elemen Biaya Biaya Standar Biaya Sesungguhnya

Produksi variabel Rp. 120 Rp. 160

Produksi tetap 30 30

Nonproduksi variabel 60 60

Nonproduksi tetap 50 50

Jika produk ditransfer dari Divisi A ke Divisi B, biaya nonproduksi variabel 

sebesar Rp 40 dapat dihindari. Atas dasar data PT Persada tersebut dapat 

ditentukan besarnya harga transfer per unit dari Divisi A ke Divisi B adalah:

Harga pasar per unit Rp 360

Biaya dapat dihindari 40 -

Harga transfer per unit Rp 320

Dalam penerapan harga pasar sebegai dasar penentuan harga transfer, 

manajemen mungkin menghadapi salah satu dari dua kondisi sebagai berikut: (1) 

tidak menghadapi kendela sumber, (2) menghadapi kendala sumber.

Pada kondisi tidak menghadapi kendala sumber, divisi penjual dapat menjual 

produknya pada pihak luar dan ke divisi pembeli begitu juga divisi pembeli dapat 

membeli produk tersebut dari sumber luar atau dari divisi penjual. Sistem yang cocok 

pada kondisi ini adalah: (1) keputusan harga transfer dan sumber harus diserahkan 

kepada manajer divisi, (2) campur tangan manajer kantor pusat sedilit mungkin. 

Penerapan sistem ini juga harus memperhatikan kepentingan perusahsan sebagai 

kesatuan. Oleh karena itu, timbul batasan yang harus diperhatikan yaitu:

1. Jika harga yang ditawarkan divisi penjual sama dengan harga pasar,

produk tersebut harus dibeli dari divisi penjual.

Jika ada distress price, secara temporer pemasok luar menawarkan harga 

rendah, harga tersebut tidak perlu dipedulikan dan divisi pembeli harus 

membeli dari divisi penjual.

3. Perubahan sumber dan hargo transfer perlu ditelaah dan disetujui oleh 

kantor pusat.

Kendala sumber dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor antara lain 

sebagai berikut: (1) divisi-divisi sifatnya terintegrasi, (2) tidak ada sumber luar,

(3) risiko dengan pemasok luar cukup tinggi, (4) telah diinvestasikan dana pada 

divisi penjual dalam jumlah cukup tinggi. Meskipun perusahaan menghadapi 

kendala sumber namun harga transfer hendaknya didasarkan atas harga yang 

bersaing dengan alasan:

1. Harga tersebut dapat mengukur kontribusi setiap pusat laba.

2. Harga tersebut dapat mengukur prestasi setiap pusat laba dalam 

menghadapi persaingan.

3. Harga tersebut sifatnya independan.

Meskipun harga transfer ini sering dianggap sebagai metode terbaik untuk 

penentuan harga transfer namun metode ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu:

1. Tidak semua produk yang ditansfer memiliki harga pasar.

2. Harga pasar sering berubah sehingga hargo transfer harus diubah.

3. Sering terdapat beberapa macam hargo pasar untuk produk yang sama.

4. Penghematan biaya dalam bentuk biaya yang dapat dihindari hanya 

dinikmati oleh divisi pembeli.

Metode biaya ditambah laba

Metode Biaya Ditambah Laba. Metode ini dipakai jika terdapat kondisi-

kondisi sebagai berikut:

1. Di pasar tidak tersedia harga pasar produk yang ditransfer.

2. Di pasar terdapat beberepa harga pasar produk yang ditransfer.

3. Produk yang ditransfer sifatnya khusus atau rahasis.

Jika harga transfer hanya didasarkan pada biaya maka harga transfer tidak 

dapat digunakan menilai prestasi laba manajer divisi dan tidak dapat memotivasi 

manajer divisi penjual untuk menstranfer produknya pada divisi pembeli. Untuk 

mengatasi masalah tersebut, penentuan harga transfer dapat menggunakan metode 

biaya ditambah laba.

Pemakaian metode biaya ditannbah laba mengharuskan manajemen 

membuat dua keputussn penting yaitu:

1. Keputusan k o m p o n e n b i a y a y a n g diperhitungkan ke dalam harga 

transfer.

2. Keputusan kamponen laba yang diperhitungkan ke dalam harga transfer.

Komponen biaya yang diperhitungkan sebagai komponen harga transfer dapat 

menggunakan:

1. Biaya penuh sesungguhnya (actual full costs).

2. Biaya penuh standar (standard full costs).

3. Biaya variabel sesungguhnya (actual variable costs).

4. Biaya variabel standar (standar variable cost).

Pemakaian biaya sesungguhnya sebagai komponen harga transfer memiliki 

kelemahan sebagai berikut: (1) tidak mendorong divisi penjual bekerja efisien 

karena semakin besar biaya sesungguhnya berakibat harga transfer lebih tinggi, (2) 

ketidakefisienan divisi penjual ditanggung oleh divisi pembeli.

Komponen laba yang digunakan sebagai dasar harga transfer dapat 

didasarkan atas: (1) persentase biaya, (2) return atas investasi. Komponen laba yang 

ditentukan atas dasar persentase biaya perhitungannya mudah namun tidak mempertimbangkan investasi yang digunakan oleh pusat laba penjual. Komponen 

laba yang ditentukan berdasar return atas investasi sudah memperhitungkan 

investasi yang digunakan oleh pusat laba penjual namun timbul masalah dalam

penentuan besarnya investasi.