Struktur modal dan nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan mengkombinasikan ekuitas dan pembiayaan utang yang maksimal dan meminimalkan Weighted Average Cost Of Capital (WACC) sehingga dengan demikian struktur modal optimal dapat tercapai. Banyak bukti empiris menunjukkan bahwa pernyataan tersebut mungkin tidak sepenuhnya memperhitungkan kompleksitas antara himpunan variabel endogen, yang telah terbukti mempengaruhi keputusan struktur modal, selanjutnya disebutkan dalam agency theory, teori tersebut menjelaskan bahwa manajemen sebagai agen dari pemilik perusahaan cenderung berprilaku oportunis, perilaku oportunis ditunjukan dengan ketidaksukaan manajemen terhadap risiko yang melekat pada pilihan proyek-proyek investasi maupun dalam pilihan pendanaannya, manajemen cenderung memilih proyek investasi yang memiliki risiko rendah, konsekuensi hal tersebut return yang didapat juga rendah atau yang biasa dikenal dengan “high risk high return, low risk low return”, demikian juga dalam pilihan sumber pendanaan dari proyek tersebut, manajemen cenderung memilih pendanaan dari sumber yang paling rendah risikonya yaitu laba ditahan. Sehingga teori agensi menyarankan struktur modal perusahaan itu menggunakan sumber pendanaan yang lebih berisiko yaitu utang.
