Review Amniotomi dan Episiotomi

KELOMPOK B5

KELOMPOK B5

by Elika Puspitasari -
Number of replies: 15

Assalamu'alaikum teman2 mahasiswa anggota kelompok B5.

Bagaimana kabarnya hari ini?

Semoga semuanya senantiasa dalam kondisi sehat paripurna. Aamiin.

Mari kita mulai kegiatan praktikum ini dengan berdoa dan membaca Al quran..

hari ini kita diskusikan kembali tentang amniotomi dan episiotomi ya..

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by Elika Puspitasari -

Ibu review kembali ya, jawab dulu pertanyaan dari ibu

  1. apa saja indikasi (boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi
  2. apa saja kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi
In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Saya Efi Nur Hayati /1910106091 izin menjawab pertanyaan dari ibu.

1. apa saja indikasi (boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi

- Pembukaan lengkap

- Pre eklamsia 

- Eklamsia 

- Penyakit jantung/pernafasan 

- Perbaikan dasar pelvis sblmnya 

- Gawat maternal/janin 

- Prolapsus funiculus umbilicalis

- Persiapan kelahiran cunam (forcep)

Untuk mencegah trauma yg berlebihan :

 - Perineum yg kaku 

- Perineum yg mengalami luka

 - Adanya luka derajat 3 sblmnya 

- Adanya sikatriks 

- kelahiran oksipitoposterior yg persisten 

- Kelahiran presentasi muka

 - Arcus pubis yg sempit

Untuk mencegah kerusakan otak : 

- Turunnya kepala fetus yg lambat 

- Prematuritas 

- Setelah keluarnya kepala pd presentasi bokong

=> Gawat Janin 

=> Persalinan pervaginam dengan penyulit 

=> Jaringan parut pada perineum atau vagina

2. apa saja kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan amniotomi & Episiotomi.

- Bila persalinan tidak pervaginam 

- Bila terdapat kondisi untuk tjd perdarahan yg banyak seperti penyakit kelainan darah.


In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI -

Assalaualaikum ibu saya Dwi Santika 1910106090 izin menjawab 


1. apa saja indikasi (boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi

Indikasi dilakukan tindakan amniotomi 

1.Induksi persalinan 

2. Persalinan dengan tindakan

3. Untuk pemantauan internal frekuensi denyut jantung janin secara elektronik apabila diantisipasi terdapat gangguan pada janin. 

4. Untuk melakukan penilaian kontraksi intra uterus apabila persalinan kurang memuaskan 

5. Amniotomi dilakukan jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka sepenuhnya.

Indikasi dilakukan tindakan amniotomi yaitu

1. Tindakan epistomy dapat di lakukan apabila perineum telah menipis dan kepala janin tidak masuk kedalam vagina. Dengan tindakan epistomi diharapkan agar bukaan lebih lebar sehingga memudahkan pengeluaran bayi

2. Pada persalinan anak besar, sehingga untuk mencegah robekan perineum yang dapat terjadi akibat tidak mampu beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan o

3. Pada Perineum yang akan robek dengan sendiri ( menipis dan pucat ), sehingga mencegah ruptur perinii yang dapat menyebabkan robekan yang tidak teratur sehingga menyulitkan penjahitan dan hasil jahitannya pun tidak rapi.


2. apa saja kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi

Kontraindikasi dilakukan tindakan amniotomi yaitu 

1. Bagian terendah janin masih tinggi 

2. Persalinan preterm 

3. Adanya infeksi vagina 

4. Polihidramnion 

5. Presentasi muka 

6. Letak lintang 

7. Placenta previa 

8. Vasa previa

Kontraindikasi dilakukan tindakan episiotomi yaitu 

1. Bila persalinan tidak berlangsung pervaginam 

2. Bila terdapat kondisi untuk terjadinya perdarahan yang banyak seperti penyakit kelainan darah maupun terdapatnya varises yang luas pada vulva dan vagina

Terimakasih..

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106088 SITI NAZILLA RIZKA ANANDA -

saya siti nazilla izin menjawab 

1. Indikasi amniotomi & episiotomi

Amniotomi 

1.Induksi 

2.Memantau kondisi janin

3. memeriksa  keberadaaan mekonium

Episiotomi 

1.Persalinan kala dua yang lama, terutama bila kondisi janin mulai terganggu

2.Ibu dengan perineum pendek atau dengan riwayat episiotomi atau obstetric anal sphincter injury (OASIS) pada persalinan sebelumnya

3.Adanya fetal compromise, fetal distress, atau kondisi makrosomia

4.Adanya distosia bahu atau malpresentasi seperti letak sungsang atau presentasi oksiput posterior persisten

 

2. Kontraindsikasi 

Amniotomi 

Presentasi janin yang abnormal (misalnya sungsang )

Riwayat insisi uteri klasik atau T inverted atau operasi uterus yang signifikan seperti miomektomi full thickness

Herpes genital

Cephalopelvic disproportion atau adanya risiko distosia

Kanker serviks invasif

Riwayat ruptur uteri sebelumnya Episiotomi

a. Bila persalinan tidak berlangsung pervaginam 

b. Bila terdapat kondisi untuk terjadinya perdarahan yang banyak seperti penyakit kelainan darah maupun terdapatnya varises yang luas pada vulva dan vagina.

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

Saya Novia Syaputri_1910106092 izin menjawab ibu 

1. Apa saja indikasi (boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi 

1. Pembukaan serviks lengkap,

2. Kepala minimal di Hodge lll 

3. Dan tidak terdapat tali pusat atau bagian terkecil bayi yang terkemuka.

Episiotomi:

1.bayi berukuran besar

2. Perineum sangat kaku 

3. Perineum pendek 

4. Persalinan alat bantu

2. Apa saja kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan amniotomi & episiotomi 

Amniotomi tidak boleh dilakukan pada kondisi plasenta previa atau vasa previa

Episiotomi 

kontraindikasi relatif episiotomi adalah penyakit radang usus dan malformasi perineum yang parah. Episiotomi juga tidak boleh dilakukan bersamaan dengan prosedur persalinan pervaginosa operatif seperti forsep atau vakum karena meningkatkan risiko laserasi perineum,yang akan menyebabkan:

1. Pendarahan

2. Hematoma 

3. Nyeri saat berhubungan

4. Tidak ekonomis



In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106094 CEZARATANIA AYU SEPTIANI -

Assalamulaiakum wr.wb, saya Cezaratania Ayu S (1910106094) izin menjawab

1. Indikasi Episiotomi:

a. Episiotomi adalah insisi perineum yg dilakukan sebelum bayi lahir. Tujuannya untuk mempercepat kelahiran bayi, menghindari trauma berlebihan, mencegah kerusakan otak.

- gawat maternal/janin

- Preeklamsia/Eklamsia

- Penyakit cardiovaskuler

-penyakit pernafasan

- perineum kaku

-kelahiran dengan presentasi muka

- arcus pubis sempit

- penurunan kepala yang lambat

- prematuritas

- gawat janin

- persalinan pervaginam dengan penyulit

b. Amniotomi

Indikasi:

- proses persalinan berlangsung lama

- ibu kelelahan

-janin mengalami keracunan ketuban (aspirasi meconium)

2.Kontraindikasi

a.Kontraindikasi Episiotomi:

- persalinan tidak pervaginam

- terjadi pendarahan atau terdapat riwayat kelainan darah

b. Kontraindikasi Amniotomi

  • Mengalami plasenta previa
  • Janin masih belum masuk panggul.
  • Posisi bayi sungsang
  • Ibu mengalami vasa previa (tali pusar janin turun sampai keluar serviks).

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106089 DINDA PUTRI RAMADHANTY -

Saya Dinda Putri Ramadhanty 1910106089 izin menjawab


indikasi (boleh dilakukan) tindakan amniotomi

  1. persalinan kala II
  2. akselerasi persalinan
  3. persalinan pervaginam

 

indikasi (boleh dilakukan) tindakan episiotomi

  1. Untuk mempercepat kelahiran (Pre eklamsia,  Eklamsia, Penyakit jantung/pernafasan. Perbaikan dasar pelvis sblmnya, Gawat maternal/janin, Prolapsus funiculus umbilicalis, Persiapan kelahiran cunam (forcep))
  2. Untuk mencegah trauma yg berlebihan (Perineum yg kaku, Perineum yg mengalami luka,  Adanya luka derajat 3 sblmnya, Adanya sikatriks, kelahiran oksipitoposterior yg persisten, Kelahiran presentasi muka, Arcus pubis yg sempit)
  3. Untuk mencegah kerusakan otak (Turunnya kepala fetus yg lambat, Prematuritas, Setelah keluarnya kepala pd presentasi bokong)
  4. Gawat Janin
  5. Persalinan pervaginam dengan penyulit
  6. jaringan parut pada perineum atau vagina

kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan amniotomi

-        polihidramnion

-        presentasi muka

-        tali pusat terkemuka

-        plasenta previa

-        letak lintang presentasi bahu


kontraindikasi (tidak boleh dilakukan) tindakan episiotomi

-        Bila persalinan tidak pervaginam

-        Bila terdapat kondisi untuk tjd perdarahan yg banyak seperti penyakit kelainan darah.

.


In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH -

saya rahma diatul hasanah 1910106093 izin bertanya bu . 

apa saja resiko dalam tindakan amniotomi dan episiotomi  ?

In reply to 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH

Re: KELOMPOK B5

by 1910106088 SITI NAZILLA RIZKA ANANDA -

izin menjawab 

untuk resiko Episiotomi 

1.bisa membuat ibu lebih banyak kehilangan darah atau perdarahan saat melahirkan. 2.Pemulihan luka bekas jahitan bisa lebih menyakitkan dan lebih lama.
3.Bekas sayatan gunting vagina biasanya lebih panjang dan ibu juga lebih mungkin berisiko terkena infeksi postpartum.

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb..

Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya bu.

Apa kerugian yang didapat jika dilakukan Episiotomi jenis insisi medial?


Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb


In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: KELOMPOK B5

by 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI -

Assalamualaikum saya Dwi santika 1910106090 izin menjawab pertanyaan mba efi

Insisi Medial adalah Dibuat di garis tengah dari pusat fossa  vestibuli vaginae, panjangnya kira-kira 2,5 cm dan menyusur ke posterior ke arah anus. Kerugian : Insisi mungkin meluas sampai mengenai anus.

terimakasih..

In reply to Elika Puspitasari

Re: KELOMPOK B5

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

Assalamualaikum wr, wb ibu 

Saya Novia Syaputri (1910106092) izin bertanya ibu 

Bagaimana cara/langkah-langkah yang benar dalam pemberian amniotomi dan episiotomi?

Terimakasih

In reply to 1910106092 NOVIA SYAPUTRI

Re: KELOMPOK B5

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Saya Efi Nur Hayati/1910106091Izin menjawab

- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk amniotomi  

- Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga terhadap tindakan yang akan dilaksanakan  

- Periksa denyut jantung janin

- Posisikan pasien dalam posisi lithotomic/dorsal recumbent  

- Pakai celemek  

- Cuci tangan dengan dengan menggunakan teknik 7 langkah, kemudian keringkan  

- Dekatkan alat-alat kedekat pasien 

- Tutup sampiran/scherm, jaga privasi ibu  

- Memakai hand schoen  

- Sambil meminta ibu membuka kakinya, lakukan vulva hygiene  

- Buka labia dengan menggunakan 2 jari tangan kiri

- Masukkan 2 jari tangan kanan satu persatu secara perlahan, cari selaput ketuban yang sedang menggelembung. 

- Pastikan kepala sudah masuk rongga panggul dan tidak teraba bagian-bagian kecil janin atau tali pusat yang menumbung (tali pusat akan teraba berdenyut) 

- Memasukkan ½ kocher kedalam vagina menggunakan tangan kiri dengan tuntunan jari tangan kanan yang ada didalam lubang vagina, hingga menyentuh selaput ketuban  

- Rasakan adanya kontraksi dan selaput ketuban menonjol, pada saat kontraksi mulai melemah, torehkan ½ kocher 1 – 2 cm hingga selaput ketuban pecah  Keluarkan ½ kocher dengan menggunakan tangan kiri. 

- Pertahankan jari tangan kanan didalam vagina untuk merasakan penurunan kepaladan untuk memastikan tidak ada tali pusat yang teraba. 

-  Setelah yakin tidak ada tali pusat yang teraba, keluarkan jari tangan dari dalam vagina secara perlahan 

-  Cuci tangan dalam larutan klorin, buka sarung tangan dalam keadaan terbalik  Cuci tangan dibawah air mengalir 

-  Periksa kembali denyut jantung  

- Catat pada partograf atau catatan medik lainnya