KULIAH TEORI TERMOGRAFI

QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by Elika Puspitasari -
Number of replies: 14

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI :

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?


In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101024 Diyas Indah Pakerti -

Asalamualaikum saya Diyas indah pakerti 2010101024, izin menjawab 

1. Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Kebanyakan kangker payudara dapat terjadi pada wanita jarang pada pria 

2. 

1. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah adalah jenis pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk kemudian dianalisis di laboratorium.

Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti anemia dan infeksi. Melalui pemeriksaan penunjang ini, dokter dapat memantau beberapa komponen darah dan fungsi organ, meliputi:

  • Sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah
  • Plasma darah
  • Zat kimia darah, seperti gula darah atau glukosa, kolesterol, asam urat, zat besi, dan elektrolit
  • Analisis gas darah
  • Fungsi organ tertentu, seperti ginjal, hati, pankreas, empedu, dan kelenjar tiroid
  • Tumor marker

Sebelum melakukan pemeriksaan darah, tanyakan dulu kepada dokter mengenai persiapan apa yang harus dilakukan, misalnya apakah perlu berpuasa atau menghentikan pengobatan tertentu sebelum pengambilan sampel darah.

2. Pemeriksaan urine

Pemeriksaan urine adalah jenis pemeriksaan penunjang yang sering kali dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, fungsi ginjal, serta apakah seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, pemeriksaan urine juga biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk memastikan kehamilan atau untuk mendeteksi preeklamsia.

Pemeriksaan urine dapat dilakukan sebagai bagian dari medical check-up rutin atau ketika dokter mencurigai adanya penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, atau batu ginjal.

3. Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja jantung, khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, pembengkakan jantung, kelainan pada katup jantung, dan penyakit jantung koroner.

Pemeriksaan EKG bisa dilakukan di tempat praktik dokter, IGD rumah sakit, atau di ruang perawatan pasien, seperti di ICU atau di bangsal rawat inap.

Saat menjalani pemeriksaan EKG, pasien akan diminta untuk berbaring dan melepaskan baju serta perhiasan yang dikenakan, selanjutnya dokter akan memasang elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai pasien.

Ketika pemeriksaan berlangsung, pasien disarankan untuk tidak banyak bergerak atau berbicara karena dapat mengganggu hasil pemeriksaan.

4. Foto Rontgen

Foto Rontgen merupakan jenis pemeriksaan penunjang yang menggunakan radiasi sinar-X atau sinar Rontgen untuk menggambarkan kondisi berbagai organ dan jaringan tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi:

  • Kelainan tulang dan sendi, termasuk patah tulang, radang sendi, dan pergeseran sendi (dislokasi)
  • Kelainan gigi
  • Sumbatan saluran napas atau saluran cerna
  • Batu saluran kemih
  • Infeksi, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan usus buntu

Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan zat kontras kepada pasien melalui suntikan atau per oral (diminum), agar hasil foto Rontgen lebih jelas.

Meski demikian, zat kontras ini kadang bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti reaksi alergi, pusing, mual, lidah terasa pahit, hingga gangguan ginjal.

5. Ultrasonografi (USG)

USG adalah pemeriksaan penunjang yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan di dalam tubuh.

Pemeriksaan penunjang ini sering dilakukan untuk mendeteksi kelainan di organ dalam tubuh, seperti tumor, batu, atau infeksi pada ginjal, pankreas, hati, dan empedu.

Tak hanya itu, USG juga umum dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan untuk memantau kondisi janin serta untuk memandu dokter saat melakukan tindakan biopsi.

Sebelum pemeriksaan USG dilakukan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk berpuasa serta minum air putih dan menahan buang air kecil untuk sementara waktu. Pasien kemudian akan diperbolehkan buang air kecil dan makan kembali setelah pemeriksaan USG selesai dilakukan.

6. Computed tomography scan (CT Scan)

CT scan adalah pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan sinar Rontgen dengan mesin khusus untuk menciptakan gambar jaringan dan organ di dalam tubuh.

Gambar yang dihasilkan oleh CT scan akan terlihat lebih jelas daripada foto Rontgen biasa. Pemeriksaan CT scan biasanya berlangsung sekitar 20–60 menit.

Untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik atau lebih akurat dalam mendeteksi kelainan tertentu, seperti tumor atau kanker, dokter dapat menggunakan zat kontras saat melakukan pemeriksaan CT scan.

7. Magnetic resonance imaging (MRI)

MRI sepintas mirip dengan CT scan, tetapi pemeriksaan penunjang ini tidak memanfaatkan sinar Rontgen atau radiasi, melainkan gelombang magnet dan gelombang radio berkekuatan tinggi untuk menggambarkan kondisi organ dan jaringan di dalam tubuh. Prosedur MRI biasanya berlangsung selama 15–90 menit.

Pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk memeriksa hampir seluruh bagian tubuh, termasuk otak dan sistem saraf, tulang dan sendi, payudara, jantung dan pembuluh darah, serta organ dalam lainnya, seperti hati, rahim, dan kelenjar prostat.

Sama seperti CT scan dan foto Rontgen, dokter juga terkadang akan menggunakan zat kontras untuk meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan pada pemeriksaan MRI.

8. Fluoroskopi

Fluoroskopi adalah metode pemeriksaan radiologis yang memanfaatkan sinar Rontgen untuk menghasilkan serangkaian gambar menyerupai video. Pemeriksaan penunjang ini umumnya dikombinasikan dengan zat kontras, agar gambar yang dihasilkan lebih jelas.

Fluorokospi biasanya digunakan untuk mendeteksi kelainan tertentu di dalam tubuh, seperti kerusakan atau gangguan pada tulang, jantung, pembuluh darah, dan sistem pencernaan. Fluoroskopi juga bisa dilakukan untuk membantu dokter ketika melakukan kateterisasi jantung atau pemasangan ring jantung.

9. Endoskopi

Endoskopi bertujuan untuk memeriksa organ dalam tubuh dengan endoskop, yaitu alat berbentuk selang kecil yang elastis dan dilengkapi kamera di ujungnya. Alat ini terhubung dengan monitor atau layar TV, sehingga dokter dapat melihat kondisi organ dalam tubuh.

Pemeriksaan endoskopi biasanya dilakukan untuk memantau kondisi saluran cerna dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti gastritis atau peradangan pada lambung, tukak lambung, GERD, kesulitan menelan, perdarahan saluran pencernaan, serta kanker lambung.

Selain beberapa jenis pemeriksaan penunjang di atas, ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang lainnya yang juga sering dilakukan dokter, seperti:

  • Ekokardiografi
  • Biopsi
  • Elektroensefalografi (EEG)
  • Pemeriksaan tinja
  • Pemeriksaan cairan tubuh, seperti cairan otak, cairan sendi, dan cairan pleura
  • Pemeriksaan genetik

3. Paparan radiasi yang berlebihan

Pemeriksaan CT scan memanfaatkan radiasi sinar-X berkekuatan tinggi. Paparan radiasitingkat tinggi ini bisa berbahaya dan dapat merusak DNA sel-sel tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Namun, risiko ini sangat kecil pada orang yang menjalani prosedur CT scan sesekali. Meningkatnya risiko terkena penyakit kanker akibat efek samping CT scan umumnya baru terjadi ketika seseorang sering melakukan prosedur tersebut.

Terlepas dari risikonya, ketika Anda telah direkomendasikan oleh dokter untuk melakukan prosedur CT scan, itu berarti manfaat yang didapatkan dari hasil CT scan mungkin jauh lebih besar daripada potensi risiko paparan radiasi yang mungkin terjadi.

Selain berbagai risiko di atas, pemeriksaan CT scan juga lebih berisiko menimbulkan efek samping pada anak-anak. Sementara itu, pada ibu hamil, pemeriksaan CT scan terkadang bisa menimbulkan efek samping pada janin.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi efek samping CT scan pada kelompok tersebut, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebaik mungkin.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101019 HANISA -

Nama Hanisa nim 2010101019 izin menjawab

1.Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

2. 1. Mammografi

Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Dalam pemeriksaan ini, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara. 

2. USG Payudara

USG payudara adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara. Pemeriksaan ini dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista (benjolan berisi cairan). USG payudara juga digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita muda (di bawah usia 30 tahun).

3. MRI 

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi. Maksudnya, sering muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker.

4. PET Scan

PET Scan merupakan metode pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Caranya dengan penyuntikan zat kontras lewat vena yang akan diserap oleh sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi agresivitas tumor.



3. pada pemeriksaan mamiografi Prosedur ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101028 MILA ARYANI -

assalamu'alaikum izin menjawab nggih bu

1. Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.

2. Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
  • Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
  • Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara

3. CT scan menggunakan sinar setipis pensil untuk membuat serangkaian gambar yang kemudian ditampilkan ke dalam layar komputer. Efek samping yang mungkin terjadi setelah tes pemeriksaan antara lain:

  • ruam pada kulit,
  • mual,
  • napas jadi pendek dan mengi, serta
  • gatal maupun pembengkakan pada wajah yang bisa berlangsung lebih dari 1 jam

Efek samping MRI yang mungkin terjadi adalah:

  • mual,
  • nyeri pada area suntikan,
  • sakit kepala yang muncul beberapa jam setelah tes, dan
  • pusing karena tekanan darah menurun

X-Ray Efek samping dari pemeriksaan kanker ini adalah sensasi terbakar pada area bekas penyuntikan zat kontras, mual, muntah, dan perubahan pada indera perasa.

Pemindaian nuklir efek samping meliputi bengkak dan nyeri pada bekas penyuntikan serta reaksi alergi.

Terima kasih mohon maaf bila ada kesalahan.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101018 PENY ALVIONITA -

Assalamualaikum Ibu, Izin untukenjawab pertanyaan.

Nama : Peny Alvionita

Nim : 2010101018


1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

JAWAB :

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudaraKanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel padapayudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

JAWAB :

Untuk mendiagnosis kondisi, dokter akan terlebih dulu menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, dan gaya hidup pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kedua payudara dan kelenjar getah bening di ketiak, untuk mengetahui ada tidaknya benjolan atau kelainan lain. 

Agar hasil diagnosis lebih akurat, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammografi atau Rontgen payudara, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara bersifat jinak atau ganas
  • USG mammae, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara berupa struktur padat atau kista yang berisi cairan
  • MRI, untuk mendapatkan gambaran struktur payudara yang lebih jelas daripada hasil yang didapatkan dari tes mammografi atau USG
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari benjolan di payudara, untuk mengetahui apakah sel pada benjolan bersifat kanker atau tidak.

stadium kangker payudara

Setelah pasien didiagnosis menderita kanker payudara, dokter akan menentukan stadium atau tingkat keparahan kondisi. Stadium ini dikategorikan berdasarkan seberapa luas area penyebaran kanker payudara. Klasifikasi ini akan membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat.

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

JAWAB :

1.USG payudara merupakan prosedur yang juga tidak menimbulkan efek samping. Efek samping yang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, tetapi reaksi tersebut sangat jarang terjadi.

2.Mammografi memang bermanfaat untuk mendeteksi dini kanker payudara. Namun, jenis pemeriksaan ini pun memiliki risiko, efek samping, dan keterbatasan. Berikut risiko, efek samping, dan keterbatasan dari tes mamografi:

  • Membuat Anda terkena radiasi, meski dosisnya rendah.
  • Mammografi tidak selalu akurat.
  • Mamografi pada wanita muda sulit ditafsirkan, karena payudara pada wanita muda lebih padat.
  • Terkadang membutuhkan tes pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosisnya.
  • Mammografi tidak bisa mendeteksi semua kanker. Beberapa kanker yang terdeteksi pada pemeriksaan fisik mungkin tidak terlihat pada mammogram karena terlalu kecil atau berada di area yang sulit terlihat dengan mamografi.
  • Tidak semua tumor yang ditemukan oleh mammografi dapat disembuhkan. Jenis kanker tertentu bersifat agresif dan menyebar dengan cepat ke area tubuh lainnya.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI -
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

  • Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
  • Pemeriksaan payudara klinis. Sebelum memeriksa kondisi Anda dengan bantuan alat medis, dokter terlebih dahulu akan memeriksa payudara dengan tangan kosong. ...
  • Mammografi. ...
  • USG payudara. ...
  • MRI payudara. ...
  • Biopsi. 

  • efek samping operasi dan kemoterapi sangat besar, dapat merusak fungsi kekebalan tubuh, dan tubuh pasien menjadi lemah. Banyak pasien hidup penuh energik sebelum operasi dan kemoterapi, tetapi setelah operasi atau kemoterapi, tubuh mereka menjadi sangat lemah, bahkan dapat memperpendek umur pasien.
In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Nama : Fuji Padia Ramdani

NIM 2010101017

1. Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. 

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. 

Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara antara lain jenis kelamin wanita, usia > 50 tahun, riwayat keluarga dan genetik.

2. DIAGNOSIS : Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Keluhan Utama

1. Benjolan di payudara

2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit

3. Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta

4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi,

venektasi

5. Benjolan ketiak dan edema lengan

Keluhan Tambahan

1. Nyeri tulang (vertebra, femur)

2. Sesak dan lain sebagainya 

- PEMERIKSAAN

Beberapa tindakan untuk skrining adalah :

1. Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

2. Periksa Payudara Klinis (SADANIS)

3. Mammografi skrining


3. Efek samping yang muncul ketika melakukan Mammografi berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA -

Assalamualaikum wr.wb Ibu, saya Intan Choiril Meita Amanda (2010101020), ijin menjawab;

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawab : Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab : Mammografi (mamografi) adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis keberadaan kanker payudara, baik pada wanita yang memiliki atau tanpa gejala. Pemeriksaan mammografi sering kali bisa mendeteksi keberadaan benjolan kanker payudara ketika ukurannya masih kecil dan belum terasa jika disentuh.

Jenis pemeriksaan yang di lakukan;

1. Pemeriksaan Payudara Klinis

Sebelum memeriksa kondisi Anda dengan bantuan alat medis, dokter terlebih dahulu akan memeriksa payudara dengan tangan kosong. Tes ini dinamakan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) untuk melihat bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara guna mendeteksi kemungkinan kanker.

Ketika melakukan pemeriksaan ini, dokter atau perawat biasanya akan meraba payudara secara sistematisdengan gerakan melingkar guna mendeteksi letak benjolan di sekitar payudara.

Selain melakukan pemeriksaan di sekitar payudara, dokter juga akan melihat kelenjar getah bening di ketiak dan atas tulang selangka. Jika ada pembengkakan atau benjolan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes lainnya.

2. Mammografi

(mamografi) adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis keberadaan kanker payudara, baik pada wanita yang memiliki atau tanpa gejala. Pemeriksaan mammografi sering kali bisa mendeteksi keberadaan benjolan kanker payudara ketika ukurannya masih kecil dan belum terasa jika disentuh.

Mamografi dilakukan dengan mengambil gambar jaringan masing-masing payudara dengan sinar X. Ketika mamogram (hasil gambar mammografi) menunjukkan ada area yang berbeda di payudara, dokter akan melakukan tes lanjutan. Pasalnya, mammografi saja tidak cukup untuk memastikan jaringan abnormal tersebut kanker atau bukan.

Pemeriksaan mammografi bisa dilakukan meski Anda tidak memiliki keluhan apapun terkait payudara. Bahkan, tes ini direkomendasikan bagi wanita yang sudah memasuki usia lanjut, sebagai salah satu cara deteksi dini kanker payudara.

3. USG Payudara

USG (ultrasonografi) payudara atau USG mammaemerupakan tes pemeriksaan kanker dengan bantuan gelombang suara yang menampilkan gambar di layar komputer.

USG payudara bisa mendeteksi perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan jaringan. Selain itu, USG payudara juga bisa membedakan benjolan berisi kista payudara atau cairan dan massa padat yang mungkin jadi cikal bakal kanker.

4. MRI Payudara

Magnetic resonance imaging (MRI) payudara adalah tes kanker payudara dengan menggunakan magnet dan gelombang radio. Kombinasi keduanya akan menghasilkan gambar di seluruh bagian payudara dan menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.

Pemeriksaan MRI umumnya dilakukan setelah seseorang didiagnosis memiliki kanker payudara. Tujuannya untuk mengetahui ukuran kanker dan mencari kemungkinan tumor lain di payudara.

Namun, MRI payudara juga sering dilakukan untuk mendeteksi kanker, terutama pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Wanita yang masuk ke dalam golongan ini biasanya memiliki riwayat keluarga atau keturunan dengan kanker payudara.

Pada wanita golongan ini, skrining MRI biasanya dilakukan bersamaan dengan mamografi tahunan. Bila tes MRI dilakukan sendiri, kemungkinan akan ada beberapa temuan kanker yang terlewat, yang hanya bisa ditemukan oleh mamografi.

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab : 

Efek samping yang muncul ketika melakukan Mammografi berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.

Terimakasih ☺️🙏🏻



In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101026 ANGGY SELVIANA DEVI -

Assalamualaikum wr wb Ibu, saya Anggy Selviana Devi Nim 2010101026 izin menjawab 

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawaban : Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawaban : adapun beberapa macam cara untuk mendiagnosa kanker payudara yaitu 

1. Pemeriksan payudara klinis 

Pemeriksaan ini untuk melihat bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara guna mendeteksi kemungkinan kanker.

2. Mammografi 

Untuk mendiangnosis keberadaan kanker payudara pada wanita yang memilik tanpa gejala. 

3. USG payudara 

Untuk mendeteksi perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan jaringan, USG juga dapat membedakan benjolan berisi kista payudara atau cairan dan massa padat yang mungkin bakal jadi kanker

4. MRI payudara 

Untuk mendeteksi kanker terutama pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara 

5. Biopsi payudara 

Untuk mendeteksi kanker payudara lainnya seperti duck togram, terutama bila mengalami gejala keluarnya cairan dari putting


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawaban : 

1. Untuk pemeriksaan usg efek sampingnya muncul reaksi alergi terhadap gel yg digunakan, tapi reaksi tersebut jarang terjadi 

2. Mamografi

Efek sampingnya berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu di ingat, tindakan mammografi mungkin saja di ulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah rontgen. 

3. Efek samping biopsi

termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.

4. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.

5. Efek samping dari pemeriksaan payudara klinis rasa ketidknyamanan karna tidak menggunakan alat apapun, atau menggunakan tangan dengan kosong.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101029 DELVIANITA ANGGRAENI BONGGILI -

Saya Delvianita Anggraeni Bonggili Nim 2010101029 izin menjawab

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

jawab: Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Ciri-ciri dari kanker payudara yaitu adanya rasa sakit pada payudara, benjolan pada payudara semakin membesar, kulit payudara meneriput seperti kulit jeruk, dan terkadang keluar cairan atau darah dari puting susu (Romito et al, 2012).Selain itu, kanker payudara merupakan jenis payudara yang sering menimbulkan luka daripada jenis kanker lainnya (Lund-Nielsen, 2011).Biasanya, luka kanker akan muncul pada stadium lanjut yang membuat penderita tidak nyaman sehingga mempertimbangkan untuk mencaripertolongan kesehatan.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

jawab : 

Untuk mendiagnosis kondisi, dokter akan terlebih dulu menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, dan gaya hidup pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kedua payudara dan kelenjar getah bening di ketiak, untuk mengetahui ada tidaknya benjolan atau kelainan lain.

Agar hasil diagnosis lebih akurat, dokter  akan melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan teknik termografi, seperti:

  • Mammografi atau Rontgen payudara, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara bersifat jinak atau ganas
  • USG mammae, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara berupa struktur padat atau kista yang berisi cairan
  • MRI, untuk mendapatkan gambaran struktur payudara yang lebih jelas daripada hasil yang didapatkan dari tes mammografi atau USG
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari benjolan di payudara, untuk mengetahui apakah sel pada benjolan bersifat kanker atau tidak

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

jawab: Satu-satunya risiko adalah apa yang mungkin dapat dicegah jika termografi tidak digunakan dan penyakit tidak teridentifikasi.




In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101027 TEMA WIDIAWATI -

1. Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Faktor resiko yang bisa membuat seseorang beresiko terkena penyakit ini antara lain berat badan berlebihan, menstruasi terlalu muda, kebiasaan merokok dan pola hidup tidak sehat. 

2. Mammografi,usg, sadari 

3. Mammografi menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada payudara. Namun hal ini hanya dirasakn sementara dan tidak semua wanita akan merasakan hal tersebut

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

1. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh kaum perempuan. Kanker dianggap penyakit yang sulit disembuhkan, dekat dengan kematian, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengubah penampilan fisik seseorang. 


2. Teknik untuk mendiagnosa penyakit kanker payudara yaitu teknik termografi

Jenis pemeriksaan yg perlu dijalani : Mammografi

Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Dalam pemeriksaan ini, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara.


3. Resiko dari pemeriksaan yg dilakukan pada px tersebut : Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101025 GALUH CANDRA DEWI -

Nama : Galuh Candra Dewi

NIM : 2010101025

Izin menjawab

1). Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kannker payudara ?

Jawab : 

Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia


2). Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut ? Sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab : 

a. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik 

- Keluhan Utama

1. Benjolan di payudara

2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit

3. Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta 

4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi

5. Benjolan ketiak dan edema lengan

- Keluhan Tambahan

1. Nyeri tulang (vertebra, femur) 

2. Sesak dan lain sebagainya


b. Pemeriksaan Laboratorium 

Pemeriksaan Laboratorium Dianjurkan:

1. Pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis

2. Tumor marker : apabila hasil tinggi, perlu diulang untuk follow up


c. Pemeriksaan Pencitraan

- Mamografi Payudara

Mamografi adalah pencitraan menggunakan sinar X pada jaringan payudara yang dikompresi.Mamogram adalah gambar hasil mamografi.Untuk memperoleh interpretasi hasil pencitraan yang baik, dibutuhkan dua posisi mamogram dengan proyeksi berbeda 45 derajat (kraniokaudal dan mediolateralobligue). Mamografi dapat bertujuan skrining kanker payudara, diagnosis kanker payudara, dan follow up / kontrol dalam pengobatan. Mammografi dikerjakan pada wanita usia diatas 35 tahun, namun karena payudara orang Indonesia lebih padat maka hasil terbaik mamografi sebaiknya dikerjakan pada usia >40 tahun.


d. Pemeriksaan Patologi Anatomi

Pemeriksaan patologi pada kanker payudara meliputi pemeriksaan sitologi, morfologi (histopatologi), pemeriksaan immunohistokimia, in situ hibridisasi dan gene array (hanya dilakukan pada penelitian dan kasus khusus).


3). Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab : 

Efek samping dari pemeriksaan payudara adana rasa ketidaknyamanan pasa saat melakukan pemeriksaan karna menggunakan alat kurang aman jika nantinya terlalu sering digunakan dan menggunakan tangan dengan kosong / tanpa menggunakan alat.

Terimakasih

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101030 DYAH LATRI KURNIANINGSIH -

assalamuaiaikum ibu saya Dyah Latri Kurnianingsih NIM 2010101030 izin menjawab

1. kanker payudara adalah Suatu kanker yang terbentuk di sel-sel payudara.

Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dan jarang pada pria.
Gejala kanker payudara termasuk benjolan di payudara, keluarnya cairan berdarah dari puting, dan perubahan bentuk atau tekstur puting atau payudara.
Penanganan tergantung pada stadium kanker. Penanganan dapat terdiri dari kemoterapi, radiasi, dan operasi.
2. 
  1. Mammografi. Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah.
  2. USG Payudara. USG payudara adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara.
  3. MRI.
  4. PET Scan.
  5. Biopsi.

3. Radiasi dalam dosis yang terlalu tinggi bisa merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kulit terbakar, rambut rontok, dan meningkatkan risiko kanker. 


Terima Kasih

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 16-30

by 2010101021 TINIK HARTINI -

Nama Tinik hartini  nim 2010101021izin menjawab

1.Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

2. 1. Mammografi

Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Dalam pemeriksaan ini, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara. 

2. USG Payudara

USG payudara adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara. Pemeriksaan ini dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista (benjolan berisi cairan). USG payudara juga digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita muda (di bawah usia 30 tahun).

3. MRI 

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi. Maksudnya, sering muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker.

4. PET Scan

PET Scan merupakan metode pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Caranya dengan penyuntikan zat kontras lewat vena yang akan diserap oleh sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi agresivitas tumor.



3. pada pemeriksaan mamiografi Prosedur ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca