Menurut Martono dan D. Agus Harjito struktur modal dibagi menjadi beberapa pendekatan sepertu pendekatan laba operasi bersih, pendekatan tradisional, pendekatan Modigliani dan Miller. Berikut ini penjelasan dari beberapa pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Laba Operasi Bersih
Pendekatan laba operasi bersih dikemukakan oleh David Durand pada tahun 1952. Pendekatan ini menggunakan asumsi bahwa investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap penggunaan utang perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata berimbang dan bersifat konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan. Berikut ini penjelasannya:
· Diasumsikan bahwa biaya utang konstan
· Penggunaan utang yang semakin besar oleh pemilih modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko perusahaan.
Artinya apabila perusahaan menggunakan utang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh laba yang semakin kecil. Oleh karena itu tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai risiko perusahaan. Akibatnya biaya modal rata-rata terimbang akan berubah.
2. Pendekatan Tradisional
Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage (utang dibagi modal sendiri). Dengan menggunakan pendekatan tradisional, bisa diperoleh struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal keseluruhan yang terendah dan memberikan harga saham yang tertinggi. Hal ini disebabkan karena berubahnya tingkat kapitalisasi perusahaan.
3. Pendekatan Modigliani dan Miller
Modigliani dan Miller (MM) berpendapat bahwa pembagian struktur modal perusahaan antara utang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi. Yaitu karena nilai investasi total perusahaan tergantung dari keuntungan dan risiko, sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun struktur modalnya berubah.