Kemudian untuk jawaban LO yang ketima terkait dengan Diagnostic pada Portal Hypertention, saya ambil dari pendapat mba Safira karena saya rasa sudah cukup mewakili pendapat dari teman-teman yang lain. Maka kesimpulannya :
Investigasi akan tergantung pada situasi di mana pasien terlihat. Mereka dikelompokkan dalam situasi berikut:
1. Dalam situasi elektif :
a. Hematologi – terutama untuk mencari bukti hipersplenisme.
b. Tes fungsi hati – untuk membedakan hipertensi portal sirosis dari non sirosis dan untuk mengklasifikasikannya sesuai klasifikasi Child – Pugh
c. Profil koagulasi
d. Penanda virus
e. Biopsi hati – terutama untuk memastikan etiologi sirosis. Untuk pasien ini tidak boleh memiliki asites dan harus mengoreksi parameter koagulasi.
f. Endoskopi GI bagian atas – untuk dokumentasi dan penilaian varises esofagus, varises lambung, gastropati PHT dan penyebab hematemesis lainnya.
g. USG – dilakukan untuk menunjukkan kolateral di hilus limpa dan di tempat lain, untuk melihat ekotekstur hati, untuk mencari asites dan juga untuk menilai vena limpa dan vena ginjal kiri sebagai evaluasi pra operasi.
h. Spiral CT angiography – memberikan gambaran yang baik tentang sistem vena portal dan kolateral. Informasi ini berguna jika prosedur pembedahan sedang dipertimbangkan.
i. MR Angiography – memberikan informasi yang sama seperti CT, namun menggambarkan trombosis intravena lebih baik maka penyelidikan ini sangat berguna dalam kondisi seperti sindrom Budd – Chiari.
2. Dalam keadaan darurat:
a. Pemeriksaan klinis untuk splenomegali terkadang lebih dari cukup dalam situasi perdarahan GI masif, untuk mendiagnosis PHT.
b. Endoskopi GI bagian atas diperlukan lebih sebagai prosedur terapeutik daripada prosedur diagnostik dalam kondisi seperti itu.
c. Tes fungsi hati diperlukan untuk menilai kondisi hati untuk membedakan dari sirosis
d. USG abdomen sebagai penilaian cepat pada sistem hati dan vena porta cukup informatif dan harus dilakukan.
Setuju nggih teman-teman?